The Diary Game #46 : Senin, 17 Juni 2024 - Suasana Hari Raya Idul Adha di Meulaboh
Cover edit by Canva
Assalamu’alaikum…
Allahu akbar… Allahu Akbar…. Allahu Akbar….
Suara yang menggema dari toa mesjid yang menandakan Hari Raya Idul Adha telah tiba. Kami hari Lebaran pertama masih berada di Meulaboh dan belum sampai ke Aceh Selatan. Rencana hari ini kami akan melanjutkan kembali perjalanan kami menuju kampung halaman ibu kami yang berada di Kota Fajar, Aceh Salatan.
Namun sebelum itu, kami melaksanakan terlebih dahulu shalat Sunah Idul Adha yang akan dilaksanakan di Mesjid setempat. Rencananya kami ingin melaksanakan shalat Idul Adha di Mesjid Agung Meulaboh namun karena khawatir macet maka kami menunda keinginan tersebut dan memilih untuk menunaikan shalat Idul Zahra di Mesjid setempat.
Foto bersama adik dan suami
Kami sudah siap dengan baju dan perlengkapan shalat Idul Adha. Namun kami harus menunggu adik bungsu kami yang baru saja bersiap-siap. Padahal kami sudah menyuruhnya untuk bersiap lebih dulu namun karena keasyikan main dia sampai lupa akan melaksanakan ibadah shalat Idul Adha.
Doto bersama adik di Dalam Mesjid
Mesjid untuk tempat kami melaksanakan shalat Idul Adha tidaklah jauh dari rumah Cecek hanya berkisar 800 meter saja. Setibanya kami di mesjid sudah ada beberapa jamaah yang hadir. Saya, adik dan mama mengambil tempat yang berada di saf dua. Kami rasa tidak ada banyak jamaah perempuan yang hadir.
Jamaah Shalat Idul Adha
Hal yang membuat saya takjub ternyata jamaah perempuan yang saya kira tidak bertambahnya rupanya mendekatkan waktu shalat berlangsung datang dengan begitu ramai. Tak dari itu kami melaksanakan shalat Idul Adha.
Ceramah berlangsung
Selesai menunaikan ibadahal shalat Idul Adha selanjutnya kami mendengarkan tausiah yang dibawakan langsung oleh Imam. Kisah yang dibicarakan dalam tausiahnya tidak jauh dari pelaksanaan kurban pada Hari Raya Idul Adha. Kisah tersebut diambil dari kisah nabi Ibrahim. Selain menyampaikan kisah nabi imam juga menyampaikan manfaat berkurban di Hari Raya ini. Berkurban dikatakan sebagai kendaraan yang kita dapatkan nantinya di akhirat namun selain itu bagi yang berkurban juga memberikan kebahagiaan bagi mereka yang miskin dan fakir miskin sehingga mereka dapat menikmati daging bersama keluarganya.
Para jamaah keluar dari Mesjid
Sekitar pukul 09.00 WIB Tausiah selesai. Kami para jamah secara berderet bersalaman satu bersatu. Hal sekian juga dilakukan oleh jamaah laki-laki. Setelahnya kami meninggalkan mesjid dan menuju kembali ke rumah.
Bersalaman dan bermaafan kepada ayah
Sesampainya di rumah, kami langsung melaksanakan kebiasaan keluarga kami yaitu bersalaman dari ayah hingga adik bungsu. Namun hari ini dikarena ada Nek Loet yang paling tua maka kami memulainya dari dia. Saya menyalami satu persatu dari nek lot, ayah dan ibu. Saya meminta maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan selamanya kepada mereka. Dengan menundukkan kepala saya mencium kedua tangan mereka.
Meminta maaf kepada suami
Bukannya hanya kepada orang tua. Saya juga menundukkan kepada kepada laki-laki yang menjadi teman hidup saya sekarang yaitu suami saya. Ini merupakan tahun kedua kami dalam menjalan rumah tangga. Kami selalu mengharapkan segala kebaikan mendekati kami dan keburukan jauh dari kehidupan kami.
Sarapan pagi bersama
Setelah serangkaian acara maaf-maafkan selesai. Kami kemudian menuju ke dapur untuk menikmati sarapan pagi bersama. Kami duduk dengan posisi melingkar. Sarapan pagi ini sangat membahagiakan karena bisa makan bersama di Meulaboh.
Berangkat ke Aceh Selatan
Barang bawaan sudah kami siapkan dan diatur dibatasi mobil dengan rapi. Kami pamit kepada keluarga cecek untuk melanjutkan kembali perjalanan kami ke Aceh Selatan. Walau sudah Lebaran tapi kami tetap harus melanjutkan perjalanan kesana dengan harapan sampai sebelum malam datang. Dengan mengucapkan Bismillah… kami berangkat.
Mesjid Agung Baitulmal A’la (Mesjid Giok Nagan Raya)
Dalam perjalanan pulang kami kami kali ini sedikit berbeda dari biasanya. Kali ini kami menikmati perjalanan pulang dengan mengunjungi Mesjid di setiap Kabupatennya. Kami menulusuri setiap mesjidnya, namun untuk kali ini kami memilih mengunjungi m mesjid Agung. Adapun Mesjid pertama kali kami kunjungi dari perjalanan Meulaboh yaitu di kabupaten Nagan raya. Disana terkenal dengan Mesjid Giok atau Mesjid Agung Baitulmal A’la. Mesjid ini di kenal dengan lantai yang menggunakan batu giok asli yang dihasilkan dari daerah mereka.
Foto keluarga di Mesjid Giok
Ini merupakan pertama kalinya saya mengunjungi Mesjid Giok ini. Saat saya menginjakkan kaki di dalam Mesjid betapa dinginnya Mesjid ini. Padahal Mesjid ini tidak menggunakan ace ataupun kepas angin. Ternyata suasana sejuk ini dihasilkannya dari batu giok yang berasa dari lantai dan Tiang Mesjid.
Kemudian kami melanjutkan perjalanan dengan meninggalkan Kabupaten Nagan Raya menuju Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya). Disini kami juga mengunjungi mesjid Agung mereka. Mesjid Agung Baitul Ghafur memiliki keindahan dalam artsitektur bangunannya. Mesjid ini memiliki kubah berwarna emas dengan diapit oleh dua tiang disisi kana dan kiri. Kami mengunjungi Mesjid ini untuk melaksanakan shalat dhuhur.
Silaturrahmi ke rumah kerabat
Lalu dari Abdya kami melanjutkan perjalanan menuju ke Aceh Selatan. Namun di labuhan haji kami mengunjungi kerabat dari suami yang sudah menetap disana. Kami di undangan untuk menikmati makan siang dirumah mereka. Kami duduk dan mengobrol disana kurang lebih memakan waktu selama 45 menit. Setelahnya kami melanjutkan perjalanan kami yang masih cukup jauh.
Ketika waktu asar menjelang, kami di ajak oleh ayah mengunjungi Mesjid Apung yang berada di Aceh Selatan. Mesjid Terapung An-nur ini yang berdiri di atas air laut sehingga mesjid ini memiliki julukan mesjid terapung.
Saat memasuki mesjid ini terasa sangat sejuk. Karena angin laut langsung masuk kedalam mesjid. Namun mesjid ini belum sepenuh selesai karena masih terdapat pembangunan yang masih berlangsung. Mesjidnya memiliki dua pintu masuk yang diperuntukkan untuk wanita dan laki-laki secara terpisah. Dengan artsitektur seperti ini menambahkan keindahan tersendiri pada bangunan mesjid ini.
Kami melanjutkan perjalanan karena waktu sudah sore. Perjalanan kami untuk sampai ke kampung halaman ibu kami memakan waktu sekitar satu jam lagi. Namun perjalanan menuju kampung ini saya tidak membosankan karena di suguhi pemandangan laut yang hijau kebiruan dan penggunungan yang menjulang tinggi.
Alhamdulillah Tiba
Kami sampai di kampung halaman ibu saya, kami tiba pada pukul 18.21 WIB. Selama disini kami akan tinggal di rumah Abangnya ibu kami karena ayah dari ibu kami tinggal disini. Sebenarnya kami mudik kali ini bukan hanya karena libur panjang, hari Raya tapi dikarena kakek saya dalam keadaan sakit.
Menikmati Hidangan Durian dan Lemang
Kami dihidangkan lemang dan durian oleh Mak ngeh saya (Panggilan untuk istri dari abangnya ibu saya). Durian merupakan buah yang paling saya suka. Melihat durian menjadi hidangan kami saya langsung bersemangat dan langsung menghampiri hidangan tersebut. Namun untuk Lemang saya lebih suka dari Ubi karena rasanya lebih padat.
Setelah shalat isya, kami memutuskan untuk istirahat lebih awal karena badan kami terasa sangat lelah setelah melewati perjalanan seharian penuh. Dengan harapan besok kami bisa menghirup udara seger dan bertema nga kembali.
Sekian The Diary Game saya hari ini. Terimakasih untuk teman-teman yang sudah mendukung postingan ini dan sampai jumpa pada postingan saya selanjutnya.
Saya juga mengajak @mirawn, @asiahaiss, @suryati1 untuk dapat berpartisipasi pada kontes ini.
Thank you for participating…..
A trip to Aceh Selatan to visit your mother's hometown will add a special touch to your Eid celebrations, connecting you with family and traditions during this important Islamic holiday. May your journey be safe and filled with blessings, may the spirit of Eid al-Adha bring joy and harmony to you and your loved ones.
Vote @pennsif.witness for growth across the Steemit platform through robust communication at all levels and targeted high yield developments with the resources available. Vote here
Thank you for riview My post
Thank you, friend!
I'm @steem.history, who is steem witness.
Thank you for witnessvoting for me.
please click it!
(Go to https://steemit.com/~witnesses and type fbslo at the bottom of the page)
The weight is reduced because of the lack of Voting Power. If you vote for me as a witness, you can get my little vote.
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.
Congratulations 🥳
We support quality posts and good comments Published in any community and any tag.
Curated by : @malikusman1
Thank you for support My post @malikusman1