Esports Aceh, Pasang Dan Surut

in Frestyle3 years ago (edited)


pubg-mobile-6570917_1280.jpg

Image Source: Pixabay

“Winner Winner Chicken Dinner”, apa yang pertama sekali terbayang ketika kalimat ini disebut? Tebakan penulis dibenak pembaca akan terlintas satu nama gim peperangan populer yaitu PUBG (Player Unknown’s Battle Grounds). Istilah itu muncul karena dahulu satu porsi ayam merupakan sajian makanan yang mewah karena kondisi ekonomi yang sulit. Kalimat "Winner Winner Chicken Dinner" pun semakin populer dan muncul sebagai penanda pemenang gim PUBG yang bersiap untuk menyantap hidangan ayam saat makan malam. Teman-teman Steemian, tulisan ini agak panjang, siapkan secangkir kopi sebagai pengganti ayam.

Gim PUBG merupakan salah satu dari jenis gim yang diperlombakan dalam Esports (ada yang menulisnya eSports atau electronic sports). Esports merupakan suatu istilah untuk kompetisi permainan video pemain jamak (multiplayer), umumnya antara para pemain profesional. Aliran permainan video yang biasanya dihubungkan dengan olahraga elektronik adalah aliran strategi waktu-nyata, perkelahian, tembak-menembak orang-pertama, dan arena pertarungan daring multipemain. Secara gamblang bisa dikatakan Electronic Sport atau olahraga elektronik, yaitu olah raga yang menggunakan gim elektronik sebagai bidang kompetitif.

esports dalam olahraga wiki esports.jpg

Image Source: Blog esportstsecproject

Secara umum ada dua kategori pemain Esports yaitu pemain amatir dan pemain professional (Pro Player). Pemain amatir bermain Esports atas dasar kecintaan atau kegemaran berolahraga (hobi) untuk mengisi waktu luang. Sedangkan pemain profesional menjadikan Esports sebagai pekerjaan untuk memperoleh pendapatan dalam bentuk uang. Mereka akan mendapat hadiah jika memenangkan suatu turnamen atau kompetisi atau menjadi atlit untuk kategori cabang olahraga Esports. Seorang Pro Player punya jadwal teratur dan pola hidup yang baik, bisa membagi waktu dan skala prioritas.

Esports merupakan olahraga yang sedang naik daun di Indonesia, dalam beberapa tahun belakangan. Tak sekadar euforia semata, tetapi juga terbukti berprestasi. Beberapa tim Esports Indonesia pernah menorehkan namanya di kompetisi Esports tingkat dunia. Tentu hal yang membanggakan dapat mengharumkan nama Indonesia. Maraknya minat masyarakat terhadap Esports membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang menjadi pencetus Esports. Tim Esports pun semakin berkembang dan mengukir prestasi.

Pertumbuhan Esports di Indonesia didukung oleh ketersediaan infrastruktur jaringan internet yang cukup memadai meskipun belum optimal. Turnamen dan Kompetisi yang sudah rutin digelar berimbas pada meningkatnya jumlah penonton melalui layanan streaming video. Hadiah uang tunai juga memotivasi pemain dan tim, hal ini juga menyumbang pertumbuhan sektor ekonomi dan mengurangi pengangguran karena tumbuhnya lapangan kerja kreatif. Industri dan Pengembang gim juga menyediakan insentif bagi pemain yang berprestasi. Disisi lain Sekolah Daring selama pandemi covid-19 menyebabkan pelajar yang belajar dirumah memiliki fleksibilitas waktu dalam menyalurkan hobi gim daring.

Di Indonesia sendiri telah didirikan Pengurus Besar Esports Indonesia (PB-ESI) yang bertugas menetapkan regulasi untuk mengawasi pelaksanaan kegiatan Esports di Indonesia dan seluruh pihak yang terlibat di dalamnya. Regulasi tersebut tercantum dalam dokumen Peraturan Pengurus Besar Esports Indonesia Nomor: 034/PB-ESI/B/VI/2021, tentang Pelaksanaan Kegiatan Esports di Indonesia yang terdiri dari 46 pasal. Undang-Undang No. 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) yang mengatur tata kelola olahraga nasional mendefinisikan olahraga harus memiliki unsur-unsur seperti kekuatan fisik, konsentrasi, kecepatan, dan strategi. Unsur-unsur tersebut sudah dipenuhi Esports. Rancangan Undang-undang Esports sedang dipersiapkan untuk dibahas bersamaan dengan revisi Undang-undang Sistem Keolahragaan Nasional (UU SKN) dalam Prolegnas 2021. Tujuannya supaya Esports bisa diterima masyarakat, agar komunitas Esports Indonesia bisa mengkampanyekan sisi positif dalam turnamen Esports. Jika RUU tersebut lolos, industri Esports dipastikan akan mendapatkan dukungan yang signifikan dari pemerintah, baik pusat maupun daerah.

Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) secara resmi mengakui Esports sebagai sebuah cabang olahraga (cabor) prestasi di Indonesia. Saat ini status Esports sendiri masuk bagian Forum Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI). SEA Gamess 2021 juga mempertandingkan cabang olahraga Esports. PON Papua dan PON Aceh-Sumut juga direncanakan menggelar Eksibisi Esports.

Di Aceh sendiri Esports sudah populer seiring tumbuhnya warung internet (warnet) dan warung kopi (warkop) yang menyediakan jaringan WIFI berkecepatan tinggi. Dukungan perangkat keras seperti smartphone gaming, tablet dan PC gaming membuat pertumbuhan Esports di Aceh cukup menjanjikan. Bahkan pemain profesional seperti Muhammad Ikhsan atau lebih dikenal dengan nama di gim “RRQ Lemon” atau “Lemon”, yang merupakan putra asli Aceh, yang merupakan pro player Mobile Legends. Ia telah memenangi MPL Indonesia sebanyak tiga kali dan membuatnya hijrah ke Jakarta karena ingin fokus menggeluti dunia Esports.

Selain Lemon, ada Tim AMSCO Esports yang telah berkiprah di kancah nasional. Tim AMSCO Esports meraih peringkat enam dalam Grand Final Turnamen Nasional HIPMI PUBG Mobile Championship mewakili provinsi Aceh. Ada juga Tim Slayer asal Aceh yang kini diakuisisi Tim The Pillars yang membuat nama mereka kini menjadi The Pillars Slayer. The Pillars Slayer yang dimiliki Ariel Noah telah ikut berpartisipasi di dua ajang besar PUBG Mobile Indonesia, yaitu Grand Finals Dunia Gims League 2020 dan tampil di regular season PUBG Mobile Pro League (PMPL) Indonesia 2020. Di ajang Dunia Gims League 2020, The Pillars Slayer berhasil finis di posisi ke-9 dan menjadi salah satu dari enam tim yang berhasil meraih “Winner-Winner Chicken Dinner”.

amsco esports.jpeg

Image Source: Instagram Official AMSCO Esports

Deretan prestasi diatas membuktikan bahwa Aceh telah memiliki dan menyalurkan bakat-bakat atlit Esports yang saat ini bertanding di kompetisi nasional. Seperti halnya Lemon yang bermain untuk RRQ, para player The Pillar juga telah mengharumkan nama Aceh ditingkat nasional.

Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Provinsi Aceh pada Juni 2019 lalu telah mengeluarkan fatwa Nomor 3 Tahun 2019 yang mengharamkan memainkan permainan daring PUBG (Player Unknown’s Battle Grounds) dan sejenisnya. MPU menyimpulkan permainan PUBG tidak baik karena mengandung unsur kekerasan dan kebrutalan. Fatwa tersebut dikeluarkan karena permainan daring tersebut menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat, khususnya generasi muda. Sebab permainannya mengandung kekerasan, peperangan sehingga dikhawatirkan berdampak terhadap akhlak dan psikologis pemain gim tersebut. Meski fatwa haram gim daring PUBG atau sejenisnya saat ini belum ditindaklanjuti di dalam pemberian sanksi hukuman cambuk, namun MPU meminta Pemerintah Aceh agar bisa melaksanakan ketentuan tersebut agar pemain ‘gim haram’ tersebut bisa diberi sanksi hukuman cambuk, sesuai dengan Qanun (Perda) Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat yang sudah berlaku lama di Aceh. MPU juga meminta kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat agar mendukung fatwa yang sudah dikeluarkan oleh MPU Provinsi Aceh tersebut, terkait fatwa haram gim daring PUBG dan sejenisnya yang mengandung unsur kekerasan atau peperangan.

Ulama di Aceh menilai, permainan yang ditampilkan dalam gim daring yang mudah diakses melalui perangkat elektronik seperti telepon pintar tersebut lebih banyak unsur mudharat (merugikan) dibanding sisi baiknya. Permainan tersebut juga menyebabkan para pemain menjadi ketagihan dan menggiring karakter tingkah laku kekerasan, dan memberikan dampak tidak baik lainnya khususnya terhadap mental dan kondisi pribadi si pemain. Sebelumnya MPU telah mengeluarkan fatwa nomor 1 tahun 2016 tentang judi online. MPU sudah melakukan sosialisasi melalui penempelan Stiker ke warung kopi di Aceh yang bertuliskan Fatwa MPU Aceh Nomor 3 Tahun 2019 tentang hukum bermain gim PUBG dan sejenisnya.

Indonesia Esports Association Provinsi Aceh (IESPA) berharap MPU Aceh memperjelas dan mau bermusyawarah mencari solusi fatwa haram gim PUBG. Dalam tersebut, terdapat sanksi cambuk bagi setiap orang yang memainkan gim PUBG di Aceh. Karena jika hukuman cambuk diberlakukan terhadap semua orang yang memainkan PUBG dilaksanakan di Aceh, maka pemain profesional asal Aceh akan terimbas.

IESPA memiliki regulasi dalam bermain gim online, antara lain hanya dibolehkan bermain selama tiga jam dalam satu hari, berhenti pada waktu sholat, dan tidak mengeluarkan kata-kata kotor. Anak-anak Aceh memiliki potensi di ajang gim PUBG. Gim daring merupakan bagian dari olahraga prestasi dan bisa dijadikan ladang mencari nafkah bagi kaum muda. Menurut IESPA Soal pertunjukan kekerasan dalam olahraga seperti tinju, karate, semua itu mengandung unsur kekerasan, tapi sudah dibuat regulasi menjadi cabang olahraga.

PUBG merupakan salah satu gim daring yang populer di Indonesia, yang juga dilombakan dalam kompetisi Esports. Gim itu juga semakin populer setelah beredar versi untuk telepon seluler pada 2018. IESPA menilai kurang bijak menghakimi dari satu aspek saja karena ada banyak sisi positif dari bermain gim yang kini mulai dipertandingkan sebagai Esports dan berpotensi jadi sumber pencaharian. Banyak Pemain berhasil yang membantu ekonomi keluarga. Pemain yang rata-rata pelajar dan mahasiswa tetap ikut kompetisi tanpa mengganggu proses pendidikan.

Gim PUBG masih punya stereotip buruk di mata sebagian masyarakat, hal ini tidak sepenuhnya salah. Karena seringnya hobi gim online tidak mendapat penyaluran yang tepat. Sehingga banyak ditemui pelajar yang nongkrong di warung kopi untuk main gim. Salah satu alasan di balik salah paham mengenai gim PUBG adalah adanya gegar budaya (culture shock) mengenai gim. Saat industri gim di Tanah Air mulai bertumbuh, bukan cuma sebagai hiburan, tetapi sebuah profesi menjanjikan. Diperlukan sosialisasi agar masyarakat bisa melihat gim dari sudut pandang baru, supaya pemikiran masyarakat nantinya akan lebih terbuka. Masyarakat perlu memahami bahwa gim bukanlah "jebakan" menuju masa depan suram, melainkan sebuah kesempatan. Karena Edukasi dan gim bisa berjalan bersamaan.

WhatsApp Image 2021-08-27 at 21.23.11.jpeg

Image Source: Instagram Official PB ESI Aceh

Pengurus Electronic Sport Indonesia (ESI) Cabang Kabupaten/Kota se-Provinsi Aceh periode 2020-2024, telah resmi dilantik pada Sabtu (21/8/2021) di Banda Aceh. Pelantikan tersebut memberi angin segar bagi perkembangan Esports Aceh. Esports telah diterima sebagai anggota KONI Aceh, meskipun bukan untuk diperlombakan. Hingga saat ini cabang olahraga itu belum dimasukkan dalam perlombaan PON Aceh-Sumut. Cabang Esports seperti Mobile Gim Free-Fire, Mobile Legends, eFootball PES 2021, dan PUBG dihadirkan sebagai eksibisi PON XX di Papua dan PON XXI Aceh-Sumut, yang akan diselenggarakan pada tahun 2024 mendatang. Hal itu berarti ESI Aceh akan mempersiapkan tim atlet Esports untuk mewakili Aceh.

Saat ini, di Aceh banyak pemain dan tim Esports profesional yang sudah terbentuk, mereka bahkan sudah mengikuti berbagai jenis kejuaraan baik di level regional maupun ajang nasional. Sebagai cabor baru di dunia digital saat ini diharapkan mendapat dukungan dari berbagai pihak, terutama pemerintah daerah, OKP, serta masyarakat. ESI Aceh akan berusaha maksimal mencari pemain berbakat untuk dilatih agar bisa menjadi Pro Player, sehingga dapat berkarir di tingkat provinsi dan nasional, serta dapat membanggakan Aceh kedepannya. ESI Aceh berharap para pemain di Aceh bisa fokus pada gim-gim yang memang bisa membawa kemajuan dan tidak terbentur dengan syariah. Sehingga nantinya dapat melahirkan pemain profesional yang dapat membanggakan daerahnya masing-masing. Kemajuan teknologi tidak bisa dibendung namun bisa dicari solusi terbaik dimana kearifan lokal tetap berjalan dan prestasi tetap dapat diraih. Uleu beumate ranteng bek patah, na cara? (Ular harus mati tapi ranting jangan patah, ada cara?).

Penulis adalah Pengurus ESI Aceh Utara

Sort:  

Congratulations ! You Got Upvote by Youth Club Community.

Challenge : Invite Contributor for WHAT3TREES and STEEM4OCEAN - Stage 1 : Rewards 50 STEEM & 100 TRX

Support with delegation !
50, 100, 200, 300, 400, 500, 1000, 1500, 2000, 2500, 3000, 4000, 5000

Noted : Hindari melakukan pengolahan data. Pengolahan data adalah tindakan yang dilarang di Steem. Untuk gambar, gunakanlah gambar dari web penyedia gambar secara gratis. Sebaiknya menyertakan sumber rujukan di tulisan ini.

Siap.. terimakasih atas petunjuk dan arahannya bagi pengguna baru.

Selain tulisan yang berkualitas dan menarik. Tingakat original tulisan juga menjadi hal terpenting di Steem.

Gunakanlah gambar dari web penyedia gambar gratis, seperti pixabay.

Poin pentingnya adalah :

Plagiarisme & Penyalahgunaan

Tindakan apa yang Anda ambil untuk memeriksa plagiarisme dan bentuk penyalahgunaan lainnya (pengolahan konten, akun duplikat, akun palsu)? Apakah Anda telah menunjuk orang-orang di tim Anda untuk pemeriksaan plagiarisme? Apakah Anda memastikan semua foto yang digunakan di komunitas Anda bebas hak cipta?

Aturan dari tim Steemit.

Terimakasih atas koreksinya, semoga kedepan bisa membuat tulisan yang lebih baik lagi sesuai kaidah penulisan yang disyaratkan oleh komunitas.