The Diary Game (Sabtu, 06 Juli 2024) Mengantar Istri Belanja Seragam Sekolah Anak
سَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Hai sobat steemian semuanya dimanapun anda berada, bagaimana kabar anda hari ini? semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin. Hari ini saya kembali membagikan aktivitas saya sehari-hari dalam The Diary Game.
Tidak ada aktivitas yang bisa saya lakukan pada hari ini di tempat usaha fotocopy dan penjualan alat-alat tulis. Bahkan Rahmad Hidayat sebagai mitra kerja saya tidak masuk kerja siang hari ini karena tidak ada yang bisa dikerjakan melalui perangkat komputer.
Hal ini terjadi karena ada pemberlakuan pemadaman listrik dari pukul 08:00 hingga pukul 16:00 untuk pembersihan jaringan. Pemberitahuan pemadaman listrik tesebar melalui pesan Whatsapp mulai dari kemarin hingga tadi malam.
Mengingat tidak ada konsumen yang akan datang ke tempat saya, maka saya berinisiatif memanggil tukang bangunan untuk menambal lantai toko yang telah berlubang dengan menggunakan cairan semen. Lubang lantai terjadi akibat pengikisan yang disebabkan oleh beban berat dari rak barang yang selalu saya bawa keluar masuk setiap pagi dan malam hari.
Jika bukan pada hari seperti ini dilakukan penambalan maka besar kemungkinan tidak dapat dilakukan secara maksimal pada hari-hari lainnya mengingat setelah dilakukan penambalan akan terinjak lagi ketika konsumen masuk kedalam dan tidak mungkin untuk saya larang. Sebenarnya hari ini ada saja konsumen yang datang untuk keperluan pengetikan surat tetapi karena pemadaman listrik tidak ada satupun perangkat kerja yang bisa diaktifkan.
Daripada menganggur karena tidak ada kegiatan yang bisa dilakukan di tempat usaha, istri saya memanfaatkan kesempatan ini mengajak menemaninya ke Kota Lhokseumawe untuk membeli baju seragam sekolah anak. Setiap tahun seragam sekolah anak perempuan saya harus diganti dengan yang baru sebab pertumbuhan badannya sangat signifikan sekali.
Tiba di Kota Lhokseumawe, memarkirkan mobil didepan warung nasi “AA”, saya dan istri beserta anak memasuki Pasar Los tempat dimana baju seragam sekolah dijual. Istri dan anak saya memasuki sebuah toko yang awalnya sepi tetapi lama-kelamaan pelanggan yang datang semakin banyak menyesaki toko tersebut untuk membeli seragam sekolah untuk anak-anaknya juga.
Saya memilih menunggu diluar saja daripada masuk kedalam bersentuhan dengan ibu-ibu muda cantik yang bisa menimbulkan kecemburuan pada istri saya. Rata-rata yang berbelanja di toko ini adalah kaum ibu-ibu sebab harga jualnya lebih miring daripada toko sebelah. Mengantar ibu-ibu berbelanja harus memiliki kesabaran yang tinggi sebab mereka sangat lama dalam memilih belanjaannya apalagi dalam transaksi tawar-menawar.
Setelah membeli baju sekolah, istri dan anak saya merasa lapar dan kehausan. Mereka ingin makan Mie Aceh yang rasanya paling enak di Kota Lhokseumawe ini. Saya pernah melihat vidio promosi kuliner yang ada di Kota Lhokseumawe pada sebuah media sosial dan sempat viral yaitu warung mie “Cek Har” yang berlokasi persis didepan kantor kejaksaan.
Saya ingin membawa istri dan anak saya ke warung mie ini sekaligus mencoba rasanya untuk pertama kali. Saya memesan tiga porsi mie dengan topping masing-masing sesuai selera. Saya sendiri menggunakan topping toram dan udang, istri dengan topping udang saja, dan anak perempuan saya menginginkan topping daging. Kami bertiga juga memesan minuman es teh manis sebagai pelepas dahaga.
Selesai makan mie yang rasanya cukup enak, saya dan keluarga beranjak untuk berangkat pulang. Saya singgah di Simpang Lestari membeli nasi goreng dan beberapa tusuk bakso goreng krispi untuk menu makan malam nanti. Cuaca sore yang cerah sedikit menghambat saya mengendarai mobil karena sinar matahari yang menyilaukan mata.
Ditengah perjalanan pulang sebuah pemandangan indah yang sangat menakjubkan terpampang didepan mata saya, yaitu pemandangan matahari tenggelam di ufuk barat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Saya tiba di rumah sesaat menjelang azan magrib berkumandang. Memasukkan mobil ke garasi, mandi dan mengambil wudhuk serta mengerjakan ibadah sholat Magrib 3 rakaat.
Demikian The Diary Game singkat saya pada hari ini, sekian dan terima kasih atas waktunya berkenan membaca tulisan saya ini dan memberi dukungan sebagai penyemangat bagi saya untuk selalu menghadirkan karya-karya yang lebih baik lagi.
Salam Hormat,
@yuswadinisam
About Me
Click here
Congratulations! This post has been upvoted through the Steem Spark. We support quality posts, good comments anywhere, and any tags.
Thank you very much for supporting my post
Thank you, friend!
I'm @steem.history, who is steem witness.
Thank you for witnessvoting for me.
please click it!
(Go to https://steemit.com/~witnesses and type fbslo at the bottom of the page)
The weight is reduced because of the lack of Voting Power. If you vote for me as a witness, you can get my little vote.
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.
Share to X
Dan terima kasih juga telah berbagi The Diary Game di halaman komunitas Steem For Indonesia:
Kami Turut Mengundang Anda Untuk Mendukung Pertumbuhan Komunitas STEEM FOR INDONESIA Dengan Mengdelegasi Ke Akun @steem4indonesia👇
Thank you very much for moderating my post
Tautan Mudah untuk delegasi ke @steem4indonesia
Thank you very much for moderating my post