Celebrating Friendship Day with Books

---

With Ida Fitri, a female writer in Aceh, Indonesia.

---

For me, every day is a friendship day and I treat everyone as a friend, both old and new friends. So, there is no special celebration on World Friendship Day. Many of our friends are unlucky out there, experiencing violence, poverty, disasters, and other human tragedies. Let's remember them and the challenges ahead will also raise the theme.

The challenge Steemit Engagement Challenge Season-19/ Week-4 | "What can you do for your friendship on Friendship Day?" reminds me of my friends in the last few days. In addition to friends at the office, I also met distant friends and we celebrated it with books.

My friend, Ida Fitri, is a writer. We met in East Aceh, a few days before the celebration of World Friendship Day. She gave me a book entitled Neraka yang Turun ke Kebun Kelapa (read; Hell Descended into the Coconut Grove). In my heart, I promised to write a review of the book.

Giving books to friends is our culture. When my book was published, I gave it to my friend. And vice versa.

Another friend of mine, Azmi, is facing a difficult ordeal because her baby has a heart defect and must be operated on in Jakarta. The treatment requires a lot of money. I should be able to help ease her burden, but in the near future, my first child is attending a thesis defense on campus and my second child has just entered the Faculty of Law, Syiah Kuala University, Banda Aceh. Both require a lot of money and I am forced to go into debt. Going into debt is embarrassing for me, sometimes I am forced to do it. Many people experience the same thing as me, that's for sure.

After getting the book from Ida Fitri and now I am reading it in installments, I discussed the book with Nasrullah Thaib, a writer also in Banda Aceh.

We met in between our busy schedules. Nasrullah just won a national book writing prize, a proud achievement. So, while enjoying sanger (a kind of cappuccino typical of Aceh), we discussed buu and the creative process.

I invited @munaa, @abuarkan, @zainalbakri, and @muammar 607 to write about Friendship Day on July 30th. They are all my friends and everyone here is my friend even though we don't know each other yet. Steemit is a platform for friendship.[]

---

Bersama beberapa sahabat saya ketika ngopi di Banda Aceh.

---

---

Steemit Engagement Challenge Musim-19/ Minggu-4 | "Apa yang dapat Anda lakukan untuk Sahabat Anda di Hari Persahabatan?"

Merayakan hari persabahatan dengan Buku

Bagiku, setiap hari adalah hari persahabatan dan setiap orang kuperlakukan sebagai sahabat, baik sahabat lama maupun sahabat baru. Jadi, tidak ada perayaan khusus di Hari Persahabatan Sedunia. Banyak sahabat di kita yang tidak beruntung di luar sana, mengalami kekerasan, kemiskinan, bencana, dan tragedy kemanusiaan lainnya. Mari kita kenang mereka dan tantangan ke depan juga mengangkat tema tersebut.

Tantangan Steemit Engagement Challenge Season-19/ Week-4 | "What can you do for your friendship on Friendship Day?" mengingatkan saya tentang sahabat saya dalam beberapa hari terakhir. Selain sahabat di kantor, saya juga berjumpa sahabat jauh dan kami merayakannya dengan buku.

Sahabat saya, Ida Fitri, adalah seorang penulis. Kami berjumpa di Aceh Timur, beberapa hari sebelum perayaan Hari Persahabatan Sedunia. Dia memberikan saya buku berjudul Neraka yang Turun ke Kebun Kelapa. Dalam hati, saya berjanji akan menuliskan resensi tentang buku tersebut.

Saling memberikan buku kepada sahabat adalah budaya kami. Ketika buku saya diterbitkan, saya memberikan kepada sahabat saya. Demikian juga sebaliknya.

Sahabat saya yang lain, Azmi, sedang menghadapi cobaan berat karena bayinya mengalami bocor jantung dan harus dioperasi di Jakarta. Pengobatan itu membutuhkan biaya besar. Saya harusnya bisa membantu meringakan beban dia, tapi dalam waktu berdekatan, anak pertama saya mengikuti sidang skripsi di kampus dan anak kedua baru masuk Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Keduanya membutuhkan biaya besar dan saya terpaksa berutang. Berutang adalah hal memalukan bagi saya terkadang saya terpaksa melakukannya. Banyak orang mengalami seperti saya, itu pasti.

Setelah mendapatkan buku dari Ida Fitri dan sekarang saya sedang mencicil membacanya, saya membahas buku itu dengan Nasrullah Thaib, seorang penulis juga di Banda Aceh.

Kami berjumpa di sela-sela kesibukan bersama. Nasrullah baru saja memenang hadiah penulisan buku tingkat nasional, sebuah prestasi membanggakan. Jadi, sambil menikmati sanger (semacam cappuccino khas Aceh), kami membahas tentang buu dan proses kreatif.

Saya mengundang @munaa, @abuarkan, @zainalbakri, dan @muammar 607 untuk menulis tentang Hari Persahabatan pada 30 Juli lalu. Mereka semua adalah sahabat saya dan semua yang ada di sini adalah sahabat saya meski belum saling kenal. Steemit adalah platform persahabatan.[]

---

---

Membaca buku karya sahabat, Ida Fitri.

---

Bertemu dengan Intan Ritonga dan Taufiq di Batam; sahabat lama.