STEEMWOMENCLUB || TEACHER: AGENT OF CHANGE IN EDUCATION WORLD

Hai Beautiful Women!

Bagaimana kabarnya hari ini? semoga selalu dalam keadaan sehat, tersenyum, dan bahagia selalu ya! Aamiin.

---

Salam untuk sahabat saya @svm038 senang sekali rasanya bisa kembali membagikan hal menarik di komunitas @steemwomenclub hebat ini

“A good teacher can inspire hope, ignite the imagination, and instill a love of learning.”- Brad Henry

---

Hari ini saya ingin berbagi mengenai pemikiran idealisme dan realitas dalam menjalankan profesi saya sebagai seorang guru.

Menjadi guru adalah cita-cita dan impian saya sejak kecil. Diawali saat duduk di bangku SD saya bertemu dengan seorang guru yang sangat “merangkul dan menyayangi” saya. Meski saat saya tamat SMA, banyak yang menentang dengan berbagai alasan, hinaan, bahkan terkesan merendahkan. Namun, tak menyurutkan tekad saya untuk melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa jurusan pendidikan guru.

saat menjadi guru honorer di salah satu sekolah negeri di Kota Lhokseumawe

Pernah di suatu masa, “suara-suara” yang merendahkan profesi guru membuat saya menjadi ragu, apakah jalan ini memang baik untuk saya atau tidak. Ditambah banyaknya berita negatif tentang guru yang dianiaya murid, hingga dipolisikan oleh wali murid karena kesalahan sepele. Belum lagi pendapatan yang mungkin bisa dibilang rendah bagi standar kesuksesan di negeri ini. Saat itu idealisme saya sebagai seseorang yang memandang realitas dipaparkan media dan orang sekitar menjadi benturan dan kegalauan bagi saya.

saat dinobatkan menjadi salah satu guru terfavorit berdasarkan hasil votting siswa

Seiring berjalannya waktu, saya semakin yakin bahwa tidak selalu idealisme berbenturan dengan realitas. Banyak kejadian yang terjadi pada saya sejak PPL (Praktik Pendidikan Lapangan), hingga saya resmi menjadi guru setelah mendapat gelar S.Pd. lalu menjadi guru honorer di salah satu sekolah negeri di Kota Lhokseumawe dan mengajar di bimbingan belajar (bimbel) pada sore harinya.

saat dipercaya pertama kalinya menjadi wali kelas

Sejak dulu, saya selalu mencoba dekat dengan para siswa dan menjadi teman curhat bagi mereka. Namun, saya tetap menerapkan sikap “akrab”, namun norma selaku guru tegas dan disiplin saya kedepankan. Jika ada kesalahan yang mereka buat, saya tidak segan menegur dan memperingatkan bahkan menghukum.

siswa bimbingan memenangkan lomba

Saya juga tak segan bertanya pendapat, sharring berbagai hal, dan meminta mengingatkan dan menegur saya saat saya melakukan kesalahan kepada siswa-siswa saya. Saya juga tidak malu meminta maaf pada mereka. Inilah pendidikan yang (menurut pengalaman saya) akhirnya membuat siswa-siswa saya akrab, menghargai, merindukan, dan mencintai saya apa adanya, bahkan para orang tua selaku wali siswa pun nyaman bercerita kepada saya perihal putra-putri mereka.

kebahagiaan siswa saya saat perayaan hari guru

kue pemberian siswa saat perayaan hari guru

Saya sangat menikmati profesi ini. Saya mencintai siswa-siswa saya, dan saya menerima banyak cinta dari mereka. Saya selalu berharap bahwa pendidikan kita sungguh membawa kita menjadi manusia yang tidak menetapkan standar sukses orang lain atas dasar umum. Saya masih memilik banyak harapan bagi negeri, yang berharap suatu saat nanti, kualitas pendidikan kita menjadi jauh lebih baik dari saat ini.

membaca buku bersama siswa

Untuk setiap pembaca yang membaca tulisan sederhana saya ini akan membawa anda mengingat, mengenang dan merindukan guru anda. Karena, sesungguhnya yang membawa anda sampai berada di titik ini adalah pendidikan yang anda terima baik dari keluarga maupun dari guru di sekolah dulu.

senyuman manis siswa saya

---

Salam dari saya,
Seorang yang sangat menikmati menjadi seorang guru.

---

Salam

@fwinanda

TENTANGKU