buy toast to your beloved wife
Tadi malam turun dengan derasnya, menyelimuti seluruh kabupaten Aceh Utara dengan kabut tipis yang terasa dingin. Suara rintik hujan yang terus mengguyur atap rumah menyempurnakan suasana yang tenang, meski malam telah larut. Aku duduk di ruang tamu, memandang ke luar jendela sambil sesekali melihat istri yang sedang duduk di samping bayi kami. Matanya yang lelah tetap menyimpan sinar penuh kasih. Hari ini, dia seharian merawat anak kami yang masih bayi, sementara saya sibuk mengurus anak pertama kami di luar rumah. Terkadang saya merasa tak pernah cukup bisa membalas segala pengorbanan dan cinta yang ia berikan.
Tiba-tiba terdengar suara lembut dari istriku, Sayang, aku ingin makan roti bakar. Kalimat itu sederhana, tapi begitu mendalam bagi aku. Di tengah kesibukan merawat si kecil yang belum bisa tidur nyenyak, ia masih punya waktu untuk merindukan sesuatu yang sederhana seperti roti bakar. Tanpa berpikir panjang, aku langsung memutuskan untuk memenuhi keinginannya.
Aku melihat ke luar jendela lagi. Hujan semakin deras dan angin berhembus kencang, tetapi itu tidak menghalangi tekadku. Aku tahu, meski sepele, membawakan roti bakar untuk istri adalah hal kecil yang bisa menunjukkan betapa aku menghargai segala usaha dan pengorbanannya. Dengan perasaan penuh kasih, aku mengenakan baju tebal dan menyiapkan langkah-langkah kecil menuju kamar.
Setelah memastikan si kecil tertidur dengan nyaman, aku bergegas ke luar rumah, melawan hujan yang terus mengguyur tubuhku. Setiap langkah terasa berat, kaki basah dan dingin, namun hatiku merasa hangat, bersemangat untuk segera kembali ke rumah dengan roti bakar yang istri inginkan. Aku tahu, saat aku kembali nanti, senyumnya akan membuat segala usaha ini terasa sangat berharga.
Di kedai roti yang jauh dari rumah, aku memesan beberapa potong roti bakar dengan selai coklat dan keju, seperti yang ia suka. Roti yang di bakar dengan sempurna, aromanya yang mengunggah selera, siap membawa kebahagiaan kecil di tengah malam yang hujan ini. Setelah membayar dengan harga 15 ribu atau setara dengan 5 steem, tukang roti langsung membungkus roti bakar itu dengan hati-hati, memastikan tidak ada yang rusak atau tumpah di perjalanan pulang.
Ketika aku kembali ke rumah, istriku masih duduk di tempat yang sama, menatapku dengan tatapan penuh rasa ingin tahu. Aku mengeluarkan roti bakar dari kantong plastik dan memberikannya kepadanya. Ini roti bakar kesukaanmu, kataku sambil tersenyum. Wajahnya yang lelah langsung bersinar. Ia menerima roti bakar itu dengan penuh rasa syukur. Terima kasih sayang ujarnya, dengan suara lembut dan penuh cinta.
Malam ini kami duduk bersama di ruang tamu, menikmati roti bakar hangat, sementara hujan terus mengguyur di luar. Aku merasa, meskipun dunia diliputi kesulitan dan hujan deras, kebahagiaan sederhana seperti ini cukup untuk membuatku merasa lengkap. Melihat istri yang bahagia, merawat anak kami dan menikmati roti bakar yang kubawa dengan penuh cinta, membuatku tahu bahwa segala pengorbanan itu tidak pernah sia-sia.
Dalam hati kecilku, aku berjanji untuk selalu siap melakukan apapun demi istri dan anak-anak kami. Karena bagiku, kebahagiaan mereka adalah kebahagiaanku, seperti malam ini, meski hanya roti bakar di tengah hujan, itu adalah ungkapan cinta yang tidak ternilai harganya.
Salam dari ayah anak dua hehehe
By @aril.hatake
Thank you
Meunan trouh meunan di sambut🤭
Ya lah