Satu Perjalanan Kedua Ketawa

Sahabat Saza.

Setiap orang pasti mempunyai kejadian yang lucu. Ada juga kadang kala kejadian bagi kita tidak sama dan lucu bagi orang lain mungkin terkesan biasa saja. Namun bagi saya cukup membuat geli di perut, karena spontan dalam sebuah perjalanan kami sekantor yang mengalami sendiri.

Cerita ini kisah nyata, bukan bermaksud menertawakan, hanya ingin berbagi senyum dengan sahabat Saza dimanapun berada.

Semoga mampu mewarnai hari weekend menjelang akhir tahun 2023 ini.

Alkisah saya, teman saya sekantor dua orang mendapat perintah untuk mengurusi sebuah surat dari kantor menuju sekretariat Bupati di Lhoksukon. Perjalanan kami tempuh lebih kurang 45 menit. Saya bersama Rasyidin sebut saja nama seperti itu yang menjadi driver mobil kali ini. Lalu dibelakang ada Nyak Is yang juga ikut serta dalam rombongan ini. Jadilah 1 mobil yang disupiri oleh Rasyidin, saya disamping dan nyak Is di belakang.

Mobil singgah untuk mengisi BBM karena terlihat di spedometer garis BBM hampir mendekati merah. Tiba-tiba nyeletoh Nyak Is karena melihat ada mobil tangki pembawa BBM isi bahan bakar juga.

"Jieh koq mobil pengangkut BBM isi minyak juga" kata Nyak Is.

"Jadi mobil pengangkut BBM suruh isi air aja" jawab saya spontan.

Kami bertiga dalam mobil ketawa, karena saya jawab begitu.

"Bukan begitu maksudnya, kan bisa BBM yang ada diperut mobil tersebut di aliri ke tangki mobil pengangkut BBM sehingga tidak perlu banyak antri mobil dibelakang" Nyak Is menjelaskan.

Iya memang benar, selama ini sudah sangat langka BBM solar di kawasan kami sehingga panjang sekali antrian solar di semua Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Ntah kenapa hal ini terjadi, padahal di daerah luar tidak seperti itu menurut beberapa komentar di dunia maya.

Nah selesai pembicaraan mengenai mobil tangki BBM, selesai juga Rasyidin membuka tutup tangki mobil untuk mengisi BBM jenis pertalite.

Tiba-tiba datang ibu-ibu penjual kerupuk dan kacang yang memakai masker.

"Nak beli kerupuk atau kacang" tawarnya

"Padum saboh kacangnya dengan logat Aceh saya jawab. (Berapa satu bungkus kacangnya).

" Dua ribu rupiah" jawab ibu penjual tersebut.

" Ada gurih kacangnya" celetoh saya kembali

" Ngak tahu saya, karena gigi saya tidak ada lagi" jawab ibu itu,

Ha..ha..ha..ha...wkwkwkwkwkwk meledak ketawa kami semua dalam mobil dan juga ibu itu juga ikut ketawa sambil menarik masker memperlihatkan giginya yang tidak ada lagi alias ompong.

"Emang benar, orang ompong mana tahu gurih tidaknya kacang goreng" celetuh Rasyidin sambil ketawa tak berhenti hingga lupa bayar BBM yang sudah diisi oleh petugas SPBU.

Setelah saya ambil 5 bungkus kacang goreng kamipun bergerak jalan lagi sambil menikmati kacang dan ketawa lagi saat membayangkan kejadian tadi.

Hari ini sangat luar biasa dengan kisah "Satu Perjalanan 2 Kali ketawa" tutup saya.

Haba Saza l warung kopi

---

Loxemawe, 17 Dec 2023

WhereIn Android