Sebuah Perjalanan Untuk Tidak Nyampah Sembarangan

in Indonesia4 years ago

Perjalanan yang dimulai sejak MA (Madrasah aliyah), dimana saat itu saya dipercayakan untuk menjadi ketua kebersihan disebuah pondok pesantren dan memberikan edukasi kepada adik kelas tentang pentingnya menjaga kebersihan. Disini saya belajar berorganisasi dan pengembangan diri, tapi posisi itu tidak bertahan lama, saya lebih memilih untuk fokus belajar hal-hal yang saya sukai dibandingkan mengurusi kehidupan orang lain (karena diharuskan untuk menegur adik-adik yang tidak menjaga kebersihan dan buang sampah sembarangan). Akhirnya saya melepaskan posisi itu setelah berjalan setengah periode (tahun 2006).

Sepuluh tahun kemudian (2016), saya kembali tertarik untuk melakukan hal itu (peduli kebersihan dan mengajak teman-teman untuk menjaga kebersihan lingkungan). Ketertarikan ini dipicu oleh hobby snorkling dan fun freediving yang baru saya pelajari di tahun 2016 juga. Dimana saat melakukan snorkling bersama teman-teman meugap community, kami melihat banyak sampah yang terapung di perairan pantai lampuuk. Disitu kami berinisiatif untuk mengutipnya dan memvideokan kegiatan tersebut. Dari situlah daya mencoba mempelajari tentang sampah dan resiko yang akan dialami planet ini jika manusia tetap mempertahankan budaya nyampahnya. Selanjutnya setiap ada kesempatan snorkling, saya berusaha untuk mengutip sampah dan mecoba menjadikannya sebagai rutinitas bagi pribadi saya.

Bersama meugap community, kami pernah mengikuti beberapa even cleanup/bersih-bersih seperti kegiatan yang dibuat oleh Mapala Pertanian Unsyiah di Lhok Mata Ie (2016), Kegiatan yang dibuat oleh tim kolaborasi komunitas dalam agenda HPSN (Hari Peduli Sampah Nasional) di dermaga Ulee Cot dan pelabuhan Ulee Lheue (2017), dan kegiatan yang dibuat oleh ODC Unsyiah di Pulo Tuan (2018). Acara-acara ini juga diikuti oleh teman-teman komunitas Smoker Spearfishing. Di semua acara itu kami mengambil bagian dalam kegiatan bersih-bersih bawah laut. Dari beberapa rutinitas ini pula saya sempat diundang oleh media cetak dan radio untuk diwawancara (Karena menurut mereka, ini adalah hal unik dan hanya mau dilakukan oleh sebagian kecil orang-orang). Follow hashtag #pakaiotaksebelumliburan ^_^

Pertengahan 2019, seorang teman bernama Emrin Ian (Ketua Meugap Community) berinisiatif untuk membuat sebuah gerakan kutip sampah rutin. Gerakan yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat ini dilaksanakan di sekitar jembatan belakang pelabuhan ulee lheue pada sore jumat (belum bisa rutin setiap jumat, tapi akan diusahakan bisa aktif setiap jumat). Salpai hari ini, gerakan ini sudah terlaksanakan 15 (lima belas) x dan diusahakan akan terus berlanjut. Dari gerakan ini, kami bisa mengumpulkan sampah 8 hingga 12 kantong per hari kegiatan. Kami juga butuh bantuan dari teman-teman yang mau menyumbangkan sarung tangan karet yang tebal, dan kantong plastik untuk mendukung keberlangsungan kegiatan ini.

DQmVhGBDnnVQ5G4WvZ7NRXFfbWBes4WwMjnnhYseHDGxHA2 (1).png

LOGO KSI BANDA ACEH.png