Antropologi linguistik. mengenal variasi bahasa.

Antropologi linguistik yaitu ilmu yang mempelajari tentang bahasa-bahasa. Sedangkan bahasa itu adalah suatu unsur yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena jika tanpa bahasa maka kita tidak dapat memakai unsur-unsur dalam sebuah kebudayaan.
Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk berinteraksi sesama manusia dalam menyampaikan gagasan, pikirkan, ataupun perasaan seseorang. Bahasa juga memiliki berbagai macam variasi yang mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari, Menurut kebudayaannya masing-masing.
Ada tiga istilah dalam variasi bahasa, yaitu :

1. Ragam
   Yaitu variasi bahasa yang digunakan dalam situasi tertentu. Berdasarkan pokok pembicaraan, ada beberapa ragam bahasa yang dapat di bedakan, yaitu :
   a. Ragam bahasa undang-undang.
   Yaitu bahasa yang biasanya digunakan dalam membuat undang-undang negara atau sesuatu yang berkaitan dengan perundang-undangan.
   Contohnya : UUD.
   b. Ragam bahasa ilmiah.
   Yaitu bahasa yang biasanya digunakan dalam pembuatan suatu karya ilmiah. Contohnya : tentang bahaya internet bagi remaja, dan lain-lain.
   c. Ragam bahasa jurnalistik.
   Yaitu bahasa yang biasanya digunakan dalam media massa. Contohnya : reporter, koran, dan lain-lain.
   d. Ragam bahasa sastra.
   Yaitu bahasa yang biasanya digunakan oleh seorang sastrawan untuk membuat suatu sastra. Contohnya: tentang cerita rakyat, puisi dan lain-lain.
   .

2. Idiolek.
   Yaitu ragam bahasa yang bersifat perorangan.
   Contohnya : orang dengan latar belakang pendidikan yang tinggi akan sering mengatakan " perspektif " saat dia berbicara, karena kata tersebut menjadi kebiasaannya dalam menggunakan kata-kata.

3. Dialek.
   Yaitu variasi bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat suatu waktu. Contohnya : dialek bahasa Jepang kantou dan dialek bahasa Jepang Kansai.
   Bahasa Jepang kantou : acchi ( panas ), Sammi
   ( dingin ).
   Bahasa Jepang Kansai : atsui ( panas ), Samui
   ( dingin ).

   Bahasa juga bersifat manusiawi, karena alat komunikasi manusia itu berbeda dengan binatang. Kalau alat komunikasi hewan itu bersifat tetap dan statis. Sedangkan alat komunikasi manusia itu bersifat produktif dan dinamis, maka dari itu bahasa hanya milik manusia dan hanya dapat digunakan oleh manusia dan hanya manusia itu sendiri yang dapat mengerti bahasanya masing-masing.

     Nurhayani, mahasiswa Antropologi, universitas Malikussaleh, semester 5, ruang B.