KETIKA DITIMPA SAKIT

in #indonesia7 years ago

image

Ketika ditimpakan sakit maka prasangka kita kepada Allah haruslah yang baik-baik. Allah tidak menjadikan sakit melainkan sebagai kafarah (tebusan) terhadap kesalahan-kesalahan kita di masa lalu. Allah ingin menguji kita dengan kesabaran sakit kita, karena ganjaran pahala untuk orang-orang sabar bukanlah sedikit. 102 kali pengulangan kata sabar disebutkan dalam Al-Quran menunjukkan posisi luar biasa orang-orang yang sabar di sisi Allah.

Bagaimana posisi kita sebagai hamba yang rentan sakit di dalam menjalani kehidupan di dunia ini? Lantas kita menyerah dan pasrah dengan segala hukum sebab akibat? Bagaimana dengan anjuran-anjuran untuk hidup sehat yang diterapkan Nabi SAW, Sahabat, Tabi’in dan Tabi’ tabi’in radhiyallahu 'anhum ? Maka posisi kita sebagai seorang hamba yang beriman adalah mengikuti kalam hikmah dari seorang Tabi’in bernama Mutharrif bin Abdillah rahimahullah :

لأن أعافى فأشكر أحب إليَّ من أن أبتلى فأصبر
“Bahwa Aku sehat dan bersyukur lebih aku cintai dari (keadaanku) menderita sakit dan bersabar”

Maknanya mencegah diri dari pekerjaan, sifat, makanan dan minuman yang rentan menimbulkan sakit lalu kemudian mensyukuri nikmat sehat menjadi sikap yang lebih bijak dari hanya pasrah dengan sakit karena tingginya faedah bersabar.

Wallahu muwaffiq ila aqwamith thariq