Fitnah Itu Berat, Aku Pun Gak Sanggup, Kamu Juga
Akhirnya ada momen di sini yang sedikit drama, selain kangen sama rumah dan keponakan yang semakin lucu dan ntar gak ingat lagi sama Ammahnya.
Jadi setelah kejadian ada yang mengunduh film itu (baca di sini: https://steemit.com/jerman/@adeoktiviyari/ngapain-download-film-sih)
Saya merasakan aura negatif, yang sepertinya gak enak. Pertama, sikap si pemilik rumah berubah. Yang dulunya baik dan ramah kalau kebetulan ketemu di dapur jadi dingin.
Kedua, saya dapat email peringatan untuk gak mengunduh apapun, dengan ancaman kalau itu ilegal dan penyidikan sedang dilaksanakan.
Sebenarnya di satu sisi saya senang kalau benar ada penyelidikan. Karena saya gak bersalah, ngapain takut kan? Tapi di satu sisi saya juga takut, gimana kalau saya salah tekan sesuatu misalnya di internet, atau saya gak sengaja terunduh saat lagi buka paper, atau ada virus misalnya yang masuk dan mengunduh film? Pokoknya pikiran aneh seperti itu.
Lalu di hari itu, saat saya sedang tiduran seharian setelah kena flu, mendadak si ibu pemilik flat ngetuk pintu.
"Ade, bisa bicara sebentar?"
Saya tahu, pasti bukan pembicaraan seputar hal yang menyenangkan, seperti warisan atau si ibu mau menjodohkan saya dengan cucunya yang baru 4 tahun.
Kami duduk di dapur.
"Ade, di flat ini hanya ada kita bertiga. Waktu hari itu putri saya datang. Jadi kita berempat. Saya gak melakukannya, putri saya juga. Julie juga, dia sudah 3 bulan bersama saya tanpa masalah. Dan pelakunya ada di rumah ini. Jadi kamu ngaku aja, Ade. Saya gak akan minta uang, saya hanya ingin tahu."
Mendadak otak saya macet. Inikah rasanya difitnah, dituduh bersalah dan mengaku walau kita gak bersalah? Saya berusaha tetap tenang.
Jujur, saya gak kuat. Kamu pasti juga.
"Bu, saya tahu ini berat untuk kamu. Tuntutan dan denda itu. Tapi saya mau bilang, saya gak melakukannya. Kalau saya melakukannya, saya akan mengaku."
Dia bersandar, menatap wajah saya lekat. Mungkin ini teknik menguak kebohongan dan memaksa orang mengaku,
"Kamu mungkin gak percaya, tapi saya tidak melakukannya."
Dia terdiam,
"Ade, kamu tahu. Saya gak suka tinggal di rumah saya dan berpikir ada orang yang melakukan itu di bawah atap saya. Saya menolong orang dengan menyediakan tempat tinggal."
Saya mengangguk, menunjukkan bahwa saya mengerti.
Pembahasan itu berakhir tanpa kesimpulan. Tidak ada pelaku yang meminta maaf atau pendakwa yang di atas angin. Saya hanya tahu, bahwa saya harus bersiap terhadap kemungkinan terburuk.
~Heidelberg, ada kombinasi hal-hal buruk, namanya cobaan
Ya bagus juga ya kalo ada penyelidikan dan semoga cepat keluar hasilnya. Ade yang sabar ya...
Iya Bang Cit. Semoga gak serem ntar investigasinya
Ini masalah ttg penggunaan wifi buat download film ya??
Rumit juga ya disana.
Iya Bang, ada yang iseng minta ditonjok nih
Ade, semoga semua selesai dengan tidak memberatkan Ade, ya. Peluk dari jauh
Amiiin... Makasih Kak Ekiii
Bacanyaa jadi geraammm. Semoga terurai ta, De. Nggak enak difitnah begitu mau buktiin gak berdaya.
Ade ada doa sahih yang diajarkan rasulullah. Disunnahkan dibaca setelah tahyat akhir sebelum salam. Coba di googling untuk teks bajasa Arabnya ya
Allahumma inni a'udzubika min adzabijahannam wamin adza bilqabri, wamin fitnatil mahyaa walmamati waminsy syarri fitnatil masihiddajjaal.
Ya Allah jauhkanlah aku dari azab neraka jahannam, dari azab kubur, dari fitnah saat saya hidup ataupun mati, dan jauhkanlah aku dari fitnah dajjal.
Semoga selalu dalam lindungan-Nya ya, Ade sayang...
Huaaa... mau nangis bacanya. Iya, doakan ya Kak, moga ada jalan keluarnya.
Insya Allah ada, De...
Semangat adeeee :) :)