Jerman Rasis?
Jerman Rasis?
Pertanyaan paling sering diajukan, terutama kalau kamu di Jerman. Jawabannya bisa jadi ya, sebab memang sejarah panjang Jerman adalah sejarah rasisme ala NAZI. Di Jerman sendiri ada beberapa partai politik sayap kanan yang bangga dengan paham rasisnya. Saat ini yang berkuasa adalah partai konservatif Katolik, yang masih dikepalai Angela Merkel dan cukup terbuka terhadap imigran.
Nah, dampaknya secara umum apa? Yang pasti, imigran itu ada dimana-mana di seluruh Jerman. Jadi kamu bukan satu-satunya yang tidak berkulit pucat, yang tidak berambut pirang, atau yang berhijab. Di beberapa kota jumlah imigrannya masih sedikit, sehingga mereka masih agak kaku dan aneh, terutama untuk muka-muka Melayu. Dilihatin dari ujung sepatu sampai ujung jilbab, bahkan dipelototin di jalan itu bisa jadi makanan sehari hari. Anggaplah mereka mengagumi kecantikan kita yang eksotis ini
Tapi tenang, mereka gak akan berani berbuat lebih jauh. Ngelempar botol atau menyerang? Mungkin, tapi kemungkinan itu sangat kecil.
Dulu pernah ya, saya lagi jalan-jalan sama teman. Terus ada bapak bawa anjing teriakin kami di jalan. Intinya, dia gak suka lihat kami pakai jilbab. Saya udah seram aja dia lepasin anjingnya, suruh tuh doggy ngejar kami. Kayak di film gitu. Si kawan bilang,
"Tenang, dia gak mungkin berani lepasin anjingnya."
Kenapa?
Karena hukum yang berlaku di sini sangat ketat dalam menghukum kriminal.
Salah satu sebab Jerman dapat termasuk dalam salah satu negara EU dengan tingkat keamanannya tinggi, meski populasi besar, adalah karena hukum.
Mereka mendata semua orang dengan seksama. Semua hidung yang ada di negeri ini tersimpan datanya secara online di database negara, kepolisian, dan lainnya. Jadi kalau ada pelaku kejahatan, dengan mudah dibekuk karena gak ada orang yang gak terdaftar.
Saya pernah berkasus sekali dengan polisi. Jadi ceritanya gini...
Eh, cerita gak ya? Kok jadi malas ya. Kwkwkw...
Yah intinya polisi datang ke tempat saya, nyari saya jam 4 pagi. Eh polisi Jerman gak ada yang kurus kurang gizi kayak di Indonesia ya. Besar dan nyeremin.
Lalu saya diinterogasi, tapi lalu mereka pulang dengan damai. Bayangkan! Syubidudubidu kaaan...
Lalu, balik lagi ya.
Hukum yang ketat di Jerman ini berlaku dalam semua aspek kehidupan. Jadi hidup di sini gak boleh sembarangan. Bahkan baru-baru ini, kalau beli kartu hp baru harus ngelapor ke kantor pusat kartunya lho. Biar kartu identitas diverifikasi juga,sama gak dengan data yang udah diinput secara online.
Bayangkan kalau ini kejadian di Indonesia, yang baru verifikasi via online aja orang udah pada su'udzon sama pemerintah. Belum lagi kalau disuruh datang ke kantor atau video call untuk verifikasi kecocokan data dan KTP? Ngamuk dan bakar-bakar kali ya?
Pokoknya serba ribet deh.
Nah, jadi balik lagi ke isu rasis tadi. Orang ini benar-benar takut dengan hukum yang ketat tadi, dan hukum di sini gak ada kompromi. Mau anak siapa kek, cucu siapa kek, punya uang milyaran kek... Jadi mau dia orang Jerman asli tujuh turunan, kalau dia berani menyentuh seujung kuku aja orang imigran yang dia gak suka, dia bakal berurusan dengan hukum.
Jadi mereka gak akan berani. Paling banter lihatin, bisik-bisik, atau maksimal teriakin. Udah, fin.
Terus, kalau dijahatin kayak gitu gimana?
Kalau lagi waras, senyumin aja. Udah.
~Heidelberg, gak ketemu kata-kata keren hari ini
Simpan baik-baik semua catatan ini, De. Menarik jdi buku.
Iyaa Bang. Semoga terwujud suatu hari
@adeoktiviyari wah,, baru nemu sekarang...ada tetangga di Jerman rupanya di Steemit hehe..
sekarang nggak nulis lagi ya?
Congratulations @adeoktiviyari! You received a personal award!
Happy Birthday! - You are on the Steem blockchain for 1 year!
Click here to view your Board
Congratulations @adeoktiviyari! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!