JALAN-JALAN DI KALA MAHASISWA PART 2steemCreated with Sketch.

in #indonesia7 years ago

Halo steemian, bagaimana kabarnya? Saya harap teman-teman diberi kesehatan oleh Tuhan YME. Beberapa hari kemarin terlalu sibuk saya rasakan karena banyak hal yang harus dikerjakan sebagai mahasiswa tingkat akhir. Di masa-masa akhir kuliah di tingkat sarjana tentunya membuat kita pusing dan sedikit gelisah akan cita-cita. Tetapi untuk menghindari rasa itu, terkadang saya mencoba mencari pengalihan seperti merenungi kisah-kisah dibalik perjalanan yang pernah saya lalui dengan sahabat dan teman kampus. Kemarin dibagian Part 1 dari kisah jalan-jalanku di kala mahasiswa berkisah tentang perjalanan bersama teman kampus. Tetapi di Part 2 ini saya akan berkisah tentang perjalanan saya bersama sahabat. Saya memilki 3 orang sahabat dan tentunya mereka ini memiliki karakteristik masing-masing. Mereka bertiga yaitu Nivo, Darwin, Diagung. Kami di kenal sebagai geng Kelapa, entah kenapa mereka menyebut kami seperti itu.

Kisah perjalanan bersama sahabat dimulai dari tugas dosen untuk meneliti lingkungan di berbagai daerah di Sumatera Utara. Setelah mendapatkan tugas itu kami sedikit bingung untuk menentukan tempat penelitian kami dimana. Tetapi bersama-sama kami putuskan untuk pergi ke daerah Kabupaten Dairi untuk observasi di PT TPL (Toba Pulp Lestari) dan kemudian kami putuskan nama perjalanan kami yaitu “Toba Tour”. Nama tersebut kami berikan karena kami berencana akan mengelilingi danau toba sambil penelitian. Tempat penelitian kami berlokasi di desa Sigalingging Sidikalang yaitu sekitar kurang lebih 19 km dari pusat kota. Alasan kami memilih desa Sigalingging sebagai objek penelitian kami yaitu karena kebetulan Darwin mengenal daerah tersebut dengan baik dan kami bisa lebih menghemat isi dompet karena kami menginap dan makan gratis di rumah Darwin.

Perjalanan dari medan menuju Berastagi Kabupaten Karo sangat aman tetapi ketika kami menuju desa Sigalingging perjalanan kami diwarnai oleh insiden konyol yaitu kedinginan karena hujan deras di jalan dan hampir terpleset di jalan raya tapi untungnya jalan sepi. Sekitar 6 jam perjalanan kami tempuh dari medan ke Sidikalang menggunakan sepeda motor. Dengan basah kuyup dan kedinginan kami akhirnya sampai di tempat peristirahatan rumah Darwin. Kami disambut dengan tertawa oleh ibunya Darwin karena kami katanya “Sok Paten” mengendarai kereta dari Kota Medan. Wajar saya rasa ibunya Darwin tertawa mungkin itulah seorang ibu ketika melihat anaknya pulang ke kampung halaman.

20161224_102009.jpg
(KIsah di Sigalingging)

Keesokan harinya sekitar jam 9 pagi kami bergegas ke daerah TPL untuk menggambil gambar dan observasi dengan objek hutan adat yang terbakar dan daerah tandus akibat pembukaan lahan lahan. Setelah dari situ kami pulang kerumah untuk makan sarapan pagi sebentar dan bersiap-siap melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Humbang Hasundutan. Sebelum tiba di Humbang kami bertamasya dulu ke objek wisata Menara Tele disitu hanya 45 menit saja, sekedar istirahat dan hunting photo tetapi cukup berkesan juga.20161224_131229.jpg
(saat di objek wisata Menara Tele)

Setelah kami bertamasya di Menara Tele kami langsung menuju Kabupaten Humbang Hasundutan.

20161224_172121_Richtone(HDR).jpg20161225_062642_Richtone(HDR).jpg (Beberapa foto di Humbang Hasundutan)

Di sana kami menginap di tempat teman kami yang bernama Gapson Pandiangan, ternyata saat kami tiba disana tak disangka opung si Gapson meninggal dunia 1 hari sebelum kedatangan kami kesana. Hanya semalam kami tinggal disana, tetapi pada malam harinya teman-taman kami yang lainnya seperti si Obed dan teman kami dari departemen lainnya datang menyambangi kami dan berbincang bincang tentang penelitian yang kami lakukan. Pas tiba di pagi disini lah mungkin bisa dibilang jalan-jalan kami penuh dengan rejeki yaitu untuk biaya makan kami hanya sedikit yang keluar, di pagi itu kami bingung mau makan dimana tetapi sebelumnya kami ingat bahwa kami udah berjanji untuk mengunjungi rumah teman kami di Humbang juga.

20161225_095423.jpg
(Saat berkunjung ke tempat Si Lili)

Dan pada pagi hariitu juga langsung berkunjung ke rumah Lili Silaban untuk sarapan pagi dan sedikit bercanda si Lili dan keluarganya. Bapak dan Ibu si Lili sangat ramah bahkan ketika kami sampai di rumahnya disambut seperti anak bupati setempat. Yah hanya setengah jam kami disana dan melanjutkan perjalanan menuju Parapat, Siantar, Tebing Tinggi dan pada akhirnya sampailah di Medan. Setelah dai kabupaten Humbang kami tak banyak kisah yang kami dapat karena kami hanya lewat saja dan terburu-buru berhubungan si Darwin harus menghadiri pesta di Lubuk Pakam arah menuju Kota Medan.Begitulah kisah perjalananku bersama sahabat kelapa.

Sort:  


This post was resteemed by @steemitrobot!
Good Luck!

Resteem your post just send 0.100 SBD or Steem with your post url on memo. We have over 2000 followers. Take our service to reach more People.

Pro Plan: just send 1 SBD or Steem with your post url on memo we will resteem your post and send 10 upvotes from our Associate Accounts.

The @steemitrobot users are a small but growing community.
Check out the other resteemed posts in steemitrobot's feed.
Some of them are truly great. Please upvote this comment for helping me grow.

Mantap... ni pasti Steemian dari Medan. Hajar terus lay. Mari sini tengok blog saya. Sudah saya vote ya.

terima kasih bang

Congratulations @adrianus123! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

Award for the number of comments

Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here

If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

By upvoting this notification, you can help all Steemit users. Learn how here!