Beautiful Blue-Eyed Girl in Aceh (Bilingual)
In the west coast of Aceh province there are a number of residents who have blue eyes. Some of them are also white, sharp-nosed and yellow-haired. Just like the people of Europe in general. Before the tsunami struck Aceh at the end of 2004, this group of blue-eyed people was found in Lamno, Aceh Jaya district.
But because the Lamno area is one of the worst affected areas of tsunami, this blue-eyed community group is getting smaller. In every village now leaves only one blue-eyed family.
Some references wrote, this blue-eyed Acehnese people are descendants of Portuguese soldiers who were stranded in the Kingdom of Meureuhom Daya around the 14th century. Initially the soldiers who lost the war in Malacca is a prisoner of the royal army. But King of Meureuhom Daya then released them, and was allowed to mingle with the community.
This former Portuguese soldier was even taught how to grow crops and other matters relating to the habits of local residents. Slowly, they then converted to Islam and married locals.
While other versions mention in 1519 the Portuguese sent troops to colonize Aceh. At that time, many of them later married local girls.
Currently, the blue eyes in Aceh is the 8th generation since the first generation who became their great grandfather. After the tsunami many people from outside the area even from neighboring countries like from Malaysia who came to Lamno, Aceh Jaya to find traces of the blue eyes.
Despite having a physical difference with the people of Aceh in general, the blue eyes remain part of the local people. They also live like the people of Aceh in general.
Have you ever met the blue eyes? If you are curious about them, it is not difficult to reach Lamno from Banda Aceh. The journey to it can be taken less than two hours by road. Although very rare, but they still exist.
*INDONESIA*
Cantiknya Gadis Bermata Biru di Aceh
Di kawasan pantai barat Provinsi Aceh terdapat sejumlah warga yang memiliki mata biru. Sebagian dari mereka juga berkulit putih, berhidung mancung dan berambut kuning. Persis seperti masyarakat eropa pada umumnya. Sebelum bencana tsunami melanda Aceh pada akhbir tahun 2004 lalu, kelompok warga bermata biru ini banyak ditemukan di kawasan Lamno, kabupaten Aceh Jaya.
Namun karena kawasan Lamno merupakan salah satau kawasan terdampak tsunami terparah, kelompok masyarakat bermata biru ini pun semakin sedikit. Di setiap kampung kini hanya menyisakan satu keluarga bermata biru.
Beberapa referensi menuliskan, masyarakat Aceh bermata biru ini merupakan keturunan tentara Portugis yang terdampar di Kerajaan Meureuhom Daya sekitar abad ke-14. Awalnya para tentara yang kalah perang di Malaka ini menjadi tawanan tentara kerajaan. Namun Raja Meureuhom Daya kemudian membebaskan mereka, dan diizinkan membaur bersama masyarakat.
Bekas tentara Portugis ini bahkan diajarkan cara bercocok tanam dan hal lain yang berkaitan dengan kebiasaan warga setempat. Perlahan, mereka pun kemudian memeluk agama Islam dan menikahi penduduk setempat.
Sementara versi lain menyebutkan pada tahun 1519 Portugis mengirimkan pasukannya untuk menjajah Aceh. Pada saat itu, banyak dari mereka yang kemudian menikahi gadis setempat.
Saat ini, si mata biru yang ada di Aceh ini merupakan keturunan ke-8 sejak generasi pertama yang menjadi kakek buyut mereka. Pascatsunami banyak warga dari luar daerah bahkan juga dari negeri jiran seperti dari Malaysia yang datang ke Lamno, Aceh Jaya untuk mencari jejak si mata biru.
Walau memiliki perbedaan secara fisik dengan masyarakat Aceh pada umumnya, namun si mata biru ini tetap menjadi bagian dari warga setempat. Mereka juga menjalani kehidupan seperti masyarakat Aceh pada umumnya.
Apakah Anda pernah bertemu dengan si mata biru? Bila Anda penasaran dengan mereka, tidak sulit untuk mencapai Lamno dari Banda Aceh. Perjalanan ke sana bisa ditempuh kurang dari dua jam saja melalui jalur darat. Walau sudah sangat jarang, namun mereka masih ada.
Sungguh menyenangkan kalo bisa mewancarai simata biru. Di lamno di gampong mana aja mereka bermukim!!
Terimakasih
https://steemit.com/jangka/@ny4.one/jangka
Ya tolong di kasih tau infonya saya pingin juga melihat keturunan aceh darah portugis
Tapi kalau kita tanya ke masyarakat lamno, jawab mereka "hana lee" alias tidak ada. Sayang sekali padahal kalau kita keluar aceh maka pertanyaan yg sering ditanya adalah ganja dan mata biru
Indahnya nikmat allah
i have no idea about Indonesian language i am from Bangladesh do you know about Bangladesh?
Mata biru, keturunan eropa, saya sangat suka dan ingin memiliknya, hehe
Enjoy the vote and reward!
Fenomena gadis dengan mata biru dan berambut pirang di Aceh sangatlah menarik. Banyak yang bilang kalau muslim dengan mata biru itu sungguh cantik. Mereka tidak hanya memiliki kelebihan fisiknya saja, tapi juga memiliki kebaikan akhlak yang membuat banyak orang ingin menikahinya. @aiqabrago namun saya sendiri pernah dekat dengan putroe simata biru, tapi sayang seribu sayang berakhir dengan perpisahan yang memilukan .. hahaaa
hahaha curhat hai, Tenang putus satu tumbuh seribu 😅😃😅😂
Apakah gadis bermata biru memang masih ada di lamno
Cantik dan menawan indah dipandang.
Arab, cina, eropa dan hindia, maka itulah Aceh, jadi tidak heran lagi bila diAceh ada yang mirip Arab, cina, eropa dan hindia. Sangat menarik @aiqabrago
ما شاء الله
Saya sangat terharu terhadap cerita simata biru, karena mereka punya sejarah yang luar biasa