Strategi Keji Pangeran Burudana
Pangeran Burudana lahir keluarga bangsawan yang sangat dihormati. Sejak kecil ia hidup berkecukupan. Pendidikan terbaik di seluruh negeri, makanan bergizi dan tidak pernah kurang, dan pelayan yang siap memberikan apa saja yang ia butuhkan dan inginkan, termasuk ketika ia minta hal-hal yang tidak rasional kepada pelayan. Tidak ada pelayan yang berani menolak permintaannya. Bahkan seandainya Pangeran Burudana minta pelayannya makan kotoran kuda, maka tidak ada pelayan yang berani menolak.
Semua orang dalam istana memanjakan Pangeran Burudana. Dia diperlakukan seperti seorang putra mahkota yang akan menerima warisan kerajaan. Padahal, tidak dan tidak akan pernah ia menjadi raja. Pangeran Burudana bukan anak dari Raja Kuntala Darma, ia hanyalah keponakan dari Sang Raja. Namun, karena Pangeran Dika Rangkuljiwa—anak dari Raja Kuntala Darma—sedang belajar di Istanbul, seluruh perhatian tercurah kepada Pangeran Burudana.
Pangeran Dika Rangkuljiwa memang disiapkan menjadi raja. Kemudian ia dikirim ke Istanbul untuk belajar ilmu pedang dan ilmu perang langsung dari pasukan Jeniseri, satuan elit di Kesultanan Turki. Pangeran Dika Rangkuljiwa juga mendapat pelatihan khusus dari Wazir Agung tentang tata pemerintahan.
Ketika Pangeran Dika Rangkuljiwa pulang, secara perlahan perhatian istana ke Pangeran Burudana mulai berkurang. Pengaruhnya jauh menurun. Orang-orang lebih menyayangi dan mencintai Pangeran Dika Rangkuljiwa sederhana, baik, jujur, sabar, dan penuh kasih sayang kepada rakyatnya. Tidak ada perintah yang aneh-aneh dari Pangeran Dika Rangkuljiwa.
Keadaan ini membuat Pangeran Burudana merasa tersingkir. Mulailah ia menyebarkan berbagai fitnah kepada Pangeran Dika Rangkuljiwa. Berbagai intrik disiapkan untuk mengurangi pengaruh Pangeran Dika Rangkuljiwa di Istana. Mulai dari menyebarkan berita bohong bahwa Pangeran Dika Rangkuljiwa suka main perempuan dan mabuk-mabukan, sampai dengan menyebarkan isu kalau Pangeran Dika Rangkuljiwa sangat bernafsu menjadi raja. “Bahkan ia sedang mengatur rencana membunuh Ayahanda Raja agar ia bisa secepatnya naik takhta,” kata Pangeran Burudana kepada orang-orang di Istana.
Pangeran Burudana memiliki banyak anak buah yang berhati busuk, yang mengabdi hanya demi keping-keping emas dan perak. Merekalah yang kemudian menyebarkan berbagai kabar busuk tentang Pangeran Dika Rangkuljiwa. Bahkan, ada seorang anak buah Pangeran Burudana yang berpakaian seperti Pengeran Dika Rangkuljiwa dan kemudian mabuk-mabukan di keramaian pada tengah malam.
Karena terus-menerus menerima kabar bohong, akhirnya ada juga rakyat yang percaya tentang perilaku tidak terpuji Pangeran Dika Rangkuljiwa. Mereka menganggap, kesantunan perilaku Pangeran Dika Rangkuljiwa itu hanya topeng untuk menutupi sifat busuknya. “Jangan-jangan, kabar yang menyebutkan ia akan membunuh Raja, benar adanya,” suara-suara serupa itu mulai terdengar.
Dan ketika kabar itu semakin sering terdengar, pada malam bulan mati, sekitar lima prajurit berpakaian gelap menyusup ke dalam kamar Raja Kuntala Darma. Para pengawal di lingkaran satu semuanya sudah diberi obat yang membuat mereka jatuh tertidur sebelum waktunya. Dengan mudah mereka masuk ke ruang tidur Sang Raja. Di atas ranjang yang bersulam benang emas, mereka melihat Raja Kuntala Darma tertidur di balik selimutnya. Wajah tuanya tidak terlihat di dalam bilik yang minim cahaya. Ternyata, Raja Kuntala Darma punya kebiasaan tidur dalam gelap.
Tanpa membuang waktu, kelima prajurit rahasia itu langsung menusukkan pedang ke dada Sang Raja. Lalu sebilah pedang yang dibuat mirip dengan pedang milik Pangeran Dika Rangkuljiwa dibiarkan tertancap di dada Sang Raja. Ketika mereka hendak meninggalkan ruangan, pelita-pelita di dinding kamar Sang Raja tiba-tiba menyala. Kelima prajurit rahasia itu terkejut. Tapi belum pulih dari keterkejutan, pasukan elit Istana sudah mengepung mereka, meringkus mereka tanpa banyak perlawanan.
“Ternyata ini para pengkhianatnya,” Raja Kuntala Darma tiba-tiba muncul dari balik pintu diikuti Pangeran Dika Rangkuljiwa. Kelima pasukan rahasia itu tidak bisa menyembunyikan kekagetannya. Seorang pengawal Sang Raja kemudian menyibak selimut yang menutupi wajah di atas ranjang yang bersimbah darah. Ketika selimut tersibak, terlihatlah seraut wajah pucat pasi karena sudah menjadi mayat.
Siapakah yang terbunuh dengan pedang pasukan rahasia? Para Steemians semua pasti sudah bisa menebaknya. Bergitulah, rencana busuk dan keji tidak pernah mendapat restu Allah. Orang-orang seperti Pangeran Burudana banyak di sekitar kita, bahkan bisa jadi kita adalah sang pangeran yang berhati busuk itu.*****
this is inspiration, kesalahan akan menjadikan kesesatan.
Tulisan yang menarik, begitu dalam. Salam hangat dari Gayo.
Saya baru kali ini membaca cerita pangeran Burudana. ini dapat menjadi pelajaran bagi kita seperti yang anda tulis kita jangan menjadi orang yang berhati Busuk seperti pangeran Burudana. karena niat jahat tidak akan ada restu atau ridha dari Allah.
Banyak topik yang bisa kita tulis brother @aiqabrago tetapi brother mampu terus mengangkat topi yang menarik, saya rasa terinpirasi sekali setelah membaca cerita ini. Pengkhianat walau bagaimanapun tetap akan menjadi pengkhianat. Jauhkan sikap yang demikian dari diri kita semua.
Sesuatu yang didapatkan dengan cara yang busuk akan menghasilkan sesuatu hal yang busuk pula. Kisah dari pangeran Burudana ini semoga menjadi inspirasi bagi kita semua. Bahwa kemungkaran, dan penghiatan akan berbuah malapetaka.
Janganlah tua jadi tuan yang menghianati akan puan-puan tuan
Kembalilah kepada jalan yang benar.
Kalage bang lah, hahai...
Thanks sharingnya master @aiqabrago
Sangat banyak pesan yang bisa diambil, sangat bermanfaat @aiqabrago, Thanks alot
Singkat cerita, banyak sekali pesan moral yang dapat kita simpulkan, Akan tetapi menjadi pengkhianat adalah suatu kesalahan yang besar.
Jangan pernah menjadi pengkhianat dalam kondisi apapun kawan.
"BURU DANA"
😂😂😂😂😂😂
Kejaaar dan tangkap segeraaa...
Hahahahahahaha..
Suah paso lam umpang hasil buruan. Han let lam dompet
Roh long sidroe hai
Reksa Dana
Sifat iri hati dan dengki tidak akan selamat sampai kapanpun dan dimanapun. Kebenaran akan selalu menang dan tidak akan pernah kalah walaupun butuh waktu untuk membuktikannya. Semoga kita tidak termasuk dalam golongan orang iri hati.
cerita sebelum tidur yang menarik oleh bang @aiqabrago (LOL), semoga malam ini tudur nyenyak.
hehehehe, hanjeut beungeh beuh bang.
Apakah anda bisa membantu saya bermain steemit