Dua Jam Bersama Mariska Lubis

in #indonesia7 years ago

Hello Steemians! Welcome (back) to my page!

Hope that everybody is happy and rich of positive energy to share around, ya! :)

Yes, sesuai judul dan janjiku yang pernah terucap pada postingan sebelumnya, hari ini aku ingin share tentang sebuah pertemuan yang sukses bikin aku bersemangat untuk bekecimpung secara serius di dunia per-steemitan ini, deh! Jika kemarin aku masih celingak-celinguk, maka kini, walau masih agak kikuk, aku mulai terbiasa dan yakin bahwa ‘rumah dan lingkungan’ baru ini akan mampu banget memberiku kehangatan, kenyamanan dan peluang untuk melatih kemampuanku menulis, meningkatkan networking, dan bahkan juga akan memiliki kesempatan untuk menghasilkan ‘pundi-pundi harta karun’.
Oya? Kok bisa begitu yakin, Al? Emang ketemuan dengan siapa? Di mana? Tentang apa?

Sosok itu Bernama Mariska Lubis

Dari awal mengetahui tentang steemit hingga akhirnya beroleh account approval-nya, maka selain nama @levycore, @aiqabrago @kemal13 @rismanrachman maka nama @mariska.lubis tuh juga sering banget disebut dan jadi bahan pembicaraan positif dan inspiratif para steemian. Dan sebagai anak baru yang masih gamang, jelas donk, aku langsung kepoin nama-nama di atas. Dan...?

Dan, ya ampun, aku tuh pengen banget bisa ketemu mereka semua! Etapi, how can? Aku jauh di Bandung sini, dan sedang tidak pulang kampung (Banda Aceh). Hiks...., belum tentu juga jika aku di sana, lalu bisa ketemuan dengan para senior ini, mengingat waktu mereka yang tentunya sibuk kan?

Euforia yang terpancar dari postingan reportase teman-teman steemians Aceh terkait serunya acara meet up perdana KSI (Komunitas Steemit Indonesia) Chapter Banda Aceh yang digelar dua minggu lalu itu pun, aseli bikin aku rasanya pengen garuk tembok, deh! Haha. Habis, para senior steemit tuh pada hadir, termasuk si Teteh nan inspiratif ini! Mereka tuh bagi-bagi ilmu, dan aku cuma bisa terduduk seorang diri di depan lappie, memantau 'reportase' teman-teman itu via WAG (Whatsapp Group Chat). Siapa yang ga pengen gigit jari coba? Etapi, kalo gigit jari kan sakit ya? Ga jadi dink!

Mengetahui bahwa si Teteh bermarga Lubis ini domisili di Bandung, makin besarlah keinginanku untuk meet up dengannya. Maka tanpa malu-malu, aku pun menjaprinya. Saying hai, introducing myself dan menyatakan keinginanku untuk bertemu seraya ngobrol santai tapi bermakna (baca: sedot ilmu, haha) dari Teteh cantik nan lugas ini. Dan? Dan beliau tuh responsif dan humble banget! Rencana untuk meet up pun tercipta mulus.

Meet Up di Cafe BLW, Geger Kalong.

Hari masih pagi ketika aku mulai setting up my travel soulmate (baca: Waze)ku menuju ke tekape. Cafe BLW, yang berlokasi tepat di sebelah lapangan KPAD, Geger Kalong pun terpilih sebagai tempat kami (aku dan Teh Mariska) Kopdar dan Ngobcan (ngobrol cantik). Aku memang belum pernah main ke seputaran daerah ini, namun memiliki travelling soulmate secerdas Kang Waze atau Google Maps, tentu membuat kepercayaan diriku bangkit sempurna, donk!

Maka, meluncurlah aku dari Buah Batu menuju ke tekape dengan hati riang bin hepi. Si 'akang' Waze mengarahkan aku untuk masuk tol Buah Batu dan exit di tol Pasteur, untuk kemudian mengikuti arahannya ke BLW cafe. Ok, will follow you, Kang!

I arrived on time! Yeay!! Bahkan lebih cepat 10 menit dari waktu yang telah kami janjikan. Jadi bisa duduk santai di dalam cafe, menanti sang senior (aku langsung 'disemprot' saat menyebutnya senior, haha). Saking humble-nya, Teh Mariska tuh menolak disebut senior atau seleb Steemian. Etapi, kan memang iya kan ya? Ih, Teteh ih!

Dua Jam Bersama Teh Mariska Lubis

"Alaika, ya?" Sebuah suara terdengar dari lantai bawah, membuatku mengalihkan pandang dari layar monitor lappie yang sedang aku tekuni. Seorang wanita yang bayangannya sudah terekam di dalam benakku, ternyata sudah berdiri di bawah, dan bertaut pandang denganku yang beranjak dari meja menuju ke pinggiran pagar pembatas lantai dua kafe itu, untuk bisa berinteraksi jarak jauh dengannya.

"Teh Mariska kan?" Sambutku hepi, penuh percaya diri. Senyuman dan tatapan kami bertaut, lalu wanita itu menghilang! Eits, bukan lenyap, lho! Tapi sedang menuju tangga untuk naik ke lantai dua di mana aku berada.

Kami saling bersalaman, pelukan dan cipika cipiki. Ada aura keakraban dan kenyamanan yang memancar dan tertangkap sempurna olehku. Seperti dugaanku, dan juga berdasarkan uraian teman-teman yang sudah pernah meet up dengannya, bahwa wanita ini memang supel, ramah dan tak pelit berbagi ilmu. Humble! Jangan ge er ya, Teh! Hehe.

Mariska Lubis.jpg

Sosoknya tak pelak mengingatkanku pada Eva, seorang sahabat yang juga adalah kolegaku saat aku masih aktif di BRR NAD - Nias, tsunami project dulu. Aih, mirip banget, terutama gaya merokoknya. Hehe. Juga cara bicaranya yang penuh semangat, sukses memancarkan inspirasi bagi lawan bicaranya.

Kami berbicara banyak hal. Mulai dari steemit, hingga ke urusan kehidupan. Wonderful! Baru ketemu tapi kok seperti teman lama yang kembali dipertemukan oleh waktu. Honestly, aku menemukan sosok yang klop untuk diajak berdiskusi segala hal. Teh, punten, semoga dirimu ga bosan oleh antusiasmeku, juga sikap blak-blakanku yaaaa. Haha. Jangan kapok!

Dan..., tadi pada awal paragraf, aku sempat bilang bahwa bertemu Teh Mariska semakin membakar semangatku untuk serius menekuni dunia steemit kan? Ini dia alasannya, sobs!

  1. Steemit punya prospek yang sangat cerah.
  2. Merupakan media yang pas banget bagiku untuk memperluas* link/networking, karena steemit merupakan komunitas/platform* media sosial yang beranggotakan berbagai personil dari seantero dunia.
  3. Memberi peluang bagi membernya untuk mengembangkan bakat menulis, fotografi, atau aneka konten kreatif lainnya, untuk diupload dan dikunjungi plus dikomentari oleh para pengunjungnya.
  4. Aku menangkap jalinan aura silaturrahmi yang kuat di dalam pertemanan di steemit ini, based on my experience selama nyemplung di komunitas ini. Emang masih baru, sih, tapi udah kerasa solid dan saling support-nya.
  5. Terkait poin 1 di atas, steemit memang menjanjikan kesuksesan bagi yang memang tekun mengikuti aturan mainnya. Tak hanya menjanjikan jalinan pertemanan/relasi/networking yang meningkat, namun juga menjanjikan pundi-pundi uang lho!
  6. Terkait poin 5 ini, Teh Mariska sendiri sudah membuktikan hasil dari effort serius dan konsisten yang dilakoninya. SBD/Steem yang terkumpul dari aktivitas 'nyemit'nya telah memberinya keleluasaan untuk tak hanya traveling kesana kemari, tapi juga finansial support bagi kebutuhannya yang lain.
  7. Dan lain-lain, kapan-kapan aku update ya. Hehe.

Dari ketujuh point di atas aja, udah bikin semangat dan mupeng kan, sobs? Jadi tunggu apalagi, ayo, yang belum punya akun, sign up deh!

Antara Senioritas dan Junioritas

Ini yang membuat aku semakin suka berteman dengan Teh Mariska.

"Tak perlu mengumbar senioritas, karena di atas langit masih ada langit."

Tentu kita paham banget donk gimana artinya ungkapan ini? Menurutnya, seorang newbie di steemit, bisa saja dia adalah seorang senior di 'ajang' lainnya. Jadi ga perlu memandang level deh, karena bahkan seorang newbie pun bisa saja melejit ke atas dalam waktu singkat jika memang effort dan ketekunan serta kemampuannya memungkinkan untuk itu.

Yes, Teh! I do agree with you!

Beberapa pesan penting dari seorang Mariska Lubis

Setiap pertemuan tentu akan meninggalkan makna positif alias hikmah. Bagiku, bertemu seorang Mariska Lubis, adalah tonggak awal penyuntik semangat untuk berkecimpung di dunia persteemitan ini. Ah, iya. Aku bahkan sempat cerita akan kegalauanku padanya. Bahwa aku ingin kembali ke Jakarta, untuk bekerja kembali. Di Bandung ini, sulit sekali mengharapkan penghasilan tetap dan 'bernilai', jika kita hanya menjadi pegawai swasta.

Yup, dua tahun lalu aku memutuskan untuk resign dari Kedutaan Besar Turki, Jakarta, dan kembali ke Bandung untuk temani ibu merawat Ayah yang terkena serangan jantung. Hidup adalah pilihan, dan aku ingin pilihan ini sebagai kesempatan bagiku untuk berbakti kepada keduanya. Dua tahun kini berlalu, Alhamdulillah Ayah berangsur pulih dan mulai bisa aku tinggalkan jika aku ingin kembali berkarir di Jakarta. Namun, galaunya adalah, aku sedih jika meninggalkan keduanya (yang sudah berusia lanjut) hanya berdua di rumah. Andaikan aku bisa menghasilkan dari Bandung saja, dan tak perlu kembali ke Jakarta. Betapa bahagianya...

Eh, si Teteh malah memompa semangatku. Bahwa, di steemit ini, bukanlah hal yang mustahil untuk memperbaiki kondisi keuangan kita. Steemit beda jauh dari platform social media lainnya. Jika yang lainnya itu, kita update status (menulis) lalu dikomentari oleh banyak orang, yang dapat duitnya ya si pemilik aplikasinya. Nah, kalo di steemit ini, menulis (bikin postingan), memberi komentar pada postingan orang lain, atau berinteraksi di sana tuh bisa dapat dolar, lho!

Oya? Iya lah! Bagi teman-teman yang belum jadi steemian, tentu ini bikin kepo yak? How can? How is the mechanism? How to get it? Dan aneka tanya seputar itu pun tentu akan meluncur bak curah hujan dari langit kan? Sabar, alon-alon but kelakon. Bisa banget memang menghasilkan uang dari steemit ini. Nanti aku coba bikin artikelnya juga ya, khusus untuk teman-teman pembaca yang belum jadi steemian. Kalo untuk para steemian mah, siapa eikeh mau bikin tutorialnya? Haha.

Btw, pertemuan selalu membawa hikmah. Berikut beberapa tips/catatan penting yang aku list dari pertemuanku dengan Teh Mariska.

Be your self

Yes. Dalam menulis, kita ga perlu ngotot mengikuti gaya menulis orang lain. Ga perlu. Jadilah diri sendiri. (Aku sepakat banget dengan poin ini, dan pernah juga aku tulis di sini dan juga di sini.
Menjadi diri sendiri akan menjadikan kita unik, tak tercopy. Setiap orang boleh saja punya ide yang sama, toh? Namun hasil kemasan ide itu tentu akan berbeda, tergantung sudut pandang dan cara/ciri khas kita mengemasnya.

No Plagiasi

Steemit melarang keras tindak PLAGIASI. Ciptakan konten positif yang adalah karya kita sendiri. Seperti yang tertera pada poin no. 1 di atas, boleh saja idenya sama, namun sudut pandang dan cara menulis/mengemas tulisannya tentu akan berbeda, sehingga hasilnya pun tentu akan lain kan?

Konsistensi

Nah, konsistenlah menghasilkan karyamu. Usahakan untuk menulis setiap hari. Tenang, menulis di steemit ga seberat menulis di blog kok. Ga harus sampai 1000 kata. Minimal 350 kata aja itu udah bagus! Dan ga harus yang berat-berat. Tulisan santai dan ringan pun akan sangat berharga, lho! Apalagi jika memang diselipkan muatan yang bermakna, tentu akan lebih sip!

Berkomunitaslah

Satu batang lidi tentu akan mudah dipatahkan dibandingkan seikat sapu. Begitu juga dengan kita. Bergerak sendirian, tentu akan butuh effort luar biasa dan waktu yang lama untuk bertumbuh dan berkembang, dibandingkan jika kita melakukannya secara saling support di dalam sebuah komunitas.

Berkomunitas di steemit, adalah langkah yang sangat baik di dalam pengembangan diri. Tak hanya melatih kita untuk piawai menuangkan ide atau kreativitas, namun juga membantu kita membangun jaringan/networking, bahkan dalam men-support finansial kita sendiri. Yes?

Apalagi ya? Teh Mariska, monggo jika ada yang perlu ditambahkan, ditunggu di kolom komentar untuk nanti aku update ke dalam tulisan ini, ya. Haturnuhun untuk meet up-nya, again and again I will repeat this sentence " I am so happy to meet you!" Haha. Ga boleh nolak, lho! I love these words and will repeat it again and again!

Well, steemians! Itulah sekelumit sharing tentang meet up-ku dengan Teh Mariska Lubis. Inspiring, bikin semangat menyala dan ingin segera berkembang secara bersama di komunitas ini. Yuk!

Sort:  

Hebat Teh @alaikaabdullah. Tulisannya ramai. Pasti orangnya ceria ya.
Seneng banget ya Teh, punya kesempatan berbakti sama orangtua.
Kerennnnn :)

Halo Teh Cici, senang deh dikunjungi olehmu. Alhamdulilah, kata teman-teman sih saya orangnya ceria (kalo lagi ga diem), hehe.
ALhamdulillah juga diberi kesempatan untuk berbakti pada orang tua, Teh. :) Makasih untuk kunjungannya ya

wiiiiih😊 good tulisannya menginspirasi

Haturnuhun, Teteh. Tulisan Teteh juga sangat menginspirasi, lho! :)

Cieee yg udah ketemu kak mariskaa... Next time mira ikutan yak 😀😀

Alhamdulillah, Mira. Trims ya untuk japrian nomor si Teteh. Ga nyangka juga bisa ketemu beliau secepat itu. :) Yuk, ntar kalo Mira ke Bandung, kita ketemuan beliau yaaa.

keren,mantap sekali kak..saya pun kagum banget sama kak @mariska.lubis, dan pertama kali sya bertatap muka langsung dengan beliau sewaktu meetup KSI jabotabek. dia sosok wanita yang pintar,lembut dan bersahaja.

Yup, bener banget! Inspiratif banget yaaa.

Nice to meet you too! Hahaha... Semangat ya!

Thank you so much, Teteh! Yup, semangat melaju kencang nih. :)

jadi pengen ketemu juga nih kalau ke bandung

Sebagai permulaan sudah bagus meskipun menurut saya tulisan ini cukup panjang.

Terima kasih Mas @dsatria. Saya memang kesulitan untuk menulis pendek. Biasanya 750 - 1500 kata. Ini sedang belajar untuk bisa menulis yang singkat. Mohon bimbingannya ya. :)

Akhirnya.. kakakku ada di sini.. welcome to steemit kk.. oh ya.. ita juga udah gabung kak, @langitbyru

Ya ampun, ini Ima? Aih, keren ih. Glad to meet you here! Iya, udah berkunjung dan follow Ita @langitbyru juga barusan. Thanks infonya ya, Ma. :)

Hehehe.. iya kk, kan hari itu ada imah kirim via messenger, ajak gabung di sini

Inspiratif kak. Sangat menyemangati bagi newbie seperti saya, yg hanya debu di kaki udang sabé

Alhamdulillah jika bisa menginspirasi, Mas/Mba. Haha, debu di kaki udeueng sabe, kudu lihat pake kaca pembesar donk ya? Hehe

Interesting post

Thank you, bro!

Siip, udeung sabe kecil-kecil bergizi tinggi. Demikian juga lobster. Semua ada hikmahnya, eh manfaatnya. Masing-masing udah ada rezekinya. Ini judul komen saya kenapa jadi pada udang semua ya. Deuh, semoga ngga garing. Lebih nikmat udang goreng. :'-D

Yup, semua ada hikmahnya ya, Azhar? Masing2 udah ada rezeki tersendiri. Bener banget, sepakat!
Haha, ga garing kok, udang kan memang nikmat, cuma kolesterolnya itu lho!