Bireuen sebuah kabupaten di Aceh yang memiliki segudang sejarah yang perlu diketahui oleh kita semua. Bireuen merupakan sebuah daerah yang pernah memiliki sebuah kerajaan yang bernama kerajaan Jeumpa salah satu kerajaan pendukung berdirinya kerajaan Samudera Pasai. Meski, ini hanya dianggap sejarah yang lemah.

Bireuen juga pernah menjadi pusat pemerintahan Indonesia ketiga selama satu minggu setelah kota Yogyakarta berhasil direbut oleh Belanda. Presiden Soekarno menginap disebuah bangunan tua bernama pendopo Bireuen. Sekarang, bangunan tua itu tidak terlalu istimewa jika dilihat dengan sekilas. Hanya sebuah bangunan tempat peristirahatan Bupati Bireuen. Bukan hanya untuk masyarakat Indonesia, generasi sekarang juga banyak yang kurang tahu akan sejarah yang pernah terjadi di bangunan tua itu.

Sejarah Bireuen sedikit demi sedikit akan terlupakan jika bukti sejarah tidak dilestarikan. Padahal Bung Karno pernah berkata, "Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah bangsanya sendiri". Apabila sejarah dimusnahkan atau tidak dilestarikan maka generasi yang akan datang tidak akan pernah tau tentang bangunan tua yang memiliki sejarah, atau bagaimana perjuangan para pendahulu yang berjuang mencintai negaranya bahkan bisa jadi generasi depan tidak memiliki rasa nasionalisme bagi bangsanya sendiri.

Bireuen memiliki banyak bangunan tua yang bernilai sejarah namun telah lenyap seiring perkembangan jaman. Hanya bangunan pendopo yang masih gagah berdiri. Padahal selain bangunan itu banyak bangunan sejarah yang telah lenyap dimusnahkan demi membangun sesuatu yang baru. Sebut saja hotel Murni yang pernah menjadi tempat peristirahatan Presiden Soekarno sewaktu berkunjung ke Bireuen. Selain itu ada kursi Ratu Juliana peninggalan Belanda yang dibongkar demi perluasan area pendopo. Tugu Tank yang digunakan untuk ke medan area.

Sejarah itu masih basah, belum seabad terjadi. Tapi, semuanya hampir rata dengan tanah. Tidakkah kita bertanya apa yang salah dengan kita? Apa yang salah dengan pikiran kita?

Aku ingat satu bangsa, bagaimana teknologi mereka yang punya kendali, mobil dan robot berkembang pesat dan canggih, Jepang. Tapi, lihatlah mereka dengan adat dan budayanya begitu kental sampai matamu tidak pernah luput dari ke khas-an Jepang jika kau pergi ke sana. Bahkan, mereka bisa mempengaruhi dunia dengan adat dan budaya mereka. Apa yang mereka punya? Apa yang mereka lakukan? Mereka punya museum disetiap daerahnya, tugu sejarah memenuhi setiap pelosok negerinya. Ya, itu yang perlu kita lakukan.

Bireuen butuh museum. Bireuen butuh pustaka yang besar. Jika tidak, kita akan jadi murid yang dungu dari guru yang hebat, yaitu sejarah. Jika kita beruntung waktu akan menghakimi kita dengan lambat. Jika tidak, maka sejarah akan menghakimi kita dengan buruk.

Untuk hal ini Pemerintah Daerah (Pemda) harus serius menanggapi dan mengambil langkah agar sejarah tidak musnah. Pemda harus mampu merawat bangunan-bangunan tua yang masih ada. Masih ada beberapa bangunan tua masa penjajah yang masih ada di Bireuen. Pemda perlu memberikan subsidi agar bangunan itu tidak dirobohkan dan berganti dengan bangunan baru. Jika hal itu terjadi, maka sejarah akan hilang lagi.

Saya hanya ingin mengingatkan bahwa saat ini Bireuen butuh museum, itu lebih utama dibandingkan dengan pembangunan kantor bagi dewan agar sejarah Bireuen tidak hilang dan selalu duingat oleh generasi yang akan datang.