Setiap Anak itu Unik: Humor Parenting

in #indonesia6 years ago


Keceriaan Anak Sekolah (sumber)

Humor ini Menegaskan bahwa setiap 'anak adalah unik' (pernah saya posting disini)

Mungkin Ayah Bunda sudah ada yang pernah baca, tapi tak ada salahnya jika kembali mereview untuk melihat dari sisi Parenting. Humornya seperti ini, Monggo Rileks sejenak ....

~ ~

"Anak-anak ... siapa yg mau masuk surga?", tanya Bu Guru. "Saya buuuuu". Murid-murid teriak, kecuali si Ali. Dia diam saja "Yang mau masuk surga berdiri!" lanjut Bu Guru. Semua murid berdiri, lagi-lagi Ali cuma diam. "Ali, kamu tidak mau masuk surga?" tanya Bu Guru. "Mau dong Bu " jawabnya. "Lalu kenapa tidak berdiri?" "Lha ... emangnya mau berangkat sekarang......????"

Dan satu kelas tertawa 😅 ~ ~

Ayah Bunda, Type anak seperti Ali ini cukup langka, dia anak yang kritis, namun sering dianggap konyol oleh teman2nya. Jika diperhatikan, teman2nya adalah type anak mainstream, yaitu: ada instruksi berangkat, ada tawaran tergiur begitu saja. Berbeda dengan Ali, dia punya pemikiran 'Beda' dari sekedar ikut2an saja.

Lalu siapa yang salah?

Teman2nya Benar, mereka semangat karena tahu bahwa Syurga itu sangat didambakan, maka mereka langsung mau. Ali juga Benar, dia tahu bahwa bilang mau dan berdiri sekalipun tidak akan berangkat sekarang juga.

Guru? Juga Benar, mengajarkan tentang masa depan dan Cita2.

Lalu siapa yang salah? Yang salah adalah jika kita melakukan Justifikasi tanpa mengetahui alasan dibalik setiap tindakan. Alangkah Bijaknya jika kita selalu Khusnudzon dan melakukan Tabayyun, karena setiap Ucapan dan Tindakan selalu ada Alasan.

Semoga Bermanfaat.

Salam sayang Kak Ale.

Btw, ada yang tidak Sepakat? #MariDiskusi 😇



Thanks for your Support


Posted from my blog with SteemPress : http://www.wijaya.web.id/setiap-anak-itu-unik-humor-parenting.html

Sort:  

Ali termasuk anak bermental zaman now.
Segala sesuatu harus dipikir kreatif.
Tidak ada yang salah karena pasti tujuan gurunya untuk membuat kelas semangat dengan gerakan/aktivitas.
Hanya saja mungkin gurunya perlu memahami konteks bermain sambil belajar yang lebih realistis dengan peserta didiknya yang sudah berpikir jauh ke depan.

Iya Mbak @ammachemist
Sebagai orang tua kita harus peka dalam hal seperti ini