Melacak Karya Monumental Syeikh Muhammad Khatib Al-Langien

in #indonesia7 years ago

IMG_20180211_090310.jpg

Alhamdulilah sekalian puji ∞∞ Tuhanku rabbi amat kuasa
Setelah puji Allah Ahad ∞∞ Shalawat meuhat akan saidina
‘ajaib Subhanallah ∞∞ Wasiat sepatah diagung hina
Wahai ikhwan yang muslimin ∞∞ Orang yang yakin akan rabbana
Karangan ini intan kenarang ∞∞ Segala maknikam himpun disana
Segala permata yang terpakai ∞∞ Sekalian bagi mutiara
Yakut yang merah zamrut yang hijau ∞∞ Cahaya berhimpun sepandang mata
Wahai tuan anak penghulu ∞∞ Anak melayu tuha muda
Siapa yang pakai karangan ini ∞∞ Menjadi yakin wali masuk syurga
Ilmu syari’ah dan thariqah ∞∞ Serta hakikat himpun disana
Terlalu indah pengajaran ini ∞∞ Dari pada Rabbi Tuhan yang Esa
Ketiga pengajaran dari pada Nabi ∞∞ Sahabat seraya sama serta
Ketiga pengajaran tabi’ tabi’in ∞∞ Yang ikutan sahabat mulia
Keempat nasehat dari pada wali ∞∞ Orang yang suci dari pada dosa
Wa ya akhuna wa ya sa’idi ∞∞ Wa ya setia jantan betina
Karangan ini obat hati ∞∞ Orang yang pakai jadi penawa
ngaji hai tuan pada orang alim ∞∞ Yang zuhud lagi wara’
Orang yang alim lagi ∞∞ Itulah tayyib mengobat luka

Itulah pembukaan kitab Jami’u jawami’ul Mushannafat atau yang lebih popular dengan sebutan “kitab lapan”. Dalam kurikulum dayah, kitab lapan ini menjadi sebuah kitab yang tidak luput untuk dipelajari dalam lingkungan dayah-dayah di Aceh. Para murid senantiasa mendengar penjelasan dari teungku dengan menerapkan metode pembelajaran sorogan dan bandongan.
Kitab ini merupakan kitab berbahasa melayu jawi “Arab jawoe”, di daerah Aceh lebih masyhur dengan sebutan kitab lapan (delapan), sebutan kitab lapan ini ditujukan karena menghimpun dari delapan karangan ulama Aceh terdahulu, salah satu diantaranya adalah karangan Syeikh Muhammad Khatib Al-Langien.
Syeikh adalah seorang ulama agung yang bermazhab syafi’I dan bertariqat syatariah. Salah satu karangan monumentalnya adalah dawaul qulub (obat hati) yang selasai ditulis pada hari Rabu bulan Rabiul akhir atau tahun 1822 M. Pada karangan ini ada beberapa fashal yaitu:

  1. Fashal tentang adab orang yang alim.
  2. Fashal tentang adab orang belajar.
  3. Fashal tentang sangat banyak makan (adabut tha’am)
  4. Fashal tentang sangat banyak bertutur.
  5. Fashal tentang sangat marah
  6. Fashal tentang dengki
  7. Fashal tentang kasih harta
  8. Fashal tentang kasih kepada masyhur
  9. Fashal tentang kasih akan dunia
  10. Fashal tentang takbir
  11. Fashal tentang hern akan diri
  12. Fashal tentang riya
  13. Fashal tentang taat dalam hati
  14. Fashal tentang taubat
  15. Fashal tentang takut akan Allah ta’ala
  16. Fashal tentang sabar
  17. Fashal tentang syukur
  18. Fashal tentang iklas
  19. Fashal tentang tawakkal
  20. Fashal tentang kasih akan Allah Ta’ala
  21. Fashal tentang rasa dengan hak ta’ala
  22. Fashal tentang mengingat mati
  23. Fashal tentang perbuatan murid

Syeikh Muhammad khatib al-langin di makamkan di derah gampong Langien, kecamatan Bandar Baru, kabupaten Pidie (sekarang masuk ke wilayah Pidie Jaya). Sangat diharapkan generasi Islam di Aceh termotivasi mengikuti langkah-langkahnya yang sangat proaktif dalam menulis bahkan menjadi rujukan di Asia Tenggara. Wallahu ‘alam bishawab..

Ahad, 11 Februari 2018 M.
Saleum Takzem
@amarullahyacob

Sort:  

@amarullahyacob
Postingan yang sangat menarik, yaitu sedikit kita mengenang metode pendidikan jaman dahulu, dan ini bermanfaat sekali. Tks
Regards, @elhajary

trmksh .....mohon bimbingan, arahan serta vote dari senior...😊

Tulisan yg saya tunggu2.
Lanjutkan broo

get gurer @reza acoi...mohon arahan, bimbingan serta vote dari senior..😁