Catatan rakyat jalanan “MENGABDI, HANYA PADA TUHAN MENGHARAB BALASAN”
Suatu hari dibumi Teuku Umar johan pahlawan,di sudut Kampus UNMUHA yang ku banggakan, Bisikan dan perdebatan Generasi yang anti penidasan aktiv membahah soal sosial kehidupan,Telinga yang di berikan TUHAN...Mendengar tentang apa yang Mereka perdebatkan lalu Pikiran terus berkelana, memikirkan kesimpulan bahasan yang Mereka bincangkan, Metode apa yang dapat aku mainkan agar Aku berada di dalam nya sehingga sampailah pada Panitia persiapan aku gagaskan, Lembaga Penyalamat Bangsa Kami lahirkan Dua Juni 2002, Hari pertama SOMBEP menuju pengabdian.....
Sejak Lembaga itu ada, Daku dipercayakan oleh Perwakilan Mahasiswa yang hadir dalam Musyawarah Pembentukan Lembaga Agar berdiri di garda depan menuju perubahan...Aku bingung memikirkan,mengingat aku tanpa guru yang mengarahkan dan menunjukkan pola kepemimpinan yang seharusnya, tapi itu tantangan awal kupikirkan, Dengan tekat bulat dan rasa optimismeperlahan ku melangkah memang Tak terlepaskan dari bayangan Rekan-Rekan yang aktiv mengkrik dan memberikan saran,sehingga Lembaga yang di deklarasikan di Kampus UNMUHA perlahan terus berjalan..
Hari terus berlalu, Kampus Mensinyali jabatan ku dengan makna pemimpin harus bergeliran agar kita punya generasi masa depan,Teriakan jalanan menuntut keadilah yang aktiv kulakukan seakan daku adalah pahlawan, perlahan sudah boleh aku meninggalkan karena skripsi lama sudah menanti, teman setingkatku terus berlalu hingga aku dijuluki Mahasiswa abadi, kala itu Hidup dililit kebencian para penguasa yang terusik dengan teriakan dan pembeberan kesalahan, ada masa pahit yang ku jalani dimana kurasan ternyata Mempertahankan kekompakkan internal tak semudah yang ku bayangkan,kala masa pahit ku lalui, sepanjang jalan aku melangkah dalam melaksanakan tugas, surat ku antar dengan berjalan kaki dibawah gumpalan debu jalanan, orang lalu lalang tapi tak satupun yang menghiraukan, apa lagi menanyakan mau kemana biar aku yang antar,saat daku melintasi trotoar pertokoan banyak orang tersenyum sinis dan ada juga hanya sekedar menyapa, aku pernah merangkap semua jabatan karena suatu masa di Lembaga yang ku cintai itu pernah Kami hanya tinggal berdua...Antara SOMBEP dan Saya.
Masa pahit itu aku hampir putus asa dan pernah suatu malam ku renungi dan berpikir apa kesalahan dan Haruskah aku meninggalkal nama tanpa ada lagi teriakan bersama, dalam kesenyian malam Batinku berkata” Kenapa kau buat jika kemudian kau hancurkan”akhirnya ku lihat kembali ke belakang, Lembaga ini gagasan aku dan aku harus bertahan demi generasi yang akan datang, Dengan semangat optimisme dan jiwa besar yang ku miliki terus ku bertahan demi tercapai apa yang ku harapkan yaitu Kaderisasi dan Lembaga harus terus berjalan menuju perubahan di bumi teuku umar yang kita cintai...
Hari ini Mereka telah ada,Masa pahit telah berlalu, selaku pendiri patut ku berbangga walau sesekali daku harus menahan malu, kini Lembagaku Tersiar ke Lorong Desa, Kita harus mampu Hidup dan bertahan untuk pengabdian, Pahit diapit kepedihan tidak boleh terukir dalam perasaan, ada kalanya Pujian dan Makian dalam keseharian ibarat ombak dilautan, pasang surut itu adalah seni pergerakan sehingga kita dikenal oleh para pihak yang kita tantang, semua itu Kami anggab pupuk untuk menyuburkan gerakan,dengan idelogi sosialisme adalah dasar yang tepat buat mendongkrak perjuangan...
Masa-masa paling indah dalam pergerakan, tidak jarang Dalam kemesraan lahirlah kebencian, saat pembahasan persoalan Rakyat, Vokal dalam mengeluarkan pendapat, ego sektor hal mengawali wajah suram Bungkam karena tak punya kesempatan, bisikan orang tak terhiraukan,Ada yang srius dan ada pula yang sekedar ikut- ikutan,Ada yang minta agar segera turun ke jalan guna menentang kebijakan, itu juga seni dalam sebuah perkumpulan, Kala seperti itu Seakan kita selalu muda, Seolah kita tak membutuhkan makan dan perhiasan, Apalagi memikirkan cinta,kangen dan jalan berduaan, ada sebagian rekan kita Kopi pengganti nasi dalam keseharian,sehingga tidak sedikit aktivs pergerakan yang terjangkit penyakit menyedihkan, mogok makan adalah hal yang membanggakan, Itulah Realita kehidupan di pergerakan, malam bagaikan siang, rumah tak tau hingga larut malam, tidur di emperan kota, rokok sebatang bertiga, lima dan delapan, mandi sangat jarang, dimulut berbui dengan bahasa LAWAN DEMI PERUBAHAN, keuangan jangan dipertanyakan kadang senang dan menyedihkan,
Ada kenangan yang dapat kita abadikan, dikala penguasa menyakiti Rakyat Spontan masa kita Garap, Berlapir dan bergantian peluru makian kita lontarkan, Tanpa menanyakan apa sebenarnya persoalan...sehingga banyak orang terukir dendam akibat benci yang mendasar, Namun dikala Rakyat mendapat apa yang diharapkan...Komunitas yang membelanya seakan bukan sahabat yang pernah bersama Dalam perjuangan,Dalam hidup ini” Kita tidak mudah Melupakan Luka tapi Gampang melupakan jasa” Itu fakta yang terjadi diwilayah kita, hari ini pergerakan harus di awali dengan analisa, karena banyak orang yang hanya ingin mengadu domba, Agar semua yang dilakukan tak sia-sia, Kita tau tidak jarang Kemerdekaan yang didapatkan oleh orang yang kita bela, Kemudia mereka mengabaikan para pejuangnya, jika Kita sadar bahwa kita adalah insan yang ingin mengabdi dan mengikuti perintah TUHAN Jangan dijadikan hal itu dasar untuk berhenti mengabdi dan berkorban, Semua itu adalah pengalaman yang tak mungkin didapati oleh semua orang, yakinlah suatu hari itu akan sangat berarti. Jangan pernah Kamu mengharap balasan pada orang yang kamu bela, Karena itu dasar yang akan membuat kehancuran, bosan dan kecewa sehingga melahirkan Dendam dan Buruk sangka, sebab tipe bukan tipe para pejuang kemanusiaan,orang yang senang dengan mengkhianati dan melupakan jasa baik orang memang itu jelas ada.
Generasi yang sedang mengibarkan bendera saat ini, biar kalian ketahui, Integritas dan Moralitas adalah citra kepribadian demi kelembagaan, Kritis dan Responsive dalam menganalisa persoalan, itulah Ciri dan identitas yang wajib kalian tunjukkan sebagai kader Lembaga yang telah banyak menyukseskan orang, Delapan Tahun bukan waktu yang singkat,Satu hal aku berpesan, Jangan pernah dijadikan uang sebagai ukuran dalam menolong seseorang, Jika kamu tidak mau merusak reputasi kepribadian pada masyarakat, yang dulunya simpati sehingga berubah menjadi kebencian, terkadang kita lupa tentang diri, Keseharian kita sering melupakan Kemana dan apa tujuan dan persiapan menuju hari depan... Idealisme sering kita bincangkan,Namun kualitas kepribadian sangat memprihatinkan,banyak orang bangga dengan kebodohan, membaca bukan kebutuhan, sehingga memaksa diri untuk berdebat dengan seseorang yang akhirnya diklaim sebagai aktivis ikut-ikutan, saat ini seluruh Generasi yang bernaung di bawah SOMBEP wajib membenahi beberapa hal sebagai dasar mempersiap kekuatan, Ideologi, Visi,Misi dan tujuan lembaga harus faham, Penguatan internal harus matang, Kaderisasi dicari dan di ikat dengan ideologi kelembagaan,Manajemen harus dijalankan, Pencitraan harus ditunjukkan pada pihak yang selama salah menafsirkan, Jaringan terus di upayakan, Transparansi dan Komunikasi internal harus didepan, MUBES adalah sasaran, kemudia Kita telah kuat dan Solid untuk Bangkit menuju perubahan keluar, Aku adalah pemimimpin masa lalu yang menyedihkan, Kala itu Kami liar tanpa yang menghiraukan, sehingga Kami ibarat perahu yang berlaya diterpa badai. Hari ini Kalian adalah penerus masa depan yang gemilang, senior telah ada yang ikut memberi perhatian, Berhenti di tengah jalan bukan resep kemajuan dan bukan tipe Mahasiswa Gerakan.Wawasan dan pengetahuan harus dipersiapkan mulai sekarang sehingga orang tau ternyata Kader SOMBEP bukan sembarang orang dan bukan Mahasiswa yang hidup selalu dengan gaya mengeluh pada orang.
Demi citra kalian wahai kawan, Kami tak mampu mewujudkan harapan sesuai kebutuhan, hari ini Kalian harus beda demi reputasi dan julukan, Suara kalian harus satudengan kata membela kebenaran..Mengemis itu biasa tapi dengan cara intelektual bukan model murahan, tunjukkan ide dan gegas kegiatan, Bersatu dan Kompak tunjukkan pada lawan, gangguan internal jangan di bahas pada orang yang diluar, jaga harga diri dan citra lembaga, Ketahuilah wahai kawan Teriakan kita di jalanan dalam panasnya mentari siang,Tidur di trotoar kota berkembang yang di sirami gerimis fajar,bentrok dengan aparat Negara, Kita kejar penguasa, diusir di kantor Rakyat, Siang tak di kasih makan, di spelekan dalam menyampaikan aspirasi,Semua memiliki makna, dan ada hal yang harus dijadikan pelajaran, kita rela walau tanpa di bayar...Kita bela walau suatu hari kita akan diabaikan oleh Mereka yang telah tercapai tujuan, Mereka mungkin juga tak lagi mengenal kita walau dalam memperjuangkan haknya kita pernah makan bersama dengan kondisi yang memprihatinkan.
Hindari catatan yang menyakitkan, bagi yang terlanjur bersedih segera Hapuskan air matamu dan kembali ke pergerakan, Jangan lihat mereka tapi generasi kita butuh kemerdekaan, Ingat pesan para syuhada yang telah pergi, bela kehidupan mereka yang menyedihkan, yakinlah perubahan itu pasti ada,Berharablah pada TUHAN jika kamu menolong seseorang, Karena hanya itu yang membuat kita terus bertahan. Lupakan Mereka yang telah kita bantu Karena itu adalah Perintah TUHAN....
SELAMAT BERJUANG WAHAI REKAN DEMI KAMU dan MASA DEPAN MEREKA YANG BARU LAHIR
JASAMU SUATU HARI PASTI DI INGAT ORANG....
Penulis
Fitriadi Lanta
Catatan ini aku buat, untuk merefleksi diri, sejarah memimpin lembaga, pesan buat rekan-rekan yang akan melangkah.
Regard
Creator Content Steemit
CCS
@aminnullah
luar biasa bung fiks!
Release the Kraken! You got a 12.64% upvote from @seakraken courtesy of @aminnullah!
Is awesome
Thanks u
Perjuangan yang luar biasa.
Kekuatannya sekuat baja, teriakannya yang menggelora. Bekerjalah untuk keabadian, bekerjalah untuk Tuhan. Insyaallah Allah akan membayar upahmu di surga dan hari pembalasan 😊
Tetap semangat
Salam buat Fitriadi Lanta ya 😊
Ya, untuk membaca tulisannya dapat dilihat di media cakradunia.com