Mata uang kripto kembali berjaya, George Soros vs Elon Musk?

in #indonesia3 years ago

Screen Shot 2021-05-31 at 17.00.32.png

Masih teringat jelas, ketika akhirnya saya memutuskan untuk berhenti menulis di steemit. Berhenti main uang kripto. Jika tidak salah, tiga tahun lalu. Mungkin, sekitar medio 2018.

Kala itu, secara tak sengaja, sebuah link berita mampir ke notifikasi handphone cina saya. Yang intinya adalah, kakek Josh memborong mata uang bitcoin. Memang, sempat meledak seketika mata uang tersebut. Hingga tak lama kemudian, hancur lebur.

Khas ala Josh, kegiatan yang pernah ia lakukan pada tahun 1998. Yang berhasil membuat asia tenggara colaps, a.k.a krisis moneter. Ia memborong mata uang negara di Asia tenggara, lalu melepasnya gitu aja. Seolah uang itu nggak ada nilainya. Apa dia nggak sayang ya? Pada orang-orang seperti saya, dan kalian ini? Yang terkadang sempaknya udah kendor dan susah nyari kerja?

Feeling saya, saat itu, terlambat. Tak sempat saya selamatkan beberapa koin yang sempat saya beli di indodax. Nggak banyak memang, namun cukup untuk beli sekarung beras. Semuanya tinggal kenangan. Prediksi saya hanya telat beberapa hari.

Itu cerita 3 tahun lalu.

Kini?

Hadirlah Elon Musk. Yang dianggap bak dewa kripto. Awal pandemic lalu, ia menuliskan tweet, jika bisa membeli Mobil Tesla dengan bictoin. Pun, ia mengatakan akan membeli mata uang tersebut dalam jumlah besar.
BOOM!

Bitcoin meledak sampai menyentuh angka 800 juta rupiah persatunya. Gila! Memang, beberapa waktu lalu, mata uang ini, sempat turun lagi. Lalu, si Musk tweet lagi, gitu lagi. Naik lagi. Ini, orang, makannya apa ya? Enak betul. Setiap Tweetnya bernilai ratusan juta.

Bukan tak ada untungnya, setiap kali mata uang bitcoin naik, para pengais rezeki di blockchain seperti kita-kita ini, juga ikut kebagian untung. Siapa yang nyangka jika mata uang SBD kembali naik. Yang awalnya Rp. 3000 kini naik sampai 240an ribu rupiah.

Akankah terus begini? Sungguh betapa besar jasa om Musk. Tak seperti si Kakek Josh.

Namun,
Setelah saya googling lagi, ternyata, cina satu Gedung juga. Antara George Soros dengan Elon Musk.
Soros beli saham tesla, punya Elon musk. Si Elon, tweet masalah bitcoin. Yang akhirnya membuat mata uang “angin” itu kembali naik. Dua kali dia Tweet, dua kali pula kripto itu naik. Dan, pada akhirnya, ikut menggerek hampir semua mata uang digital tersebut.

Si Elon untung, dengan stock bitcoinnya, dan kakek Josh, juga kebagian pulung. Percuma saja saya nulis panjang-panjang. Kaidah mencoba menjadi pengamat ekonomi ulung. Alhasil, dia-dia juga yang kaya. Jadi, pertanyaannya, ngapain saya nulis ini? Mentok, untuk sempak baru di musim pandemic yang tiada akhir!