Ku pinang engkau dengan
"kupinang kau dengan bismillah"
Sumber gambar : Mia UCW
Ketika isu politik, ketika dan Ketika tinggalkan sejenak, beralihlah sebentar memperhatikan isu percintaan.
Dunia semakin modern, ketika saya melihat dinding sosial media, banyak sekali wanita-wanita cantik nan anggun dengan kerudungnya, dengan niqabnya (cadar), tidak seperti yang dikatakan oleh Sukmawati.
Tidak jauh dari kisahnya Syaikh Abiet, Syaikh pernah bercerita kepada ku tentang bagaimana perjalanan cintanya, oh.. cerita itu membuat aku ingin segera menikah.
Syaikh : seandainya kamu hidup seumuran dengan ku, engkau tidak pernah menyangka, inilah aku.
Saya : kenapa demikian Syaikh..?
Syaikh: dulu, ada seorang wanita yang sangat cantik, ia jatuh cinta kepada ku, dan ingin menjadi istri ku, namun aku menolaknya dengan alasan aku tidak mencintainya.
Saya : loh, Syaikh bukannya itu....
Syaikh : selang beberapa hari, ada lagi gadis berusia 19 tahun, ia juga mengatakan hal yang sama seperti wanita sebelumnya.
Saya : Syaikh, kenapa harus...
Syaikh : setelah kejadian itu, tanpa tersadari, wanita wanita yang belum menikah datang ke rumah orang tua ku, memadati ruang ruang di rumah beratap daun.
Saya : wahai Syaikh, dengarkan saya dulu......tapi.....
Syaikh : semua perempuan yang ada di desa itu, semua berdatangan, demi mendapatkan cinta dari ku, namun semua aku tolak cinta mereka.
Saya : menyo Kon ie mandum leuhob (kalau bukan air semua leuhob).
Syaikh : mereka pulang dengan air mata, tapi setelah itu aku melihat ada seorang wanita yang tidak ingin beranjak dari tempat duduk rumah ku, ia berkata kepada ku
Wanita : maksud kedatangan saya kesini bukan untuk mengemis cinta murahan dari anda, namun saya ingin menyelamatkan diri anda dan diri saya sendiri, dengan menjadikan anda sebagai ayah yang Sholeh bagi anak anak yang Sholeh kelak.
Syaikh : ketika aku mendengar perkataan wanita itu, aku langsung mengambil gunting, dan memotong rambut gimbal kesayangan ku saat itu, kebetulan dulu saya gimbal, setelah aku memotong rambut itu, langsung aku berkata kepada wanita itu, KUPINANG KAU DENGAN BISMILLAH".
Saya : terus....
Syaikh : sambil menunjuk ke arah pintu rumah, itulah wanita yang aku ceritakan kepada mu tadi wahai anak muda.
Setelah mendengar cerita dari Syaikh, aku langsung meminta izin untuk pulang, padahal pengajian tentang bab Nikah belum selesai, sambil mencium tangan Syaikh. ku langkahkan kakiku menuju asrama, ku ambil ponsel lalu ku hubungi nomor Mak ku.
Saya : Mak.. long hawa kawen...
(Mak saya ingin nikah)
Mak : Hana Mupu cap, Puna rubah keuh, mantok Ngon palang moun, atawa na teupeh ngen Jen bak kawoe jula malam.
(Apa....kayak di film film gitu)
*Langsung Mak ku memutuskan hubungan telpon yang belum selesai itu.