Curhat Penikmat Kopi Malam...
Jam menunjukkan pukul 23.03. Hujan malam ini baru saja berhenti, udara sejenak menjadi dingin, padahal seharian sampai tadi magrib udara masih terasa panas hingga akhirnya hujan turun menyejukkan suasana malam ini.
Saat ini seperti biasa saya menikmati kopi di coffee shop favorit dikota santri, D'espresso...
Pengajian malam baru saja selesai ketika beberapa saat yang lalu sebelum saya sampai disini. Pondok tempat saya tinggal tidak seberapa jauh dengan d'espresso sehingga mudah untuk dijangkau...
Alunan musik sendu seakan menyatu dengan suasana malam ini, Titi Dj bahasa kalbu... Pikiran pun berkelana jauh, jauh sehingga sesaat semua kenangan dulu terngiang kembali...
Tapi semuanya buyar ketika kopi sanger espresso pesanan saya sampai di meja. Kopi sanger espresso dengan sedikit susu dibawah standar kebiasaan, supaya kopi nya lebih terasa...
Untuk malam hari, saya mungkin hanya penyendiri yang bercumbu dengan sepi. Menghujam diri dalam bait puisi, mendera raga dengan cerita lewat kata. Saat tersentak dengan hiruk pikuknya dunia maka kopi segera ada, memberi semangat dengan manisnya untuk kembali berdiri.
Kehadirannya mampu mendatangkan kata-kata bijak dan rencana-rencana fundamental, bahkan semuanya terjadi setelah menyeruputnya pada kali pertama. Terkadang hati bertanya apa jadinya dunia tanpa kopi bahkan lain waktu diri inj ingin menjadi petani kopi saja, atau pemilik coffe shop, walau pada kali yang lain merasakan diri lebih baik menjadi penikmat saja...