Sidang Skripsi @jackmun | Antara Akademisi, Plagiator Dan Steemit

in #indonesia7 years ago

WhatsApp Image 2018-01-29 at 20.47.19.jpeg
Konferensi pasca sidang.

Hari Selasa tanggal 23 Januari 2018, bertepatan dengan pukul 09.40 WIB, saya berkesempatan hadir pada kegiatan sidang skripsi sahabat saya @jackmun, yang diadakan di aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry, dengan judul skripsi “Pemanfaatan Sumber Bacaan Sebagai Referensi Dalam Penyelesaian Tugas Makalah (Studi Terhadap Mahasiswa Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UIN Ar-Raniry)”.

WhatsApp Image 2018-01-29 at 20.47.18 (1).jpeg

Penelitian yang ia lakukan mengangkat permasalahan yang saya rasa sangat urgent, yaitu permasalahan plagiarime atau dalam bahasa inggris plagiarism. Mengapa permasalahan ini penting?, dikarenakan dalam suatu penulisan karya ilmiah sangat tidak diperkenankan untuk melakukan penjiplakan dari suatu karangan atau pendapat, dan sebagainya milik orang lain, lalu menjadikan seolah karangan dan pendapatnya sendiri.

Dihadapan para penguji yang berjumlah empat orang, @jackmun yang mengenakan setelan hitam putih menjelaskan dengan gamblang berdasarkan penelitian dengan metode kuantitatif yang ia lakukan, ia mendapatkan hasil bahwa 27,4% mahasiswa dalam menyelesaikan tugas makalah melakukan copy-paste alias plagiat dari internet. Rincian kegiatan plagiarisme yang dilakukan terbagi kedalam dua kategori, yang pertama mengambil langsung namun menyertakan link sumber, dan kedua mengambil langsung namun tidak menyertakan sumber.

WhatsApp Image 2018-01-29 at 20.47.16 (1).jpeg

Hingga tiba pada kesempatan Bapak Hasan Basri selaku ketua sidang mempersilahkan salah seorang penguji yaitu Dr A. Rani untuk berdiskusi dengan @jackmun, sang penguji dengan perawakan kurus serta berkumis sedikit tebal memulai diskusi dengan sebuah pertanyaan menarik, kurang lebih berbunyi

“Kiban rasajih ureung yang melahirkan?(apa yang dirasakan oleh seorang ibu yang melahirkan?).

@jackmun menjawab bahwa yang melahirkan adalah perempuan sehingga ia tidak tahu. Sambil tertawa Pak Rani kembali bertanya

“meunyo meunan nyoe lon kutanyong berdasarkan pengalaman droen, lon hana baca lhe hasil penelitian droen. Padup boh ka makalah yang kaleuh neupeuget selama kuliah?”(kalau begitu saya akan bertanya berdasarkan pengalaman anda, saya tidak baca lagi hasil penelitian anda. Berapa buah makalah yang telah anda buat selama kuliah?).

@jackmun memberikan jawaban bahwa ia telah banyak membuat makalah selama kuliah, Pak Rani melanjutkan dengan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan berapa banyak teman-teman satu unit dengannya yang melakukan plagiat, serta apakah ada dosen yang melakukan plagiat. Dengan ragu @jackmun menjawab bahwa ada sebagian yang melakukan plagiat, dan sepengetahuannya juga ada oknum dosen yang melakukan plagiat. Disinilah raut wajah Pak Rani mulai terlihat serius, dan beliau mengatakan apabila 27,4% mahasiswa yang melakukan plagiat ini menjadi dosen bagaimana jadinya?, tentu masa depan kualitas pendidikan di Perguruan Tinggi akan semakin buram.


Melihat kembali pertanyaan pertama yang ditanyakan oleh Pak Rani, yaitu tentang seorang ibu yang melahirkan. Seorang ibu yang melahirkan identik dengan perjuangan yang keras, mungkin yang dimaksud oleh Pak Rani adalah proses dalam membuat sebuah karya juga merupakan perjuangan yang keras. Lalu setelah melewati perjuangan yang keras tersebut, tiba-tiba karya kita diklaim oleh orang lain sebagai karya miliknya, tentu kita akan merasa kesal.

WhatsApp Image 2018-01-29 at 20.47.17 (1).jpeg

Menyambung pernyataan dari Pak Hasan Basri selaku penguji sidang @jackmun, yang telah dimuat dalam sebuah tulisan yang sangat bagus oleh bang @jamsphonna, https://steemit.com/indonesia/@jamsphonna/sidang-skripsi-mengungkap-kegiatan-pelacuran-di-fdk-uin-ar-raniry-by-jackmun.

Persamaan antara pelacur dan plagiator adalah, pelacur menganggap suami orang sebagai suaminya sendiri, dan plagiator menganggap karya orang lain sebagai karyanya sendiri.

Pelajaran yang dapat kita ambil dari skripsi @jackmun ialah, kesadaran untuk berusaha dalam membuat karya sendiri serta menghargai karya orang lain, adalah sesuatu yang sangat penting, terlebih oleh para mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan. Dalam membuat sebuah karya yang baik tentu kita membutuhkan rujukan atau referensi, namun dalam pengambilan referensi ini kita harus memperhatikan aturan-aturan yang telah ada, agar karya kita bagus dengan tetap menghargai karya orang lain.

DQmSjHydWPBK4SBMGfm9y3BQ7KQGqynbEyvohTeGWux5ocG_1680x8400.jpg

Kehadiran media sosial Steemit dapat dikatakan sebagai suatu revolusi dalam dunia media sosial, Steemit sebagai media sosial berbasis blockchain mengharuskan para author untuk menciptakan konten-konten kreatif dan positif, serta sangat dilarang untuk melakukan plagiarisme. Revolusi yang saya maksud di sini adalah ditengah maraknya berbagai fitnah dan hoax yang tengah nge-tren di berbagai media sosial, Steemit hadir dengan warna yang berbeda.

Steemit menawarkan reward kepada setiap postingan yang bagus, yang menilai bagus atau tidaknya suatu postingan juga merupakan sesama pengguna steemit. Apabila ada pengguna yang mengambil tulisan milik orang lain atau tulisan milik sendiri namun telah di publis pada media yang lain, maka dengan otomatis akan muncul komentar dari akun bot @cheetah. Akun bot tersebut akan memberikan komentar bahwa terdapat kesamaan antara postingan yang bersangkutan dengan postingan pada situs lain. Akun bot tersebut hanya memberikan peringatan dan tidak akan bertindak, kehadiran akun bot ini guna mengingatkan kepada pengguna Steemit agar selalu membuat konten-konten yang positif dan bukan plagiat.

WhatsApp Image 2018-01-29 at 20.47.20.jpeg

Sebagai penutup, marilah kita berusaha menciptakan suatu karya dengan kerja keras dan kreatifitas, meskipun masih banyak kekurangan. Penggunaan referensi tidaklah dilarang, namun proses untuk menyertakan referensi kedalam suatu tulisan harus mengikuti aturan-aturan yang ada, sebagai bentuk apresiasi atas suatu karya milik orang lain, sehingga kita tidak menjadi seorang Plagiator. Selamat kepada saudara @jackmun yang telah menjadi seorang sarjana, dengan hasil penelitian yang luar biasa.

Sort:  

Postingan nya sangat bermanfaat. Mengingat plagiaotor berkembang biak dengan pesat.namun bagai mana jika membaca suatu buku. Kemudian stelah kita tau isi buku kita tulis kembali dengan bahasa kita sindri. Apa itu termasuk keluarga plagiator.?.

Tidak Alfiat, apabila kita membaca suatu buku lalu kita mengemukakan intisarinya dengan bahasa sendiri, itu tidaklah termasuk plagiat, namun kita kita juga harus menyertakan sumber referensi dari tulisan tersebut, bahwa ide dari tulisan kta menggunakan referensi dari suatu buku. semoga bermanfaat. :)

Bagai mana cara nya agar karya kita agar tidak di plagiat. Hahaha

Sebuah ulasan tambahan yang melengkapi postingan saya tentang karya skripsi @jackmun.

Good post @arziqi.
Trims

Terimakasih banyak bang, memang apabila kita membahas tentang @jackmun tiada habisnya :D.