Seorang Ratu Yang Tidak Memimpin Siapa Pun
Sayang
Kau di lahirkan menjadi ratu tanpa singgasana
Tangan lembut membelaimu dengan rasa kasih dan sayang
Sayang
Kau dibesarkan untuk menjadi ratu yang memimpin lainnya
Tapi kau pergunakan mahkota berlianmu dengan sangat bodoh
Sungguh tak kusangka bagaimana nasib sang ratu
Matanya yang sayu dan bibirnya yang merah lembut terus tersenyum
Tanpa ada yang tau jiwa apa yang tersembunyi dibaliknya
Sayang
Memang benar jangan menilai buku dari sampul manisnya
Kau sangat indah dipandang tapi kata-katamu menusuk ke laut terdalam
Hati yang begitu rapuh
Kau hancurkan dengan ujaran bencimu
Pantaskah kau menjadi ratu?
Kau memang ratu, tapi kau tak memimpin siapa-siapa
Sayang
Kau mengetahui agama tapi kau tak memperoleh apa-apa
Kau mengikis pahala amal baikmu dengan kata-kata tajammu
Kau berlari mengejar ilmu tapi kau tak pernah sadar adab telah meninggalkanmu
Sayang
Kuharap yang terbaik untukmu
Dengan hati yang tulus, buanglah jiwa busukmu itu jauh-jauh
Sebenarnya ini pengalaman pribadi saya, saya hanya ingin menuliskan isi hati. Dan bahwasanya orang-orang tidak seperti apa adanya dia di depan kita. Berhati-hatilah dalam menilai orang.