The Blue Whale

in #indonesia7 years ago

IMG_20180622_140325.jpg

Dia hanya seorang gadis biasa sampai umurnya mencapai 10 tahun, kekuatan yang didapatkan membuatnya merasa ingin terus mengetahui dan membiarkan dunia luar berjalan dengan biasa sementara dia terus mendengarkannya. Namanya Nania Cone, seorang gadis yang tinggal di daerah barat yang penuh hiruk pikuk orang-orang. Dia hanya gadis biasa dari keluarga sederhana. Ibunya sangat menyayanginya, begitupun Kakaknya. Dia tidak kekurangan kasih sayang selama ini dalam hidupnya.
Hal ini berawal pada saat dia sedang bermain kejar-kejaran bersama temannya. Nania terus berlari dan menemukan lorong kecil dan memutuskan untuk bersembunyi disana. Karema takut ketauan akhirnya dia sedikit menahan nafasnya dan menutup telinganya agar yakin bahwa tidak ada yang mengetahui dia disana. Sampai Akhirnya Nania mendengar deru nafas yang memburu di telinganya. Dia melihat sekitar tapi tidak ada orang.

"Siapa itu?!" tanya Nania

Nania kembali menutup telinganya karena penasaran dan akhirnya dia kembali mendengar suara seorang anak perempuan yang berbicara dengan bahasa yang sama sekali tidak dia ketahui. Nania bingung sampai akhirnya seseorang mengejutkannya.

IMG_20180622_140344.jpg

"Disini kau rupanya, ayo balik!" seru Kakaknya dan akhirnya mereka balik kerumah masing-masing

Hal ini terjadi berulang kali, setiap Nania menutup telinganya dan dia mencoba mendengar sesuatu. Sampai akhirnya Nania lupa dengan apa yang terjadi di sekitarnya dan mulai terus berinteraksi dengan seseorang yang hanya Nania dapat mendengarnya.

"Nania Cone! Kenapa kau selalu menutup telingamu?" tanya Ibu jengkel karena sekarang sedang waktunya makan malam

"Ibu, Ibu.. Aku dapat mendengar sesuatu" ujarnya lalu Ibunya hanya tersenyum

Nania pun menceritakan semua yang telah dia alami dan ceritakan dengan anak tersebut. Dia memberi tau bahwa pertama kali dapat melakukan ini saat sedang bermain dan dia menutup telinganya kuat.

"Ibu mengerti, tapi dia tidak mengerti juga apa yang kau katakan?" tanya Ibu saat di kamar

"Aku rasa tidak, Bu. Dia tidak pernah berbicara dengan bahasa kita" balas Nania

Malam ini seperti biasanya. Sebelum tidur Nania menutup telinganya dan mulai mendengar ada suara apa disana. Terdengar suara bising di sana dan suara tapak kaki yang tergesa-gesa. Tidak lama mulai terdengar suara tangisan yang samar-samar.

"Ibuuuu!!!" Nania panik, dia memanggil Ibunya dan terus menangis

"Nania?!" Ibu langsung datang dan memeluk Nania

"Kenapa sayang?" Ibu terus menenangkan Nania dan memeluknya erat

"Aku tidak tau! Suaranya sangat bising di sana. Aku takut dia kenapa-napa" ujar Nania dan semakin menangis

"Tenang Nania. Tutup kembali telingamu dan tenangkan dirimu. Ibu tau kau sayang padanya, ungkapkanlah"

Nania menutup telinganya dan mulai membayangkan sesuatu. Entah bagaimana rupa gadis tersebut, tapi Nania yakin, Nania menyayanginya. Namia juga tau bahwa gadis tersebut menyayanginya. Mereka saling mengerti.

"Aku tidak tau siapa dirimu. Aku tidak tau apa kisahmu dan bagaimana caramu menghadapinya. Tapi aku yakin kau gadis yang baik dan mau berteman denganku adalah bukti bahwa kau juga menyayangiku. Aku berharap bahwa kau akan baik-baik saja. Aku benar-benar merindukanmu walau aku tidak kau dirimu"


Di ujung timur sana, ada sebuah negeri yang sedang dilanda peperangan yang besar. Banyak orang yang mati karena itu, ntah itu anak kecil atau orang dewasa sekalipun. Banyak yang menderita karenanya, dan banyak anak-anak yang mati sia-sia karena perang.
Seorang anak tengah tidur meringkuk di tengah-tengah lapangan yang sudah hancur dan hanya tinggal kepingan saja. Dia mendengar semua yang dikatakan gadis yang menemaninya selama ini, walaupun dia tidak mengerti apa yang dikatakan tapi dia tau apa hubungan mereka. Tidak pernah dia temui tapi dia sangat mencintai gadis tersebut. Dia tau bahwa inilah akhir kisah mereka, dia akan mati dan tidak akan pernah bisa berbicara lagi dengan temannya. Lalu sebuah bom jatuh dengan kencangkan menubruk lapangan yang hanya tinggal kepingan tersebut.

"SARAAAA!!!!"

IMG_20180622_140410.jpg