Memelihara Al-Qur'an: mengenal Sahabat Penghafal Al-Qur'an
Memelihara Al-Qur'an (Mengenal Sahabat Penghafal Al-Qur'an)
Terdapat dua cara utama dalam memelihara Al-Qur'an dari kemusnahan. Pertama menyimpan nya dalam "dada manusia" atau menghafalkannya dan kedua merekamnya secara tertulis di atas berbagai jenis bahan untuk menulis. Tradisi hafalan yang kuat di kalangan masyarakat Arab saat itu memungkinkan terpelihara nya Al-Qur'an. Terkait dengan siapa sajakah sahabat penghafal Al-Qur'an, hadits Nabi memberikan informasi yang sangat beragam. Sahabat yang paling sering disebut diantaranya ialah: Ubay ibn ka'ab (w 642), bisa Mu'adz ibn Jabal (w 639), Zayd ibn Tsabit, dan Abu Zyad al-Anshari (w 15) (Amal, 2013: 142-143).
Dalam kitab Fihrits di samping empat dari Sahabat di atas terdapat empat Sahabat lainnya yang dikenal penghafal Al-Qur'an mereka: Ali ibn Abi Thalib, Sa'ad ibn Ubayd (w 625), Abu al-Darda (w 625), dan Ubayd ibn Mu'awiyah. Sedangkan nama lainnya yang sering muncul dalam riwayat adalah: Utsman ibn Affan, Tamim al-Dari (w 660), Abd ibn Mas'ud (w 625), Salim ibn Ma'qil (w 633), Ubadah ibn Shamit, Abu Ayyub (w 672), dan Mujammi' ibn JAriyah.
Lahirnya lembaga-lembaga pendidikan Islam yang menstimuli santrinya untuk giat menghafal Al-Qur'an memungkinkan agar Al-Qur'an terus terpelihara hingga akhir masa.
Mari bersemangat melahirkan generasi penghafal Alquran.🤗