Hari Demi Hari Menuju Reputasi Tinggi di Steemit | Day By Day Toward High Reputation in Steemit |

in #indonesia7 years ago (edited)

Hari Demi Hari Menuju Reputasi Tinggi di Steemit

DUA bulan lalu saya membaca postingan menarik dari @sndbox tentang nilai reputasi (level). Angka kecil dalam tanda kurung tersebut, bukanlah dua deretan angka tanpa makna. Kendati ada Steemians yang tak terlalu peduli terhadap angka tersebut, nilai itu bukan tanpa makna. Nilai itu menunjukkan posisi Anda di Steemit, tingkat produktivitas, tingkat kepedulian, gengsi, dan akhirnya nasib baik.

Ada enam kategori nilai reputasi di Steemit, yakni (25), (30), (40), (50), (60), dan (70). @sndbox menyebut nilai (25) sebagai bayi yang memeroleh nilai dengan cuma-cuma meski belum ada postingan dan komentar apa pun, (30) sebagai bayi lima tahun atau balita, (40) sebagai anak, (50) sebagai blogger, (60) sebagai professional, dan (70) sebagai guru. Lebih lanjut, artikel tersebut bisa dilihat pada tautan berikut ini:

https://steemit.com/toolkit/@sndbox/what-is-a-steemit-reputation-score-an-illustrated-guide
Atau untuk memahaminya lebih mudah bagi Steemian di Indonesia, @isadeureka sudah menerjemahkannya pada tautan di bawah ini:

https://steemit.com/toolkit/@isaideureka/apa-arti-skor-reputasi-steemit-disertai-dengan-panduan-ilustrasi

Pelajari tentang nilai reputasi dan lihatlah apakah Anda sudah melakukan yang seharusnya untuk meningkatkan nilai reputasi tersebut. Setiap Steemians memiliki pengalaman berbeda. Artikel ini hanyalah pengalaman saya sendiri berkaitan dengan nilai reputasi tersebut.

Apa yang kita lakukan?

Bagi saya, nilai reputasi adalah bagian tak terpisahkan dari aktivitas di Steemit, makanya menjadi penting dan tidak melihatnya sebagai angka gengsi belaka. Apa yang bisa saya lakukan di Steemit berkaitan dengan peningkatan nilai reputasi meski tidak fokus ke sana. Saya bersyukur bisa mendapatkan bimbingan langsung dari dua kurator Indonesia, @aiqabrago dan @levycore. Selain itu, anggota Komunitas Steemit Indonesia juga banyak membantu dalam memberikan informasi, termasuk tentang upaya meningkatkan nilai reputasi melalui jumlah postingan, komentar, dan mendapatkan vote paus (whale) di Steemit. Atau setidaknya, mendapatkan vote dari—meminjam istilah @sndbox—para professional dan guru yang memiliki steem power tinggi.

Sampai Jumat 29 Desember 2017 pukul 19.30, jumlah postingan saya mencapai 4.820 di mana sebagian besar di antaranya adalah komentar yang saya usahakan bernilai—setidaknya menurut saya. Memang komentar pendek terkadang tak bisa dihindari, tapi jangan sampai membuat komentar sampah (spam), seragam, atau sekadar komentar basa-basi. Saya lebih senang bercanda dengan Steemians yang sudah saya kenal akrab daripada menulis komentar satu kata seperti “amazing” (atau “amazing” itu sendiri bagian dari lelucon).

Mengenal komentar, saya sudah pernah memposting di tautan bahasa di bawah ini:

https://steemit.com/steemit/@ayijufridar/komentar-bergizi-di-steemit

Membaca postingan yang bergizi kemudian berdiskusi di dalamnya, akan lebih cepat membantu peningkatan nilai reputasi. Banyak postingan yang menarik untuk didiskusikan secara mendalam. Pilihan postingan sesuai minat, lalu berdiskusilah di sana secara mendalam.

Selain itu, di awal menjadi user di Steemit, saya juga aktif memposting kendati tetap mengikuti saran senior agar tetap menjaga jarak waktu, misalnya hanya empat postingan satu hari atau dengan rentang waktu empat jam (sekarang tak ada batasan seperti itu). Jumlah postingan (termasuk komentar), tetap dijaga agar berkualitas hingga menarik minat orang lain, setidaknya berkualitas menurut kita sendiri.

Apa yang kita dapatkan?

Setelah tujuh bulan pada Jumat 29 Desember 2017 pukul 19.30, saya sudah memiliki 2.138 pengikut dengan jumlah postingan 4.820. Terima kasih kepada para pengikut dan respon yang diberikan selama ini. Banyaknya pengikut ini tentunya tak lepas dari upaya mengenalkan Steemit kepada berbagai komunitas di sekitar saya; jurnalis, penulis, mahasiswa, kawan NGO, dan sesama Komisioner KPU di berbagai daerah. Bahkan, banyak promo-steemit yang saya dan teman-teman lakukan, tidak lagi menulisnya karena kami anggap sudah terlalu sering.

Pada 17 Agustus 2017 atau satu hari sebelum ulang tahun saya ke-45, nilai reputasi naik dari (57) menjadi (58). Saya menganggapnya sebagai hadiah ulang tahun. Lalu 42 hari kemudian, naik lagi dari (58) menjadi (59). Jadi, butuh 42 hari untuk meningkatkan nilai reputasi.

Ketika tidak sempat memposting apa pun karena pekerjaan utama yang padat, saya memilih untuk membaca dan berkomentar pada postingan sahabat Steemians lain yang saya anggap menarik, entah kenal atau tidak dengan pemilik akun tersebut.

Beberapa artikel menyebutkan, semakin tinggi nilai reputasi, semakin sulit meningkatkannya. Jadi, saya tidak terlalu fokus pada nilai tersebut, tetapi fokus pada kualitas postingan secara rutin. Tetapi, dalam kasus saya, level (60) yang katanya lebih sulit diperoleh, justru lebih cepat dibandingkan peningkatan dari reputasi (58) ke (59). Saya membutuhkan 29 hari untuk naik dari reputasi (59) ke (60), meski dari (60) ke (61) membutuhkan 30 hari.

Berikut waktu yang saya butuhkan untuk peningkatan nilai reputasi yang saya catat secara manual. Mungkin ada aplikasi khusus, tapi saya belum menguasainya.

58  ke  59 = 42 hari
59  ke  60 = 29 hari 
60  ke  61 = 30 hari 

Beberapa Steemians yang baru bergabung, mendapatkan level reputasi lebih cepat kendati jumlah postingan lebih rendah. Hal itu karena mereka mendapatkan vote dari para whale yang lebih sering karena fokus pada program atau isu tertentu.

Saat ini, nilai reputasi saya (61,5) dan berharap bisa mencapai (62) pada pekan pertama Januari 2018 mendatang.

Konklusi

Kalau sudah menjaga postingan dan komentar yang sudah kita usahakan sebaik mungkin, tetapi vote dari whale tak juga datang, apa yang harus dilakukan?

Ini pertanyaan yang lazim di kalangan newbie. Baca lagi postingan @levycore tentang proses yang harus kita lalui dan kita nikmati. Menurut saya, fokusnya tetap pada kualitas postingan dan komentar untuk menarik perhatian whale. Nasib baik tidak bisa diandalkan. Ketika membuat postingan yang menurut kita asal saja, berkualitas buruk, tapi malah mendapat vote tinggi dan berpengaruh kepada nilai reputasi yang melesat cepat.

Namun, nasib baik seperti ini sulit diperkirakan. Saya juga sering mengalaminya. Postingan panjang dan menurut saya bermutu, nilainya rendah. Ketika memposting konten narsis malah mendapat perhatian di luar dugaan. Apa pun hasilnya, tetaplah fokus pada mutu postingan dan mengikuti setiap perubahan yang ada di Steemit seperti disarankan @aiqabrago karena dinamikanya begitu cepat.

No pain, no gain. Seperti kata Winston S Churchill; Kesuksesan adalah perjuangan dari kegagalan demi kegagalan tanpa kehilangan antuasiasme.[]


Nilai Reputasi.jpg


Nilai Reputasi_02.jpg


Day By Day Toward High Reputation in Steemit

TWO months ago I read an interesting post from @sndbox about the value of reputation score. Small numbers in parentheses are not two numbers of numbers without meaning. Although there are Steemians who do not really care about the numbers, the value is not without meaning. It shows your position in Steemit, the level of productivity, the level of caring, prestige, and ultimately good fortune.

There are six categories of reputation score in Steemit, namely (25), (30), (40), (50), (60), and (70). @sndbox mentions the value (25) as a free-of-charge baby despite no posts and comments, (30) as a five-year-old infant, 40 as a child, (50) as blogger, (60) as a professional, and (70) as a teacher. Furthermore, the article can be seen in the following links:

https://steemit.com/toolkit/@sndbox/what-is-a-steemit-reputation-score-an-illustrated-guide
Or to understand it more easily for Steemian in Indonesia, @isadeureka has translated it into the link below:

https://steemit.com/toolkit/@isaideureka/apa-arti-skor-reputasi-steemit-accompanied-with-your-literation guide

Learn about reputation score and see if you've done what it's supposed to increase the value of that reputation. Every Steemians have different experiences. This article is just my own experience with regard to the value of that reputation.

What are we doing?

According my own opinion, the reputation score is an integral part of the activity in Steemit, so it becomes important and doesn't to see it as a mere figure of prestige. What I can do in Steemit relates to an increase in the reputation score even though it does not focus there. I am grateful to get direct guidance from two Indonesian curators, @aiqabrago and @levycore. In addition, members of the Steemit Indonesia Community are also helpful in providing information, including about improving reputation through posting, commenting, and getting a whale vote in Steemit. Or at least, get a vote from the term—borrow @sndbox—professionals and teachers who have high steam power.

Until Friday 29 December 2017 at 19:30, my posting counts to 4,820 where most of them are comments that I try to be worth-at least in my opinion. Indeed, short comments are sometimes inevitable, but do not make spam comments, uniforms comments, or just plain comments. I prefer to joke with the familiar Steemians rather than writing a single word comment like "amazing" (or "amazing" itself part of a joke).

Getting to know the comments, I've posted in the Bahasa links below:

https://steemit.com/steemit/@ayijufridar/komentar-bergizi-di-steemit

Reading a nutritious post then discussing in it, will more quickly help increase the reputation score. Many interesting posts to be discussed in depth. Choice of posts according to interest, then discuss there in depth.

In addition, at first being a user at Steemit, I also actively post though keeping up with senior advice to keep the time span, for example, only four posts a day or with a span of four hours (now no such limitations). The number of posts (including comments), is maintained to be qualified to attract other people's interests, at least qualify according to our own.

What do we get?

After seven months on Friday 29 December 2017 at 19:30, I already have 2,138 followers with 4,820 posts. Thanks to the followers and the response given so far. The number of followers is certainly not separated from the effort to introduce Steemit to various communities around me; journalists, writers, students, NGO friends, and fellow local election commision (KPUD) Commissioners in various regions. In fact, a lot of promo-steemit that I and my friends do, no longer write it because we think it's too often.

On August 17, 2017 or one day before my 45th birthday, the reputation value rose from (57) to (58). I consider it a birthday gift. Then 42 days later, up again from (58) to (59). So, it took 42 days to increase the reputation value.

When I have not had time to post anything because of my busy main job, I choose to read and comment on other Steemians' best friends posts that I find interesting, either know or not with the account owner.
Some articles mention, the higher the reputation value, the more difficult it is to improve it. So, I do not focus too much on those values, but focus on posting quality on a regular basis. However, in my case, the level (60) which is said to be more difficult to obtain, is faster than the increase from reputation (58) to (59). It took me 29 days to get up from reputation (59) to (60), although from (60) to (61) it took 30 days.

Here's the time I need for the reputation enhancement I manually record. There may be a special app, but I have not mastered it yet.

58  to      59 = 42 days
59  to      60 = 29 days
60  to      61 = 30 days

Some of the newly joined Steemians get a reputation level sooner despite the lower number of posts. That's because they get vote from the whale more often because the focus on a particular program or issue.

Currently, my reputation score (61.5) and expect to reach (62) in the first week of January 2018.

Conclusion

If you already keep postings and comments that we try as best as possible, but the vote from whale did not come, what to do?

This is a common question among newbie. Read more @levycore's post about the process we must go through and enjoy. In my opinion, the focus remains on the quality of posts and comments to attract the attention of whale. Good luck is unreliable. When making a post that we think is of origin, poor quality, but instead get high vote and affect the reputation value that shot fast.

However, such good fortune is hard to estimate. I also experience it often. Long post and I think quality, low value. When posting narcissistic content even received unexpected attention. Whatever the outcome, stay focused on the quality of posts and follow any changes in Steemit as @aiqabrago suggests because it dynamics is so fast.

No pain, no gain. As Winston S Churchill said; Success consists of going from failure to failure without loss of enthusiasm.


Nilai Reputasi_03.jpg


Nilai Reputasi_04.jpg


Badge_@ayi.png

DQmNuF3L71zzxAyJB7Lk37yBqjBRo2uafTAudFDLzsoRV5L.gif

Sort:  

Sukses selalu buat bg ayi.
Salam kangen dari ulon.

Saleum takzim @abupasi.alachy. Katrep hana meurumpok.

good writing mate.

Thanks so much for your kind @rifkan...

Semakin subur reputasinya @ayijufridar.

Tidak terlalu dibandingkan dengan yang lain @hattaarshavin. Namun, kita tidak bisa membandingkan dengan orang lain, apalagi kalau kemudian malah membunuh semangat. Kalau membanding lalu bertambah semangat, tidak masalah. Di Steemit, orang memiliki cara berbeda untuk sukses. Dan belum tentu cara satu orang cocok bagi orang lain.

Sangat setuju dengan komentar @ayijufridar. Memang untuk menumbuhkan semangat di steemit tidak mudah. Apalagi jika beberapa kali post tidak ada yang vote, kawan-kawan yang baru join pasti kewalahan menumbuhkan semangat.

Sedikit tertampar dengan postingan bang ayi, dan banyak semangat yang hadir kemudian. Ada satu pertanyaan yang selalu saya pikirkan sebagai pemula di steemit. Fokus pada satu tulisan yang sedikit diminati pasar, apakah harus tetap konsisten bang ayi? Karena saya lihat teman2 yang lain cepat naik reputasinya a sering posting hal2 yang beragam dan bisa saja 1 hari lebih dari 4 postingan.
Mohon pencerahannya bang @ayijufridar

Baiknya jangan terlalu membebanj diri dengan batasan harus fokus dengan satu isu atau mengikuti selera pasar @arisrinaldi1996. Jangan malah tidak enjoy di Steemit. Padahal ini tempat Kita bersenang-senang menghilangkan stres, jangan malah tambah stres mikirin postingan.

Ibarat jadi dokter, jadilah dokter umum dulu. Nanti baru jadi spesialis. Kalau ada postingan yang cocok dengan selera pasar, ya, posting. Kalau tidak ada, posting sesuai selera sendiri saja. Yang jelas, semangat jangan pernah kendur.

nah ini, ini kalimat yang saya cari cari, jadilah dokter umum dulu, baru menjadi dokter spesialis.

Saya posting apapun yang terlintas difikiran, maklum pemula di steemit.

Lagi mengejar pending reward nih..haha buat nyicil setoran.

bukan begitu bang @ayijufridar?

Selamat adun @ayijufridar telah menggapai tingkat profesional di steemit.

Eh, ada Om @mirzacho lago? Sudah lama kita tak bersua di Steemit. Saya lebih sepakat, profesional itu ada di konten dan sikap kita, bukan sekadar dilihat di nilai reputasi. Itu hanya simbolis. Saleum.

buset dah, sempat2nya mencatat pergerakan reputasi. Memang warbiyasak steemian satu ini. kalo dipikir2 main steemit ini memang kayak main game. makin lama naik levelnya makin sulit dan lama. kadang saking pelannya, ngesot kayak siput :D

Saya membayangkan, ada aplikasi yang bisa melihat pergerakan nilai reputasi, dan aplikasi yang bisa mengukur kualitas konten, sehingga bisa menjadi referensi banyak orang meski itu bukan satu-Satu ya ukuran. Entah kapan ada aplikasi seperti itu Bunda @horazwiwik.

Kalau kita lihat para senior kita di level atas, memang agak susah naik setelah di level 65. Postingannya produktif, mendapat vote dari whale, tetapi merangkak juga kayak siput. By the way, kita nikmati yang lain-lain saja di Steemit. Seiring perjalanan waktu, kita akan jadi Guru juga.

Sepertinya setelah level 65, kalo mau naik level harus dapet voting yg sangat besar dlm sekali upvote. Misalnya 100 lebih. Saya lihat ad yg kayak gitu. And that means it is a very rare case hahaha. And yes, you can say that again. Kita nikmati yg lain2 aj di steemit.

Sepertinya, baru belakangan setelah "rame" baru agak sulit naik level. Bagi saya Bunda @horazwiwik, meski itu penting, tetapi bukan prioritas. Kan lebih bermanfaat memiliki Steem Power tinggi daripada level tinggi. Sekali vote, terasa sampai ke tulang, hehehehe...

Siap...setuju mah. Ya ya ya, lbh baik steem powernya tinggi, aplg klo mau nyenggol saya hahaha...ngarepdotcom.

Awalnya saya mengira angka dibelakang itu lamanya hari bergabung di Steemit ternyata ini adalah reputasi. Wah berarti Bang @ayijufridar ini sudah profesional, hal ini bisa terlihat dari postingan-postingannya yang selalu bermanfaat bagi Steemians semua.

Terima kasih sekali kalau memang bermanfaat @patriciadian. Di Steemit seharusnya kita memang saling memberi manfaat bagi orang lain, selain bagi diri sendiri tentu saja. Salam dari Aceh.

Bang @ayijufidar sosok yang JELI, sehingga peningkatan waktu Reputasi sampai dicatat. Hehehe,
Postingan ini benar2 berbobot dan sangat bermanfaat bagi saya seorang pemula yang masih anak-anak (Reputasi 49) dalam 35 hari. Memang seperti yg Abang ulas, kadang sudah membuat postingan panjang kali lebar, justru tidak mendapatkan Vote, dan di situ terkadang semangat sempat Down.

Tetapi saya terus sabar dan berkarya, saya Yakin Hasil Takkan Mendustai Usaha

Sebenarnya bukan jeli, tetapi sabar ingin melihat perjalanan nilai reputasi seperti apa. Makanya, saya mencatat dari bulan ke bulan. Sebenarnya, saya berharap ada aplikasi yang bisa mendeteksinya dengan mudah, seperti di steemnow atau di steemdb, sehingga lebih membantu Steemians. Namun, saya belum tahu program seperti itu sudah ada atau tidak.

Tidak perlu down sih, @ettydiallova. Anggap saja kita belajar di sini dan akan menuai hasilnya untuk kepentingan jangka panjang. Dengan kerja keras, kerja cerdas, insya Allah akan berhasil.

Malam ini saya tahu bahwa ternyata saya masih anak2. Thank guru

Saya belum guru @musarhan. Sepertinya setelah ini, naik level itu pun akan tertatih-tatih. Tetapi, saya tidak akan fokus ke sana karena hanya akan menguras waktu, pikiran, dan tenaga saja. Lebih baik fokus ke postingan dan mengumpulkan hal-hal yang positif di dalamnya.

Saya mengambil pelajaran dari tulisan diatas. Dan dengan posisi saya pada angka 43, saya menjadi tau siapa dan bagaimana saya di steemit.
Dalam hal lain saya ingin menimba ilmu dari @levycore dan @aiqabrago. Tapi dalam posisi saya seperti ini, siapa peduli ? Hiks...hiks....

Aihh si abang. Hahaha... Tenang bang ini kan sedang mendapatkan ujian di Steemit.

Nilai reputasi @emnajpurney boleh 43, yang penting wajahnya masih terlihat seperti 34, jauh beda dengan Pak @dsatria. Benar begitu kan, Pak @dsatria?