Persiapan Saya Menyambut Ramadhan
Datangnya bulan Ramadhan merupakan kegembiraan bagi umat muslim di seluruh dunia. Eksistensi Ramadhan nyaris mengubah seluruh kegiatan dan rutinitas harian kita. Jalan raya pun tampak lengang di siang hari dikarenakan ribuan sepeda motor dan mobil berdiam anteng di rumah sebab pengemudinya sedang berhibernasi di rumah demi melewatkan waktu agar cepat datang waktu berbuka.
Sebahagian lain banyak yang beriktikaf di masjid demi melaksanakan tadarus untuk melipatgandakan pahala puasa. Ada juga yang mengisi waktunya dengan memancing bagi yang hobi memancing. Tapi awas, jangan sempat 'budi' (buka diam-diam) di pinggir laut ya. Siapa suruh siang bolong panas-panasan. Akibatnya dehidrasi deh.
Bagi yang memiliki otak dagang yang tinggi, Ramadhan justru momentum mengais rezeki dengan berjualan takjil atau bukaan puasa. Kita akan banyak mendapati pedagang-pedagang temporal di bulan Ramadhan ini. Setiap sore bakal tumbuh stelling-stelling dan meja-meja di tepi jalan bak jamur di musim hujan. Bulan ini dianggap bulan rezeki bagi bisnisman dan bisniswoman.
Jika kita keluar mencari takjil menjelang berbuka, maka kita akan disuguhkan dengan banyak sekali aneka makanan/minuman. Sangat variatif jenisnya hingga kita bingung untuk memilih yang mana. Di hari-hari pertama Ramadhan inilah kredibilitas seorang pedagang dipertaruhkan. Jika ia mampu menarik hati pembeli di hari-hari pertama ia jualan, maka akan memungkinkan baginya untuk berjualan sebulan penuh. Namun jika tidak, maka dipastikan ia bakal 'muntaber' alias mundur tanpa berita. Artinya ia akan gulung tikar sebelum Ramadhan usai.
Para pembeli pasti ingin menyajikan makanan/minuman yang enak (meskipun mahal) untuk dipersembahkan kepada seluruh anggota keluarga sebagai apresiasi atas ibadah puasa. Apalagi jika pembeli menemukan makanan/minuman yang disamping enak tapi juga murah harganya. Begitu pula sebaliknya, jika pembeli menemukan makanan/minuman yang ia kira lezat karena mahal namun justru rasanya mengecewakan, maka siap-siaplah sang penjual makanan/minuman tersebut masuk ke daftar black list. Meskipun di hari-hari berikutnya enak.
Begitulah hukum pasar yang tak mengenal kompromi. Oleh karenanya, sebagai penjual, harus benar-benar berhati-hati terhadap produknya. Jangan sampai mengecewakan pembeli sorang pun. Bukanlah hal yang mudah mendapatkan seorang pembeli yang sudi mampir dan membeli dagangan kita sementara pada waktu yang sama ia bisa saja membeli di tempat lain. Untuk itu manfaatkanlah sebuah kesempatan emas untuk membuktika bahwa makanan/minuman kita layak untuk dibeli. Bukan asal jualan.
Nah, bicara soal persiapan puasa, saya pribadi membeli bahan-bahan makanan yang kelak akan diolah sendiri seperti gula aren, tepung terigu, kelapa dan lain-lain. Hari ini justru saya menurunkan beberapa buah kelapa dari dua pohon sebagai stok. Bahan-bahan ini bisa diolah menjadi berbagai makanan seperti kolak, lupis, bubur kacang hijau, apam serabi dan lain sebagainya. Bahkan es campur pun bisa kita buat sendiri agar lebih puas karena banyak. Ini bermanfaat sekali untuk penghematan. Apalagi dengan jumlah anggota keluarga yang tidak sedikit.
Mungkin ini saja yang dapat saya sampaikan demi memeriahkan Kontes Menulis Menyambut Ramadhan yang diinisiasi oleh bunda @rayfa. Lebih dan kurang saya mohon maaf jika sekiranya dalam tulisan ini mengandung unsur diskriminasi SARA , ujaran kebencian maupun keburukan lainnya. Hal ini disebabkan murni karena keawaman saya.
Congratulations, your post received 13.20% up vote form @spydo courtesy of @blackkout! I hope, my gratitude will help you getting more visibility.
You can also earn by making delegation. Click here to delegate to @spydo and earn 95% daily reward payout! Follow this link to know more about delegation benefits.