Saman, From Gayo Highland to The World [Bilingual, English - Bahasa Indonesia]

in #indonesia7 years ago

IMG_0090.jpg
The natural beauty of Gayo Highland, The motherland of Saman Dance in Aceh Province, Indonesia Source

Exciting, that is the sensation that I feel every time I watch Saman dance performance. Everyone I know claimed to feel the same when they watch the dance that overseas popularly known as thousand-hand dance.With its unique, dynamic and heroic character, the beautiful combination of fast, straightforward, yet compact and neat movements, as well as traditional clothing costumes are contrasted and look very ethnical, Saman Gayo dance is a super show, a show that often raises the spirits of its audience. No wonder, Liliane Fan, a human rights activist from Malaysia who is very familiar with Aceh, admitted fascinated, could not hold back and cried as she was being exposed to the energy and heroism of the Saman dance.

On a wider scale, from it’s track record, Saman dance performances, both at national and international levels, always receive hysterical response from the audience. Somehow, there was an overwhelming emotion in everyone's mind as they watched the energetic movements of the Saman dancers. Saman seems to have a magical ability that is rarely owned by other dances. It’s effect is universal and cross-cultural. Everyone from all over the world can feel the energy, passion of Saman no matter what their cultural background is, whether they come from the same or totally different culture with Gayo’s.

IMG-20170917-WA0016.jpg Mass Saman Dance held at Seribu Bukit Stadium, Gayo Lues, Aceh, 2017.

With all this exotism, no wonder UNESCO recognizes this dance as world cultural heritage. This UNESCO appreciation is a representation of the world's official recognition of Saman. This is a prestigious achievement because it is not an easy matter to get recognition from world institutions at the level of UNESCO, supposedly determined as the world cultural heritage. Many requirements and stages must be fulfilled.

Following UNESCO's recognition, the trend of Saman dance classes in overseas schools and universities such as Australia, Europe, and America? is now emerging. Outward interest can grow among overseas students to learn Saman dance, and this is a valid proof of how the charm and appeal of Saman dance has spread a cross nations and cultures aroud the world. While in this homeland this trend has spread long ago to other provinces, especially to young people who love to learn ethnical dances. Schools in Jakarta and surrounding areas offer Saman dance classes as their extra-curricular activities.

For the Gayoness people itself, Saman is not just a dance, but also a proclamation of self-identity. Saman is a meaningful expression that reinforces their inner bond with the Gayo culture and nature, the motherland that will always live eternally in their lives. So, there is nothing more exciting for them than creating a massive event for the dance regularly, and then manage it to be performed by thousands of dancers, as it was recently done. By doing so, they are crying out a message to the world : "This is us!"

The call to conserve Saman plus world recognition, has encouraged Gayoness people to hold this colossal event. November 24th, 2014, at the stadium of Seribu Bukit Blangkejeren, Saman mass dance was held for the first time with the number of dancers as many as 5057 people. Then on the 13th of August 3017, the colossal Saman dance was again held with an initial plan involving 1001 dancers, but then exceeded the target participated by more than 12 thousand dancers, breaking the MURI record. Repeating the success of the first event, the second colossal appearance covered by various local and national media increasingly confirmed Saman as a world-class dance. Appreciation and admiration are present and echo everywhere.

Indeed, this is the expression of love for their own culture. Gayoness people should be proud of this dance. Their determination to nurture and preserve their cultural identity of the ancestral heritage, now arrived at a beautiful ending. Their masterpiece has now recognized by the world community. As a result, not only for their coffee and natural beauty, now Gayo has also been increasing known globally with their Saman. Congratulations!


Youtube


Saman, Dari Dataran Tinggi Gayo Untuk Dunia

Merinding, itulah sensasi yang saya rasakan setiap kali menyaksikan penampilan tari Saman. Persis sama dengan semua orang yang juga mengaku merasakan hal yang sama ketika menyaksikan tari yang di luar negeri populer dengan sebutan thousand-hand dance ini. Dengan karakter unik, dinamis dan heroik, kombinasi indah antara gerakan-gerakan cepat, lugas menghentak, namun juga kompak dan rapi, serta kostum pakaian tradisional yang berwarna kontras dan tampak sangat etnikal, tari Saman Gayo adalah super show, pertunjukan yang kerap membakar emosi penontonnya. Tak kurang seorang Liliane Fan, aktifis HAM asal Malaysia yang sudah sangat familiar dengan Aceh, mengaku terpesona, tak kuasa menahan haru hingga menangis terpapar energi dan heroisme tari Saman.

Dalam skala lebih luas jika kita mau melacak rekam jejak penampilannya, histeria penonton juga selalu mengiringi aksi penari Saman ketika mereka tampil di berbagai pentas seni, baik level nasional maupun internasional. Entah bagaimana, ada luapan emosi yang merasuk dalam benak setiap orang ketika menyaksikan gerakan-gerakan penuh energi dari para penari Saman. Saman seolah memiliki kemampuan magis yang jarang dimiliki oleh bentuk tari-tarian lainnya. Efeknya pun universal dan lintas budaya. Semua orang dari segala penjuru dunia bisa dan dapat merasakan energi, semangat dan gairah Saman meski berasal dari kutub budaya yang bukan hanya berbeda tetapi juga bahkan kontras dengan budaya masyarakat Gayo.

Dengan segala eksotismenya, tak berlebihan UNESCO menetapkan tari yang selalu mengundang decak kagum ini sebagai warisan budaya dunia. Apresiasi UNESCO ini adalah representasi dari pengakuan resmi dunia atas Saman. Ini adalah capaian prestisius karena bukan perkara gampang bisa mendapatkan pengakuan dari lembaga dunia selevel UNESCO, konon lagi kemudian ditetapkan sebagai warisan budaya dunia. Banyak persayaratan dan tahapan yang harus dilalui.

Mengikuti pengakuan UNESCO, trend kelas-kelas tari Saman di sekolah-sekolah dan universitas-universitas pun kini bermunculan di luar negeri seperti Australia, Eropa, dan Amerika?. Minat luar bisa tumbuh dikalangan pelajar mancanegara untuk belajar tari Saman, dan ini menjadi bukti sahih betapa pesona dan daya tarik tari Saman telah menembus batas-batas budaya, negara dan bangsa. Sementara di tanah air trend ini sudah berkembang terlebih dahulu, dengan cepat menyebar dan populer dikalangan para pelajar yang tampak sangat menggandrungi tari dari provinsi Aceh ini. Ada informasi yang menyebutkan banyak sekolah-sekolah di Jabodetabek membuka kelas tari Saman sebagai kegiatan ekstra kurikuler untuk siswa-siswa mereka.

Bagi masyarakat Gayo sendiri, Saman bukan hanya sekadar sebuah tari, tapi juga proklamasi atas identitas diri. Saman adalah ekspresi penuh makna yang menguatkan ikatan batin mereka dengan budaya dan alam Gayo, ibu pertiwi yang akan selalu hidup dan abadi dalam denyut kehidupan mereka. Maka tidak ada yang lebih bergelora selain semangat mereka menggelar tari Saman secara massal dengan melibatkan partisipasi ribuan penari, seperti baru-baru ini kembali mereka lakukan : seakan dengan itu mereka ingin berseru : “inilah kami!”

Panggilan untuk melestarikan Saman plus pengakuan dunia, telah merajut momentum bagi masyarakat Gayo ntuk menghelat event kolosal ini. 24 November 2014, di stadiun Seribu Bukit Blangkejeren, tari Saman massal digelar untuk pertama kali dengan jumlah penari sebanyak 5057 orang. Lalu pada tanggal 13 Agustus lalu, tari Saman secara kolosal kembali digelar dengan rencana awal melibatkan 1001 penari, namun kemudian melebihi target diikuti lebih dari 12 ribu penari sekaligus memecahkan rekor MURI. Mengulang sukses perhelatan pertama, penampilan kolosal kedua yang diliput oleh berbagai media lokal dan nasional ini pun semakin menasbihkan Saman sebagai tarian berkelas dunia. Beragam apresiasi dan ekspresi kekaguman dari berbagai pihak bergema dimana-mana.

Sungguh, inilah buah dari rasa cinta pada kebudayaan sendiri. Sudah sepatutnya masyarakat Gayo berbangga. Keteguhan mereka memelihara dan merawat identitas budaya warisan leluhur, kini berbuah manis. “Mutiara”, mahakarya mereka kini telah diakui oleh masyarakat dunia. Alhasil, Tidak hanya oleh kopi dan keindahan alamnya, kini Gayo pun telah dan semakin mendunia dengan Saman. Selamat!

Sort:  

Tulisan yang mantap ..

Tulisan yang sangat luar biasa pak @bulmansatar "Sungguh, inilah buah dari rasa cinta pada kebudayaan sendiri. Sudah sepatutnya masyarakat Gayo berbangga. Keteguhan mereka memelihara dan merawat identitas budaya warisan leluhur, kini berbuah manis. “Mutiara”, mahakarya mereka kini telah diakui oleh masyarakat dunia. Alhasil, Tidak hanya oleh kopi dan keindahan alamnya, kini Gayo pun telah dan semakin mendunia dengan Saman. Selamat!"

untuk tulisannya apresiasi yang sangat luar biasa dari saya, tapi dari masukan, tema ini sudah banyak di posting sebelumnya, apa lagi pas pada event saman 10001 kemarin.. salam dari @abunagaya pak @bulmansatar

Saman.. dari Aceh untuk dunia, selamat bergabung di steemit pak @bulmansatar, salam kenal

Ommmma aduen nyan ka loen pateeeh, sang kana lawan kalinyoe, payah cok silop bang @rismanrachman..

sukses aduen @bulmansatar

Congratulations @bulmansatar! You have received a personal award!

1 Year on Steemit
Click on the badge to view your Board of Honor.

Support SteemitBoard's project! Vote for its witness and get one more award!

Congratulations @bulmansatar! You received a personal award!

Happy Birthday! - You are on the Steem blockchain for 2 years!

You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking

Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!