My ulog #11 WAYANG KULIT DAN BERSIH DESA

in #indonesia6 years ago (edited)

Hallo Sahabat Steemians / ulogger. Indonesia sangat kaya ragam budaya, salah satunya pagelaran WAYANG KULIT.

Di Indonesia terutama Jawa, masih menganggap bulan Sura sebagai bulan KERAMAT. Hampir mirip BULAN HANTU di Taiwan. Masih banyak ritual diselenggarakan dengan harapan terjauh dari mara bahaya.

IMG_20180921_194517.jpg
Puluhan karakter tokoh wayang kulit berjajar di layar.

IMG_20180921_194506.jpg
Gamelan adalah alat musik pengiring pagelaran WAYANG KULIT

IMG_20180921_194452.jpg
Peralatan lengkap wayang kulit

Wayang Kulit itu dijalankan oleh seorang DALANG. Seorang dalang harus menguasai setiap karakter tokoh wayang yang jumlahnya puluhan. Biasanya akan di iringi gending-gending jawa yang dinyanyikan oleh beberapa biduan bernama SINDEN

Dalam pagelaran WAYANG KULIT selain membawakan cerita ramayana, juga sarat akan wejangan atau nasehat, tentang kesatuan, kejujuran, kesetiakawanan, kebenaran mengalahkan kebathilan. Tak jarang hadir pula pelawak yang di hadirkan untuk menyegarkan suasana. L0

IMG_20180921_194034.jpg
21 September 2018, Desaku Milangasri menggelar acara BERSIH DESA

Wayang Kulit dimulai pukul 22:00 pm. Sudah menjadi menjadi tradisi acara ini sampai esok pagi hari. Biasanya hingga pukul 03:00 am dini hari.

Demikian sedikit cerita hari ini. Dengan harapan agar desa kami terbebas dari gangguan dan terhindar dari bencana.
Juga sebagai bentuk rasa syukur atas lindungan-Nya.

Best regards.
@bundaumy

@bundaumy.gifBUNDAUMY.gif

Sort:  

Hello @bundaumy,
Your post "My ulog #11 WAYANG KULIT DAN BERSIH DESA" hast just been Resteemed !!! 🙂🙂🙂
Just keep being with me. Cheers..


😉😉😉 Regards, free resteemed bot @tow-heed🙂😉🙂

Apa iya KERAMAT? hahaha
apa yang anda ketahui tentang wayang kulit?
mari berdiskusi. hehe

Dengan senang hati menimba ilmu dari anda.

Dengan senang hati menimba ilmu dari anda.

Paling suka nonton wayang saat keluar dagelan Bunda.
Menghibur sekali.

Jadi kangen rumah Bund aku

Posted using Partiko Android

Pertahankan budaya