The philosophy of butterflies

in #indonesia7 years ago (edited)

Hallo !! Para steemian.
Malam ini saya akan membagikan sedikit filosofi tentang kupu- kupu.

Hello !! The steemians.
Tonight I will share a little philosophy about butterfly

Pernahkah kita berfikir, kupu-kupu yang cantik itu telah melewati berbagai tahap kehidupan yang mengantarkannya pada sosok yang indah seperti sekarang ini.

Have we ever thought, the beautiful butterfly has passed through various stages of life that leads to the beautiful figure as it is today.


image


Kupu-kupu adalah simbol kesempurnaan hidup. Kupu-kupu adalah keindahan, dengan semua corak warnanya, serta bentuknya yang simetris dan seimbang. Tak banyak orang yang tau bahwa manusia juga memiliki siklus hidup yang sama dengan kupu-kupu. Ada kelahiran, ada pertumbuhan yang dikuasai nafsu dan keegoisan, ada kematian sementara, kemudian kebangkitan yang mengagumkan. Kebanyakan orang tak mencapai bentuk sempurnanya, kecuali orang-orang yang pernah masuk ke Kastil Kupu-kupu.
Membaca fenomenologi metamorfosis akhir kupu-kupu. Pikiran kita akan menemukan cakrawala baru tentang proses luar-biasanya. berproses dari ulat menjadi kepompong dan kepompong menjadi kupu-kupu. Ulat adalah hewan yang menjijikan. Banyak manusia merasa tidak nyaman jika mendekatinya. Dalam hal ini sang pencipta ulat, mencurahkan hak penuh padanya untuk mencari jalan keluar menuju hidup yang harmonis bisa bergaul/ berinteraksi dengan yang lain. Seekor ulat berani berspekulasi ‘berpuasa’ untuk berubah total wujud demi cita-citanya yang tidak mungkin terwujud. Tetapi dengan keyakinan, keteguhan, optimis pada dirinya ulat melakukan ‘kontemplasi’ untuk sukses dalam revolusinya, dan ternyata berhasil menjadi mahluk mulia.

Butterflies are a symbol of the perfection of life. The butterfly is a beauty, with all its color, and its symmetrical and balanced shape. Not many people know that humans also have the same life cycle with butterflies. There is a birth, there is a growth overpowered by lust and selfishness, there is temporary death, then awakening awakening. Most people do not achieve their perfect form, except those who have entered the Butterfly Castle.
Reading the phenomenology of late butterfly metamorphosis. Our minds will find new horizons about the extraordinary process. proceed from the caterpillar to the cocoon and the cocoon to the butterfly. A caterpillar is a disgusting animal. Many humans feel uncomfortable approaching them. In this case the creator of the caterpillar, devotes his full right to seek a way out to live a harmonious life can interact with others. A caterpillar brave speculates 'fasting' for a total transformation of existence for the sake of his ideals that can not be realized. But with confidence, firmness, optimism in her caterpillar does 'contemplation' to succeed in her revolution, and it turns out to be a noble being.


image


Sinergi dengan filosofis kehidupan manusia, bahwa dalam rangka meniti perjalanan hidup ia harus mampu mengkonstruksi, merubah adat kebiasaan yang negatif. Dia harus berani merevolusi diri seperti halnya kupu-kupu. Manusia lebih sempurna dari pada kupu-kupu, yang berstatus sebagai binatang. Manusia dibekali hati dan akal untuk berfikir bagaimana merubah dirinya dan menggunakan fikiran untuk belajar membaca kesuksesan alam. Menggunakan fikiran untuk membaca bagaimana ulat menjadi kepompong, bagaimana proses panjang kepompong menjadi kupu-kupu yang indah dan mempesona. Dengan akal fikiran pasti manusia mampu mencerna, mencermati perubahan signifikan alam, sehingga bisa menerapkan nilai-nilai tersembunyi dari alam pada dirinya. Belajarlah pada kupu-kupu. Bukankah kupu-kupu terlihat elok rupawan dan memukau banyak mata? Padahal, awalnya dia hanya seekor ulat yang menjijikkan dan bahkan tak jarang dijauhi dan dibenci sebagian manusia. Tapi setelah ia berubah rupa menjadi kupu-kupu yang cantik, siapa yang tidak suka melihatnya?
Sejarah hidup kupu-kupu sebelum ia bersalin rupa menjadi elok dan cantik, ia telah melewati berbagai tahap kehidupan. Dulu, ia hanya seekor ulat yang buruk rupa, hidupnya merayap di dahan dan dedaunan, dan kalau tidak beruntung hidupnya berakhir di makan burung atau serangga pemangsanya.

Synergize with the philosophy of human life, that in order to walk the journey of life he must be able to construct, change the negative customs. He must dare to revolutionize himself like a butterfly. Man is more perfect than a butterfly, who is an animal. Humans are equipped with the heart and mind to think how to change himself and use the mind to learn to read the success of nature. Using the mind to read how a caterpillar becomes a cocoon, how the long process of a cocoon into a beautiful and fascinating butterfly. By reason of human mind must be able to digest, to observe the significant changes of nature, so that it can apply the hidden values ​​of nature to itself. Learn on butterflies. Do not the butterflies look beautiful and dazzle many eyes? In fact, he was originally just a disgusting caterpillar and even not rarely shunned and hated most humans. But after he was transformed into a beautiful butterfly, who does not like to see it?
The history of the butterfly life before he became beautiful and beautiful, he has passed various stages of life. In the past, he was just an ugly worm, his life creeping in branches and leaves, and if not lucky his life ended in feeding the birds or insects of its predators.

Setelah matang menjalani kehidupan sebagai ulat, ia pun mencari tempat yang aman dan berubah menjadi kepompong. Badanya terbujur kaku menggantung di dahan dan dedaunan. Ia tak peduli walau siang hari panas terik menyengatnya, dan malam hari dingin menusuknya. Bahkan tak jarang hujan dan badai menerpanya. Ia tetap kokoh di tempatnya bersemedi untuk berubah menjadi diri yang baru, diri yang penuh pesona keindahan.
Beberapa waktu kemudian, akhirnya keluarlah ia dari kepompongnya menjadi diri yang sama sekali baru, indah memukau dengan sayap barunya dan tubuh yang cantik, jauh beda dari wujut semula. Dan kini ia telah mencari kuntum-kuntum bunga yang indah untuk menghisap sari bunga dan menebarkan telur-telur penerus kehidupannya.
Begitulah metamorfosis sang kupu-kupu: dari telur ia menetas menjadi ulat, dari ulat ia menempa di dalam kepompong, dan dari kepompong lalu lahirlah kupu-kupu yang indah menawan. Tahap kehidupannya ia jalani dari generasi ke generasi, tanpa ada satu tahap pun yang dapat ia lompati. Tak ada seekor kupu-kupu manapun yang langsung menetas dari telur, malainkan keluar dari kepompongnya.

After ripe for life as a caterpillar, he also looked for a safe place and turned into a cocoon. It lies stiffly hanging on branches and leaves. He does not care even when the heat of the day is blazing hot, and the cold nighttime stabs him. Not even rarely rain and storms hit it. He remains firm in his meditative place to transform into a new self, a self filled with beauty charm.
Sometime later, he finally emerged from his cocoon into an entirely new self, beautifully fascinating with his new wings and beautiful body, far different from the original wujut. And now he has been looking for beautiful flower buds to suck the flower buds and spread the eggs of his successor.
That is the metamorphosis of the butterfly: from an egg he hatches into a caterpillar, from a caterpillar he forges in a cocoon, and from a cocoon then a beautifully beautiful butterfly is born. Stage of life he lived from generation to generation, without any single stage that he can jump. Not a single butterfly hatches directly from the egg, but out of its cocoon.


image


Bagi saya, hidup bukan hanya sekedar bertahan hidup. Ketika kita hidup tidak bertumbuh, maka pada hakekatnya kita sudah mati. Karena itulah Rasulullah SAW dalam hadistnya bersabda, "Barangsiapa yang hari ini sama dengan hari kemarin rugilah ia. Dan barangsiapa yang hari ini lebih baik dibandingkan hari kemarin dialah yang beruntung."
Ilmuwan paling terkemuka abad-20, Albert Eisntein mengatakan, "Hanya orang-orang gila yang mengharapkan hasil berbeda tetapi menggunakan cara-cara yang sama."

For me, life is not just a survival. When we live not grow, then we are in fact dead. That is why the Messenger of Allah (may peace be upon him) in his hadith said, "Whoever is the same today as yesterday has lost it, and whoever is better today than yesterday is lucky."
The most distinguished scientist of the 20th century, Albert Eisntein says, "Only crazy people expect different results but use the same methods."

Sementara ilmuwan lain mengatakan: “Siapapun yang bersungguh-sunguh dalam proses pencarian, maka ia akan menemukan apa yang dicarinya.” Thomas Aquinas

While other scientists say: "Whoever is sincere in the search process, then he will find what he is looking for." Thomas Aquinas

Maka jalanilah setiap fase atau episode kehidupan ini dengan jiwa besar, niatkan untuk berubah dan terus menjadi lebih baik seperti kupu-kupu yang menghiasi alam dan menjadi teladan bagi kita manusia, yakin bahwa selalu ada makna dan keindahan dalam setiap moment hidup yang kita lalui.

So walk each phase or episode of life with a big soul, intend to change and continue to be better like a butterfly that adorns nature and sets an example for us humans, convinced that there is always meaning and beauty in every moment of life that we go through.

http://thefilosofi.blogspot.co.id/2014/07/makna-filosofi-kupu-kupu-belajar-dari.html?m=1

Sort:  

Congratulations @cutaja99! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

Award for the number of upvotes received

Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.

To support your work, I also upvoted your post!
For more information about SteemitBoard, click here

If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

Upvote this notification to help all Steemit users. Learn why here!