Sastra Aceh

in #indonesia6 years ago

Assalamu'alaikum,,,kesempatan kali ini saya akan melanjutkan review buku Acehnologi Vol : 2 bab : 19 tentang Sastra Aceh karya pak @kba. Di dalam menggali Sastra Aceh sama halnya dengan menggali aspek kebatinan dan kewajiban orang Aceh. T.A. Sakti menuturkan : sebagai sumber informasi sosial budaya, hakikat merupakan salah satu unsur budaya, terutama sebagai sumber rohani yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan sosial masyarakat Aceh pada zamannya.

Sastra Aceh memberikan arah jarum jam bagi sistem nilai di dalam masyarakat Aceh. Maksudnya, detak dan detik kehidupan masyarakat Aceh sangat ditentukan oleh peran sistem nilai yang sudah tertanam dalam Hadih Maja. Karena itu, untuk memahami cara pandang orang Aceh salah satu instrumen penting adalah melalui Hadih Maja.

Ranah Sastra Aceh yang dikemukan oleh J.J.C.H. Van Waardenburg (1898) didalam buka Acehnologi halaman 619-621, terbagi dua yaitu : pertama puisi, yang terdiri dari
sanjak dan nalam(nadham) dan kedua prosa, yang terdiri dari ungkapan-ungkapan perumpamaan, haba ( cerita dongeng ), haba zameun ( cerita- cerita pada masa dahulu ), hadih maja dan karya-karya ilmiah keagamaan.

Sastra merupakan ekspresi kebatinan seseorang yang kemudian ditampilkan dalam bahasa-bahasa simbolik, yang sangat mendalam maknanya. Upaya untuk memahami karya-karya sastra tentu saja melibatkan pemahaman pada ilmu-ilmu bantu lainnya. Sebab, dalam pendalaman sastrawan, disitu ada pengalaman ruhani atau pengalaman batin.

Sejauh ini, upaya untuk membangkitkan minat terhadap sastra Aceh sudah mulai bangkit. Hal ini terlihat dari muncul karya-karya atau kajian sastra di perguruan tinggi, tidak terkecuali kemunculan salah satu institut budaya di Aceh Besar.