Studi Religi Aceh

in #indonesia6 years ago

Assalamu'alaikum semuanya,,,
Dihari yang berbahagia ini saya akan melanjutkan menulis review buku Acehnologi vol: 2 bab : 20 tentang Studi Religi Aceh karya Kamaruzzaman Bustamam Ahmad, Ph.D. Didalam bab ini banyak hal yang dibahas tentang studi-studi religi di Aceh.

Sesungguhnya di Aceh, dinamika pemikiran tidak pernah stagnan. Hanya saja, setiap episode sejarah Aceh selalu mengalami kegaduhan, yang berujung kadang kala membungkam dialektika pemikiran keislaman di Aceh.

Di pulau Jawa, semua keyakinan dan aliran dapat di-Jawa-kan. Sebaliknya, di Aceh, tidak semua keyakinan dan aliran dapat di-Aceh-kan. Dalam konteks provinsi Aceh, keragaman varian pemikiran dan gerakan, ternyata tidak dapat disatukan dalam suatu identitas Aceh. Pada saat yang sama, Aceh sebagai suatu kesatuan, mulai difragmentasi ke dalam bentuk-bentuk yang tidak senyawa. Persoalan inilah yang mempengaruhi cara pandangan ke-Aceh-an dan ke-islam-an.

Pada satu sisi, ada gerakan religi yang ingin menarik rakyat Aceh pada ideal Islam, yang terlihat seperti di Timur Tengah. Di sisi lain, ada gerakan religi yang menginginkan Aceh tetap dengan model keberislamannya, tidak perlu mencontoh apa yang dipraktikkan di Timur Tengah.

Kesenyawaan antara Aceh dan religi merupakan suatu keniscayaan. Karenanya, studi Aceh pada era kekinian juga sebenarnya menstudi tentang dinamika perilaku keyakinan yang ada di Aceh. Harus dimengerti bahwa perubahan dalam bidang sosial dan budaya di Aceh berkembang sangat pesat. Perkembangan ini menuntut juga kecerdasan di dalam memahami bagaimana masyarakat mempersepsikan religi mereka.

Ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi dalam rangka Studi Religi dalam perspektif Acehnologi. Pertama, di Aceh islam masih menjadi pusat dari kendali kehidupan religiusitas masyarakat. Kedua, salah satu pengikat religiusitas di Aceh adanya masyarakat ilmu dan islamologi. Ketiga, dalam memahami dinamika aliran pemikiran religi di Aceh perlu dilakukan pengkajian demi pengkajian yang tidak hanya melihat apa yang terjadi di Aceh, tetapi juga diluar Aceh. Dan yang keempat, perubahan orientasi tradisi pembelajaran terhadap religi, telah memaksakan kehidupan rakyat Aceh terjerembab dalam memposisikan religi di dalam kehidupan sosial kontemporer.