Bahagia dalam kesusahan

Membaca judul postingan ini rasanya aneh bin ajaib
dan di selimuti penasaran. Jangan dulu bertingkah aneh, jangan dulu berlagak celoteh, namun apa yang
penulis ini rangkum merupakan hasil dari kajian
Ilmiah bathiniah.

source

---

Mendengar deru "bahagia dalam kesusahan" itu rasa-rasanya tak logis bagi orang yg minim pengertian tentang arti "hidup setelah mati" karena hidup ini adalah perjalanan yang tanpa batas titik finishnya.
perjalanan yang terus berjalan dan berjalan
tanpa henti. Yang ada hanya pertukaran lembaran
kehidupan saja, berbeda dari satu lembah ke lembah yang lainnya, yang berawal dari law mahfuzh sampai
kehidupan yang sesungguhnya yaitu ke lembaran kehidupan hari akhir yang tanpa BATAS.......!

Bahagia dalam kesusahan hanya bisa di nikmati oleh
Orang-orang yang mempunyai naluri tinggi tentang
kokohnya "keimanan" yang bersemayam dalam jiwa
Insan yang Muttaqin, yang merasai nikmat sang Maha pencipta(ALLAH SWT)titipkan kepadanya.

Orang yang merasakan kenikmatan dalam kesengsaraan itulah Orang yang beruntung, karena
kesusahan itu justru bisa melahirkan "tawakkaltu 'alallaah...." jauh dari sifat-sifat yang mencelakakan
dirinya dari kerusakan permainan duniawi.

Bahagia dalam kesusahan adalah nikmat iman
yang luar biasa, nikmat yang yang tiada Tara, nikmat
yang sungguh memberi ketentraman jiwa.
Menelaah tentang hal tersebut rasanya ingin kita
merasakan bagaimana sejuknya keadaan yang di selimuti kepedihan. Jika orang lain melihat dengan
situasi yang demikian kadang perasaan hatinya miris
bercampur iba, namun tidak bagi orang yang mengalaminya, karena itulah kenikmatan yang sesungguhnya bagi jiwa penebus dosa.....

Nah...bagaimanakah insting steemian untuk menanggapi tentang postingan ini?.

Pernahkah kalian merasakan apa yang terkandung dalam tulisan singkat dan padat arti ini?

Silakan anda coment yang sejujurnya semoga
menjadi pembaca yang terinspirasi.

Salam @fauzan11 kepada all steemian khususnya
yang telah membaca artikel ini

Insya Allah berkah.
Aamiin...................

Salam untuk kemajuan esteem

Wassalam:
The end.