Bukan Untuk Siapa - Siapa, Bukan Apa - Apa

in #indonesia6 years ago

untuk puisi.jpg

Aku pernah berteriak sambil menapaki jalanan dengan kesedihan yang begitu menyakitkan.
Aku tak sadar, jika hujan turun nyaris mengikuti suara kesedihan.
Namun ku sadari aku mulai kehilangan sesuatu, sesuatu yang membuat jantungku bergebup.
Ia adalah dirimu.

Tak ku sangka kehilangan dirimu bagaikan pelu bagiku, bagaikan tersiram air dingin di musim salju, beku, nyaris membunuhku.

Aku pun tak ingat, kenapa hatiku mulai berhenti berdegup pada setiap pria yang kutemui. Pikiranku mulai mencerna kegalauan ini dengan serius, meskipun aku benar - benar tak serius ingin melupakanmu.

untuk puisi .jpg

Aku pun terpaku dalam kegelisahan yang mencekikku, yang membiarkanku tersungkur dalam untaian melodi sendu.
Aku sungguh tak tahu, kenapa aku begitu membencimu.
Kenapa aku begitu membencimu.
Kenapa aku....
Begitu mencintaimu?

Ah cinta dan benci ini mulai menyiksaku. Aku pun tak mengerti, kenapa hal itu nyaris terlihat sama saja.
Aku pun tak tahu bedanya.
Karena kita bisa saja membenci orang yang kita cintai saat ia mulai menghianati dan berpaling pada yang lain. Lalu, kita bisa mulai mencintai saat orang yang kita benci mulai mempercayai kita seutuhnya.

Aku sungguh tak tahu. Jangan tanyakan aku. Karena aku hanya bisa membisu. Membisu melihat kau pergi dariku.
Ingin ku melangkah, namun aku terjerat tali jemali yang menahanku dari kerinduan yang mulai menggilaimu.

untuk puisi 4.jpg

Aku tak gila. Aku hanya kehilangan kendali akan emosi dan jiwa yang menyentuh.

Aku sungguh benci hal itu. Apalagi saat kau menatap dan memanggil namaku. Aku tak percaya dirimu, aku sungguh tak percaya, namun kenapa hatiku bisa semena mena percaya padamu.

Oh... Ini sungguh menyebalkan.

Ciparay, 15 Agustus 2018
Getha chan

Story Behind Poetry

Puisi ini tercipta saat aku sedang melamun sambil menyesap aroma kopi dan memakan chocopai untuk sarapan di pagi hari.
Inspirasinya ku dapat karena aku mendapatkan mimpi buruk, mimpi tentang seseorang yang telah lama pergi, telah lama ku lupakan. Namun anehnya nama itu selalu terlintas dalam benakku, sehingga sulit baginya untuk kabur.

Memang rasanya sulit, saat mencintai dan ditinggalkan. Rasa sakitnya seakan menancap kuat dan selalu meninggalkan bekas. Namun, kita tidak bisa selalu berkaca pada masa lalu, tak bisa. Karena ada masa depan yang menanti kita, ada mimpi besar yang harus di raih, dengan ataupun tanpa seseorang di samping kita.

Aku pernah mencintai seorang pria dengan setulus hati, namun mencintai nya sebelah pihak hanya akan menimbulkan luka untukku saja. Luka yang sangat berat jika di tanggung sendiri. Jadi, carilah orang yang akan mencintaimu dan kau juga mencintainya, maka luka yang besar itu akan tertutup oleh cinta yang besar.

Sayangilah orang yang akan bersedia melewatkan waktunya yang berharga untukmu.

Illustrasi

Aku membuat illustrasi ini dengan tools medibang dan photoshop. Jika kalian mau tahu cara pembuatannya silahkan komentar di bawah ini.

"Hak Cipta @gethachan - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang"

IMG20180623160618.jpg

DQmakqaCLDiaseHjT5K1d8rHrVnhQdsR7oq7ZRgvoE7HrtU.gif

Sort:  

Kata - katanya sangat mantap sekali

Gambar dan puisinya mantap punya...