The first activity of KOKAM SPY on culture: Visiting the Kharismatic Ulama of Aceh Tgk. Chiek Awe Geutah | Kegiatan pertama KOKAM SPY tentang kebudayaan : Mengunjungi Kediaman Ulama Kharismatik Aceh Tgk. Chiek Awe Geutah

in #indonesia7 years ago (edited)

image

image

image

image

Selamat malam sahabat steemian semuanya, bagaimana kabarnya? Saya doakan dalam keadaan sehat semuanya. Pada kesempatan hari ini saya akan membagikan pengalaman pertama kami Komunitas Kokam Spy dalam kegiatan Mengunjungi Kediaman Ulama Kharismatik Aceh Tgk. Chiek Awe Geutah.

Good evening steemian friends all, how are you? I pray in good health everything. On this occasion I will share our first experience of Kokam Spy Community in the activities of Visiting the Kharismatic Ulama of Aceh Tgk. Chiek Awe Geutah.

saya juga membuat sedikit video pada saat kami datang ke kediaman Tgk chiek Awe Geutah. jika anda ingin menontonnya silahkan klik link dibawah ini.| I also made a few videos when we came to Tgk Chiek Awe Geutah residence. if you want to watch it please click the link below.

Tgk. Chiek Awe Geutah merupakan sebutan dan gelaran untuk Syaikh ‘Abdur Rahim Al-Asyi. Beliau merupakan salah satu ulama kharismatik yang menegakkan agama islam pertama di Aceh. Keluarga beliau juga terkenal dengan sebutan keluarga Tgk. Chik Awe Geutah yang tinggal di Desa Awe Geutah kecamatan Peusangan Siblah Krueng Kabupaten Bireuen.

Tgk. Chiek Awe Geutah is the title and title for Shaykh 'Abdur Rahim Al-Asyi. He is one of the charismatic scholars who established the first Islamic religion in Aceh. His family is also known as the family Tgk Chik Awe Geutah who lives in Awe Geutah Village Peusangan Subdistrict Siblah Krueng Bireuen District.

Syaikh ‘Abdur Rahim Al-Asyi pernah berguru kesalahsatu ulama di negeri Yaman yaitu Asy-Syaikh Al-Qudwah ‘Ali bin Zain Al-Mizjajiy Az-Zabidiy Rahimahullah. Kecintaan dan penghormatan yang sangat mendalam Syaikh ‘Abdur Rahim kepada gurunya, Al-Mizjajiy inilah yang tampaknya telah mendorong ia menamakan putranya, yang kemudian juga menjadi ulama besar Aceh, dengan nama Muhammad Zain (Az-Zain), yakni nama ayah dari gurunya yang juga seorang ulama besar dan murid dari Syaikh Mulla Ibrahim Al-Kurdiy Al-Kuraniy (wafat 1101 H). Silsilah keluarganya pun dapat dilihat dalam manuskrip dalam berkas dokumen milik keluarga tersebut, dan tertulis dalam bahasa Arab.

Shaykh 'Abdur Rahim Al-Asyi once studied the misunderstanding of a cleric in the land of Yemen ie Asy-Shaykh Al-Qudwah' Ali bin Zain Al-Mizjajiy Az-Zabidiy Rahimahullah. The deep love and respect of Shaykh Abdur Rahim to his teacher, Al-Mizjajiy seems to have encouraged him to name his son, who later became the great ulama of Aceh, under the name Muhammad Zain (Az-Zain), the father's name a great scholar and disciple of Shaykh Mulla Ibrahim Al-Kurdiy Al-Kuraniy (d. 1101 H). The family tree can be seen in the manuscript in the family document file, and written in Arabic.

Itulah sejarah singkat yang dapat saya paparkan, memang belum datail karena tidak banyak waktu untuk melakukan wawancara dengan keturunan pada saat ini daripada keluarga Tgk. Chiek Awe Geutah.

That is a brief history that I can describe, is not yet dataile because there is not much time to conduct interviews with offspring at this time than the family Tgk Chiek Awe Geutah.

Nah, sebenarnya kegiatan kami dari Kokam Spy untuk mengunjungi kediaman salah ulama kharismatik Aceh sudah dari sebelumnya kita rencanakan, namun baru dapat terealisasikan pada hari Minggu kemarin tanggal 01 April 2018. Pada pukul 14.30 Wib kami berangkat dari kota Matangglumpangdua yang merupakan titik kumpul kami dan kemudian menuju ke Desa Awe Geutah.

Well, actually our activities from Kokam Spy to visit the residence of one of Aceh's charismatic clerics has been planned before, but it can only be realized on Sunday April 01, 2018. At 14.30 Wib we depart from Matangglumpangdua town which is our gathering point and then headed to Awe Geutah Village.

Setelah setengah jam perjalanan, kami sudah sampai disana dan kemudian kami disambut oleh salah satu keturunan dari Syaikh ‘Abdur Rahim Al-Asyi yaitu Tu Mahyin yang merupakan generasi ke 7. Kemudian beliau menunjukkan bekas rumah yang di tempati oleh Syaikh ‘Abdur Rahim Al-Asyi semasa hidupnya dan beliau juga berpesan agar tidak mengambil foto secara sembarangan. Terlebih lagi di komplek pemakaman Syaikh ‘Abdur Rahim Al-Asyi yang sama sekali tidak boleh kita mengabadikan gambar. Itu merupakan salah bentuk sopan santun yang harus kami taati dan kami hormati.

After half an hour we arrived there and then we were greeted by one of the descendants of Shaykh 'Abdur Rahim Al-Asyi namely Tu Mahyin who is the 7th generation. Then he showed the former house occupied by Shaykh' Abdur Rahim Al-Asyi during his life and he also advised not to take pictures in vain. Moreover, in the funeral complex of Shaykh 'Abdur Rahim Al-Asyi, we should not immortalize the image. It is a form of courtesy that we must obey and respect.

Disekitar rumah utama yang ditempati oleh Syaikh ‘Abdur Rahim Al-Asyi, juga ada bangunan rumah lain yang merupakan rumah dari pada keturunannya yang masih hidup pada zaman sekarang. Luas kompleks Tgk. Chiek Awe Geutah saya perkirakan mungkin lebih dari pada 1 hektar.

Around the main house occupied by Shaykh 'Abdur Rahim Al-Asyi, there is also another house building which is the home of the descendants who are still alive today. complex area Tgk Chik Awe Geutah I think maybe more than 1 hectare.

Dalam kompleks pemakaman Syaikh ‘Abdur Rahim Al-Asyi juga ada "Balai Kalud" dan juga "sumur Kalud". Balai Kalud dapat dipergunakan oleh siapa saja dengan maksud untuk berdiam diri dan berdoa kepada Allah SWT menurut ketentuan yang berlaku, dan biasanya itu dipergunakan pada bulan Puasa/ Ramadhan. Sumur Kalud merupakan sumur yang sakral dan airnya di percayai oleh masyarakat dapat menyembuhkan segala macam bentuk penyakit, dan siapa saja yang datang kesana pasti membawa pulang air sumur kalud. Menurut cerita Tu Mahyin air sumur tersebut merupakan air Zam-zam dari Saudi Arabia yang di bawa pulang Syaikh ‘Abdur Rahim Al-Asyi. Namun sayang disini tidak di berbolehkan untuk mengambil foto.

In the burial complex of Shaykh 'Abdur Rahim Al-Asyi there is also "Balai Kalud" and also "Kalud well". Balai Kalud can be used by anyone with a view to silence and pray to Allah SWT according to the prevailing regulations, and usually it is used in the month of Ramadan / Ramadan. Kalud well is a sacred well and the water is believed by the community to heal all sorts of diseases, and anyone who comes there will bring home the well water kalud. According to the story of Tu Mahyin the well water is a Zam-zam water from Saudi Arabia that brought home Shaykh 'Abdur Rahim Al-Asyi. But unfortunately here is not allowed to take photos.

Setelah selesai mengambil beberapa foto diluar kompleks pemakaman dan selesai berbincang-bincang dengan Tu Mahyin. Kami minta izin untuk untuk pamit pulang, tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada keluarga keturunan Syaikh ‘Abdur Rahim Al-Asyi yang telah mengizinkan kami untuk bersilaturahmi dengan keluarga beliau.

When finished take some photos outside the funeral complex and finished talking with Tu Mahyin. We ask permission to go home, and we also thank the family of Sheikh 'Abdur Rahim Al-Asyi who has allowed us to stay in touch with his family.

Sekian tulisan saya, semoga dapat bermanfaat bagi sahabat-sahabat pembacanya. Jika anda penasaran tentang kediaman Syaikh ‘Abdur Rahim Al-Asyi (almarhum) segera anda kunjungi di alamat Desa Awe Geutah kecamatan Peusangan Siblah Krueng Kabupaten Bireuen, Aceh.

So many of my writing, may be useful for friends of readers. If you are curious about the residence of Shaykh 'Abdur Rahim Al-Asyi (deceased) you will soon visit at Awe Geutah Village Village Peusangan Subdistrict Siblah Krueng Bireuen District, Aceh.

Terima kasih juga saya ucapkan kepada sahabt-sahabat dari komunitas Kokam Spy yang telah menyempatkan diri untuk kegiatan ini:

I would also like to thank the friends of Kokam Spy community who have taken the time to do this activity:
@murizalpangeran
@rahmads
@syehwan
@abdys
@helmibireuen
@syehlah
@alokzoom
@tuminaz
@jauharialz
@moersal
@helmidvallen
@cotbada-studio
@hendrimirza
@rajaaceh
@suheri91
@rijal123

Dan juga pada sahabat lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

And also to other friends that I can not mention one by one.

Discord channel (KOKAM SPY) https://discord.gg/Eskdfa

regard @helmidvallen

image
image

Sort:  

Maju terus kokam siblah krueng, terimakasih @helmidvallen atas postingan yang penuh motivasi buat komunitas - komunitas lain

Iya bg terimakasih atas kunjungan dan support nya.
Kami dari KOKAM SPY berusaha semaksimal mungkin untuk menyajikan konten yang menarik dan inspiratif agar dapat dinikmati oleh steemian lainnya

Postingan yang Sangat menarik

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by onenagari from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.