sastra aceh

in #indonesia6 years ago

Assalamu'alaikum WR..WB, sahabat setieemit yang dirahmati Allah, pada postinggan kali ini penulis akan mencoban reviwe bab ke 19 (sembilan belas) dari buku Acehnoogi yang berjudul "Sastra Aceh", buku Acehnologi ini sudah banya bemberikan motivasi bagi masyarakat Aceh, khususnya bagi generasi muda Aceh, karena isi buku ini mengupas tentang rahasiaa-rahasia, nilai-nilai yang ada di Aceh tempo dulu, ternyata Aceh merupakan daerah yang sangat bernilai, yang kaya dengan unsur religi, budaya dan sumberdaya alam, akantetapi sungguh disayangkan generasi mudah sudah mulai melupakan Aceh, menuju kepada jaman moderen,baik dari segi bahasa,budaya bahkan dari segi aqidah(keyakinan) mereka merasa malu ketika berbicara bahasa Aceh, lebih suka menyayikan lagu-lagu barat ketimbang lagu-lagu hikatat Aceh, bahkan sudah banyak aliran-aliran yang masuk ke Aceh yang merusak aqidah(keyakinan ) yang membuat masyarakat Aceh berpecah belah, ini semua terjadi dikarnakan kurangnya perhatian generasi mudah terhadap sejarah Aceh.
Salah satu kehebatan orang Aceh adalah dari segi "Sastra" sastra Aceh sudah sangat lama muncul di Aceh yaitu pada periode pertama yang ditandai dengan corak takhayul kepercayaan terhadap makhluq-makhluq tertentu seperti kepercayaan kepada roh-roh mendiami pohon-pohon,batu-batu, roh-roh laut, roh-roh gunung.
Tahap kedua yaitu periode hindu dimana sastra Aceh sudah mulai bersentuhan dengan alam kepercayaan Hindu. Tahapan ke tiga adalah periode antara Hindu dan Islam, dimana sastra Aceh sudah mulai ada perubahan dari lirik-lirik yang sifatnya kehinduan berubah kepada sifat keislaman.
Adapun tahapan ke empat adalah periode Islam, dimana sastra Aceh sudah mulai berubah yang sangat signifikan, dimana lirik-lirik bahasanya sudah seratus persen bercorak islam, misalkan hikayat prang sabe, hikayat -hikatay Aceh ini ditulis oleh ulama-ulama Aceh tempo dulu yang isinya ada unsur pendidika, perjuangan, yang sangat bermanfaat bagi masyarakat Aceh.
Dilihat dari periode-periode sastra Aceh di atas menandakan sastra Aceh suda sanagat lama ada di Aceh, dituliskan oleh para ulama-ulama sufi, misalnya hikayat-hikakat yang di tulis oleh Hamzah Fansuri, yang isinya penuh dengan nasehat-nasehat,nilai-nilai yang membuat semangat orang yang mendengarkannya, seperti hikayat perang sabie yang penuh dengan power sehingga yang mendengarnya seperti terhipnotis dengan semangat yang membara-bara sehingga dapat mengalahkan kafe-kafe penjajah, konon ada sebuah buku yang ditulis oleh orang Belanda kalauditerjemahkan artinya "Aceh Pungngo", orang Belanda heran dengan wataka orang Aceh yang keras, pantang menyerah, tidak takut mati walaupun pemimpinnya sudah meninggal,akantetapi semangatnya tidak akan pudar,ini yang membuat pasukan Belanda terheran-heran dengan otang Aceh, dapat dibuktikan empat jendral Belanda tumbang di tanah rencong. Inilah pengaruh isi daripada sastra hikayat Aceh yang meresapa rakyat Aceh tempo dulu.
Inilah artikel singkat penulis tentang sastra Aceh, mudah-mudahan ada manfaat khususnya bagi masyarakat Aceh, marikita megembalikan semangat Aceh yang dulu di era moderen ini, tentunya dengan mempelajari sejarah-sejarah Aceh yang sudah dikodifikasikan (dibukukan) oleh para-para ilmuan.
Akhirul kalam, Assalamu'alaikum WR..WB.