Enjoy The Traditional Brewed Coffee with Live Coals - Menikmati Sajian Kopi Tridisional dengan Bara Api |bilingual|

in #indonesia7 years ago

Hello, all steemians friends. Good Night which is ahead of the morning, my post this time discussing about how to make coffee lanang alias the Peaberry of Arabica Gayo.

Halo, sahabat steemians semua. Selamat midnight menjelang pagi, posting saya kali ini membahas tentang bagaimana membuat kopi lanang alias peaberry nya Arabica Gayo.

After all this time I have longed to enjoy the coffee heated on the coals, tonight I tried to make it myself at home. In some places in coffee-shops in Aceh there are actually those who serve coffee with embers, but for now it is very rare, maybe because it is too complicated to be served. Let's get on with it.

Setelah sekian lama memendam rindu menikmati kopi yang dipanaskan di atas bara, pada malam ini saya mencoba meraciknya sendiri di rumah. Di beberapa tempat di kedai kopi di Aceh sebenarnya ada yang menyajikan kopi dengan menggunakan bara api, tapi untuk saat ini sudah sangat jarang ditemukan, mungkin karena terlalu ribet untuk disajikan. Kita langsung saja yuk.

  • Firstly, Heat the water until it boils.
    - Pertama, panaskan air sampai mendidih.

  • After boiling add the coffee powder, the subtlety of the coffee grinder is depend on your taste, although on the picture can be seen that the coffee powder at the level of the most subtle.
    - Setelah mendidih tambahkan bubuk kopi, kehalusan gilingan kopi sesuai selera, walau pada gambar dapat dilihat bahwa bubuk kopi pada level paling halus.

  • After coffee added to boiling water, close the pot and let it heat for a few minutes (2-3 minutes). Try it when after boiling coffee directly lift his pot from the fireplace, because for me too long on the coals make the flavour of coffee will be too bitter. Actually it's depend to individual taste anyway.
    - Setelah kopi ditambahkan ke air mendidih, tutup kembali poci dan diamkan beberapa menit (2-3 Menit). Usahakan ketika setelah kopi mendidih angkat langsung poci nya dari perapian, karena bagi saya terlalu lama di atas bara api citarasa kopi akan terlalu terasa pahit. Sebenarnya sesuai selera masing-masing juga sih.

  • Voilaaaa......The coffee is ready.
    - Tadaaaa......kopi siap dislupruuut.

And the last but not the least of the story of this blog, where the coals fireplace became a favourite place of the pussy looking for warmth from the cold night. ^^
Dan pada akhirnya walau bukan yang terakhir dari kisah blog ini, dimana tempat bara perapian pun menjadi tempat favorit si meong yang mencari kehangatan dari dinginnya malam. ^^

Thank You for Stopping and Reading on my Blog
Best Kind Regards @ichsanabbas