Memahami Seberapa Berharganya Perlindungan Data Privasi

in #indonesia7 years ago

ch2.jpg

Gaung kampanye #DeleteFacebook menyebar di mana-mana karena reaksi kecewa para pengguna jejaring sosial tersebut. Kemudian aksi #JoinSteemit menjadi marak pada hashtag di Twitter. Aksi tersebut adalah pemicu data bocornya sejumlah data kepemilikan pengguna Facebook ke ranah publik. Jejaring tersohor di dunia tersebut sudah mulai dikenal publik semenjak kemunculan di tahun 2004. Tepat 8 tahun kemudian perusahaan tersebut berhasil IPO (Initial Public Offering) di tahun 2012.

Bagaimana tidak kecewa saat semua data Anda di Facebook dan sejumlah perusahaan akusisinya (terindikasi bocor) ke publik. Semua data pribadi Anda dengan mudah dimanfaatkan oleh penyedia layanan hingga pihak lainnya tak bertanggung jawab.

Ada sekitar 50 juta data pengguna bocor yang digunakan Cambridge Analytica, selaku konsultan dalam proses kampanye Trump saat pilpres USA tahun 2016. Bisa saja ada banyak data lainnya yang dimanfaatkan untuk kepentingan lainnya. Apalagi Facebook punya 64 perusahaan akusisi termasuk jejaring sosial media Instagram dan Whatsapp di bawah komandonya.

Permasalahan data jadi isu yang sangat serius saat ini, mungkin bisa saja dari sebuah data bisa menjatuhkan sebuah orang, instansi atau bahkan bangsa. Penyedia layanan dan pihak bertanggung jawab bisa saja aksi dukungan terselubung, pemerasan, hingga mempermalukan diri Anda dari semua data di platform tersebut.

Ia punya seabrek data digital Anda secara lengkap, mulai dari status alay anak remaja hingga salinan data rahasia sebuah negara. Tersimpan rapi dan siap dikeluarkan di waktu yang tepat sebagai senjata melumpuhkan target. Saya rasa tidak berlebihan bahwa data lebih berharga dibandingkan emas dan permata di zaman saat ini.

Teknologi yang memudahkan proses penyimpanan data seperti pada cloud dan itu cukup rentan. Salah satunya adalah proses peretas untuk kepentingan tertentu. Saya mencoba menjabarkan sejumlah kebocoran data terbesar di era digital saat ini, cekidot:

data bocor 1.png

Kemunculan era baru bernama Blockchain

Kemunculan sistem secara Blockchain jadi bentuk bahwa pengguna internet mulai jenuh dengan kebocoran data publik. Pada jaringan Blockchain setiap pengguna punya peran serta dalam menjaga sistem bersama pengguna lainnya, sifatnya yang desentralisasi adalah dasarnya.

Setiap pengguna bertanggung jawab atas jaringannya masing-masing dan melatih sebagai smart user dan smart content. Apa yang ingin dipostingan akan menjadi lembaran data digital selamanya. Apa bila ia memosting yang baik, maka ia akan menuai yang baik pula sedangkan memosting sesuatu yang bernilai buruk maka ia akan mendapatkan catatan digital buruknya di masa depan.

Kita selaku masyarakat digital dapat harus cukup pintar dan jeli dalam menjaga data pribadi di jagat maya. Misalnya tidak membagikan hal-hal privasi dan bersifat konyol, karena banyak orang yang mengintai segala tindak tanduk Anda sebagai bahan memeras dan menjatuhkan Anda di masa depan.

So... kejadian pembocoran Facebook jadi bukti bahwa revolusi media ke arah desentralisasi tinggal menunggu waktunya saja. Dan Steemit bisa saja jadi media terdepan dalam revolusi tersebut dan kita yang sudah ada di dalam ekosistem Steemit dapat terus berinovasi tanpa henti.

Semoga saja postingan ini mencerahkan kita semua dalam memperhatikan keamanan data. Silakan komentarnya..

FollowUpvote Resteem.png

Sort:  

I Upvoted And Followed you. do The same for me and we could help each other Earn.

Pngethuan abg mmng luar biasa mngenai teknologi

Ayo ikutan belajar tentang dunia teknologi lebih jauh, biar anak barsela nantinya jadi ahli IT semuanya. hahaha