Ada saatnya memiliki uang banyak, tapi tak berharga.
Selamat menikmati liburan akhir pekan untuk semua steemians.
Dalam postingan ini, saya menceritakan pengalaman pribadi yang pernah saya alami dan saya lakukan.
Dulu saya adalah seorang pengusaha sukses, dan mempunyai uang yang banyak.
Cuma satu hal yang masa itu saya kurang sukses, yaitu dalam hal bermasyarakat.
Apapun kegiatan yang ada di kampung, selalu saya wakili dengan uang.
Baik itu ronda malam, maupun gotong royong, hanya digantikan orang lain dengan memberi upah.
Sehingga orang kampung kurang dekat dengan saya.
Karena waktu itu saya merasa orang yang paling kaya.
Bagi saya segalanya bisa pakai uang.
Beruntungnya saya memiliki isteri yang sifatnya berbeda jauh dengan saya.
Isteri saya baik dan ramah, dan bergaul dengan masyarakat setempat, sehingga tertutuplah keburukan saya.
Suatu ketika, tepatnya dipenhujung ramadhan, saya mengajak isteri dan anak-anak untuk mudik lebaran ke kampung halaman.
Dengan persiapan yang matang, dan segala sesuatunya sudah stand by.
Memasuki lebaran pertama, saya sekeluarga hendak berangkat mudik.
Namun tiba-tiba mobil yang akan dipergunakan mengalami kerusakan, mobil tersebut tidak bisa di nyalakan.
Karena banyak uang, saya panggilah mekanik untuk memperbaiki, namun tiada satupun bengkel yang buka, mengingat hari lebaran semua pada libur.
Karena banyak uang, saya pergi untuk mencari mobil rental, namun mobil rental sudah duluan di rental orang lain.
Karena banyak uang, akhirnya saya pergi ke showroom untuk membeli mobil baru, namun showroom juga pada tutup.
Akhirnya saya pulang kerumah.
Segala yang direncanakan buyar semua.
Pupuslah harapan untuk berkumpul dengan orang tua pada hari yang sangat dimuliakan.
Tiadalah artinya uang banyak, tapi tak bisa dinikmati.
Uang banyak, tapi disaat itu tiada harga.
Saya boleh berencana tapi Tuhanlah yang menentukan.
Saya banyak uang, namun orang-orang yang saya perlukan disaat itu tidak membutuhkan.
Sejak kejadian itu, baru saya menyadari pentingnya hidup bermasyarakat.
Pengalaman ini saya jadikan hikmah dan guru nomor satu untuk dijadikan pembelajaran.
Cerita ini merupakan pengalaman yang saya rasakan.
Kalaulah cerita ini sebelumnya sudah ada yang memposting, bukanlah saya meniru karya orang lain.
Mungkin sama - sama memiliki pengalaman seperti ini.
Himbauan saya kepada para steemians, janganlah mengukur orang lain dengan uang.
Semoga hal ini dapat diambil hikmah.
Terima kasih.
Join eSteem Discord https://discord.gg/UrTnddT
Join eSteem Telegram http://t.me/esteemapp
steemit-border
You got a 1.55% upvote from @booster courtesy of @kevirizal!
NEW FEATURE:
You can earn a passive income from our service by delegating your stake in SteemPower to @booster. We'll be sharing 100% Liquid tokens automatically between all our delegators every time a wallet has accumulated 1K STEEM or SBD.
Quick Delegation: 1000| 2500 | 5000 | 10000 | 20000 | 50000
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by Kevi Borgen from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.