Harga SBD Anjlok, Stop Menjadi Dosen di Steemit

in #indonesia7 years ago (edited)

image

Selama sekian hari belakangan, saya hampir tidak punya selera untuk membuka Steemit dan merakit suatu postingan. Entah roh penguasa dari sudut bau kencing mana lagi yang telah mempengaruhi selera saya, hingga melihat logo Steemit saja seperti melihat potongan tai anjing yang tergeletak di tengah jalan.

Ini bukan karena harga SBD turun dalam beberapa hari belakangan, bukan. Kalau itu saya gak urusan. Mengingat jumlah SBD saya juga masih segede tai hidung. Bukan pula karena saya begitu sibuk mempersiapkan panggung, untuk tampilnya grub band @apache13 di Yogyakarta setelah sebelumnya mereka tampil di Bandung. Bukan juga karena kesehatan yang menurun karena saya banyak bergadang.

Seingat saya, itu mulai terjadi setelah saya menjelajahi beberapa akun Steemit, yang isi postingannya berupa paparan tentang teori-teori menulis. Bagi saya, yang bentuknya begitu sedikit menjijikkan dan mengandung trauma. Betapa tidak, teori-teori amat tidak penting untuk membangun suatu iklim kreatif di Steemit ini.

Biarkan saja mereka berkarya sesuka hati, rasa dan dengan berbagai daya upaya yang mereka miliki, sama seperti anda yang juga langsung merangkak, tanpa memakai teori ini itu. Pun untuk apa juga menjadi dosen di Steemit, karena setahu saya Steemit bukan milik instansi kampus, dimana rumus-rumus boleh berkeliaran seperti anjing yang belum eek dua bulan.

Bukan hanya itu, dalam waktu yang hampir bersamaan pula saya menemukan banyak Steemian senior yang sudah berubah haluan menjadi motivator, yang berusaha sok memotivasi Steemian lain agar terus punya ide kreatif dan menjadi Steemian yang bersahaja. Ini apaan? Bukankah masing-masing dari kita punya potensi, waktu, motivasi dan cara pandang sendiri tentang bersteemit? Ini sungguh lempap, jangan-jangan mereka yang seperti ini sudah tidak punya ide lagi untuk bikin postingan, makanya selemah-lemah iman adalah memilih jadi motivator dan berlagak layaknya orang tua atau guru.

Jujur, setelah menemui fenomena ini, gairah saya untuk bercinta dengan Steemit kemudian turun, bersamaan dengan harga SBD yang juga turut anjlok. Mungkin ini kebetulan, tapi saya kira ini ada hubungannya juga, karena saya dan Steemit sudah seperti Romeo dan Juliansyah, sejurang. Maka, jika Steemit sudah tidak boleh nakal lagi, dengan sangat hormat @kitablempap akan undur diri, karena Steemit pasti sudah dikelola seperti halnya toa meunasah atau jurnal ilmiah.

Wassalam.! @kitablempap

Sort:  

Abeh bangai dum gara2 di tren yum sbd... Kira2 yg neuk grak bendera puteh grak aju.. Kupeu le ureng mantoeng bak steemit mye hana deh di kalon tombol vote...

Hhhhhh...droen pih saboh lagee @aansyuhada, ka pungo keu vote..that geupap.!

Wkwkkkk Ken pungo ke vote @kitablempap.. Hek teu di pike stsus geutanyoe leh tikoh mate.. Hek leu tatuleh meulalat saboh hana deh.. Hahhahahaaa

@sangdiyus, hhhhhh..Steemit sungguh terlalu, i love you pokok e..hhe.

that geupap kiraju.. man peu ta komen man nyoe?! bek teuwoe tag salam lempiep.. hahahaha

Hhhhh..bek neukomen, neukitiek ju meupadum boh kata..he.

Dak salah pun takira beutoi aju,..hhhh

Geupap !!!
Saya kira belakangan ini Presiden Lempap sibuk merakit sesuatu demi mempersunting Si Nilamiah binti Rangkubee pasca Wisuda Magister tempo hari.

Hhhhhh...tidak, bukan begitu. Bukan. Itu laen cerita..hhhhh

Hahahahhahaha

Memang selalu saja ada yang menggairahkan dari setiap postingan, presiden lempap. 👍

Terimakasih @amekbarli..seperti itu laju beh, pokokjih, seleumoh aneuk muda..hhhhh.

Steepap, that geupap lempap, hahaha. Arakate! No medicine (hana ubat)

Hhhhhh...bek sandrong pokokjih @rastaufik10. Meunan ju ilee tulesan beh.!!

Selemah lemahnya iman,

Meunan, begitu.

Kami sudah upvote dan resteem ke 6201 follower yah.. :˃

Terimakasih rakan @puncakbukit, selamat siang, wassalam.

Kop brat lucu kata - kata mu @kitaplempap

dimana rumus-rumus boleh berkeliaran seperti anjing yang belum eek dua bulan.

Nan stemeet manteng lucu..

Kiban cara ek lucu @dayatsiaulia, dua buleun hn tok ek, kiban saket..hhhhhh