HUTA SIALLAGAN PERKAMPUNGAN KANIBAL KUNO DI PULAU SAMOSIR
Seram itulah kalimat yang muncul ketika kita mendengar tentang kata Kanibal
Hehehe
Namun sahabat steemians tidak perlu takut, soalnya ini merupakan salah satu cerita rakyat yang ada di Pulau Samosir tepatnya di kampung Huta Siallagan.
Pada kesempatan kali ini, saya berkesempatan berkunjung kesalah satu objek wisata yang ada di Provinsi Sumatera Utara, tepatnya ke Danau Toba.
Untuk sampai kesana saya bersama team memerlukan waktu kurang lebih 4 jam dari kota Medan, singkat cerita saya pun sampai di Danau Toba.
Sebelum melanjutkan perjalanan menggunakan kapal Very ke Pulau Samosir sejenak kami menikmati pemandangan yang indah yang disajikan oleh Alam seperti yang terlihat pada gambar diatas. Keindahan dari alam pun kami nikmati, seketika kami sampai di tengah-tengah Danau secara tiba-tiba kapal Very yang yang kami tumpangi pun memutar haluan kesalah satu tepi danau.
Tujuan dari awak kapal yaitu ingin memperlihatkan salah satu dari Batu Gantung yang ada di tepi danau itu. Konon batu itu merupakan salah satu legenda yang ada di Danau Toba yaitu tentang seorang putri raja yang menjadi batu.
Selang beberapa menit kapal very yang kami tumpangi pun langsu melaju menuju Pulau Samosir, sesampai disana saya dan team pun diarahkan oleh pemandu untuk keperkampungan Kuno dengan tujuan ingin memperlihatkan tradisi dan adat dari suku batak pada masa lampau.
Disinilah dimulai cerita yang melegenda yang sering kita dengar yaitu BATAK MAKAN ORANG. Benar-benar seram, itulah yang terlintas dari hati saya ketika mendengar cerita dari pemandu kami. Tak sampai disitu kami pun masuk kepekarangan dari perkampungan itu.
Pemandangan yang berbeda pun kami lihat setelah kami berada diperkampungan itu, yang kami lihat hanya jejeran rumah adat Khas Batak yang begitu rapi de jejerkan. Dari sini pemandu kami melanjutkan ceritanya, rumah-rumah ini merupakan rumah dari keturunan dari raja-raja yang ada di Pulau Samosir dan rumah ini sudah beberapa kali direnovasi tetapi tidak mengubah bentuk dari aslinya.
Beberapa saat kami berkeliling untuk melihat-lihat dari kontruksi dan keunikan dari rumah adat itu, kami semua dipanggil oleh pemandu kami untuk mendengarkan cerita yang sesungguhnya dari para penjaga rumah-rumah dari kerjaan batakdi Pulau Samosir itu.
HORAS itulah kata pertama yang keluar dari mulut penjaga rumah yang berdiri didepan kami, sambil tersenyum ia berkata lagi, sudah sudah siapkah teman-teman mendengar cerita BATAK MAKAN ORANG. Kami pun dengan rasa penasarann mengangguknya.
Huta Siallagan telah menjadi saksi berlangsungnya hukum di masa Batak kuno. disini teman-teman bisa melihat batu tempat eksekusi bagi orang-orang yang telah dijatuhi hukuman mati. Eksekusi tersebut dilakukan dengan cara memenggal kepala lalu seluruh bagian tubuh akan diolah menjadi makanan penduduk bagi penduduk biasa, namun untuk bagian organ dalam manusia yang menjalani hukuman itu dipersembahkan buat tetua atau sang raja yang memimpin perkampungan ini. Organ dalam ini dipercayai sebagai penambah ilmu untuk sang raja, tuturnya dengan sangat serius.
Dari photo diatas nampak jelas tempat duduk dari batu yang merupakan tempat persidangan terakhir bagi manusia yang dianggap bersalah pada waktu itu. Bisa juga dibilang sebagai pengadilan yang diadili oleh tokoh-tokoh dan raja pada saat itu
Kriteria yang dimaksud sebagai orang bersalah misalnya mencuri harta dari masyarakat setempat.
Setelah mendengar semua cerita yang melengenda itu, dapat saya simpulkan bahwa, Kanibalisme yang ada pada suku batak itu benar adanya, tetapi hanya untuk menegakkan keadilan bagi rakyat yang diberlakukan oleh Raja-Raja pada zaman dahulu
Sekian postingan saya kali ini, semoga dari cerita diatas kita semua dapat mengambil manfaatnya.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih kepada sahabat steemit semua yang telah sudi kiranya membaca postingan saya kali ini.
HORAS
Wah ini cerita perjalanan yang sangat menarik @klen.civil . tetapi cerita yang ada di samosir itu tergolong seram tentunya. Bagaimana perasaan anda ketika mengunjungi tempat eksekusi tersebut ? Apakah anda @klen.civil merinding melihatnya ? Hehehe...
Saya @viqral juga pernah berwisata ke pulau samosir, tetapi belum pernah pergi ke tempat eksekusi tersebut...
Mungkin lain kali kettika saya @viqral traveling kesana lagi, saya akan singgah ke tempat tersebut..
Ini membuat saya penasaran hehehe..
Keep steem on @klen.civil
tentunya sebelum saya menginjakkan kaki di komplek itu rasa seram itu masih menyelimuti hati saya, namun karena saya bersama team saya saya merasa suasana yang berbeda. tanpa lagi ada kat angker atau seram karena kami disambut dengan penuh dengan keramah tamahan dari penjaga distu @viqral
Wow some stunning scenery there! @klen.civil
thanks @dihoa
Cerita yang bagus, saya suka membacanya. Terima kasih sudah berbagi
sama-sama bg @berkat
Meudeh Ken neupakat lon sidroe bak tempat nyan
na wate untuk tajak tour kali ukeu lom
Perjalanan yang sangat mengasyikkan @klen.civil
Saya suka kanibal, tapi filmnya saja :D
hahaha, awak piker @barvon sukanya sama sumanto
sorry bro
Hahaha nggak lah bro! :D
hahaha