Sejauh yang aku tahu dari cerita teman2ku, saat ini yang diberlakukan adalah sistem zonasi, atau menyesuaikan dengan rayon.
Jadi siswa yang diutamakan diterima itu adalah yang lokasi rumahnya terdekat dengan sekolah yang dituju. Jadi nggak melulu cuma berdasarkan Danem apalagi cuma sekedar KIP.
Masalahnya, yg jadi patokan alamat rumah itu apakah sesuai data KTP atau lokasi alamat sebenarnya saat ini, itu yang aku kurang tahu.
Suruh cari informasi sendiri soal ini.
Kalau yg jadi patokan KTP ya memang susah, kalau KTP ortunya masih KTP daerah kelahiran, yo adikmu cm bisa dapat prioritas kalau sekolah di kotamu. Tp disini KIP nggak pengaruh banyak.
Ngomong2 soal KIP... kenapa dia nggak bisa dapat?
Dia kan bukan anak orang kaya, mestinya memenuhi syarat dong.
Memangnya nggak bisa apa mengajukan permohonan sendiri?
Jaman sekarang orang harus aktif dan punya inisiatif sendiri, nggak bisa manja terus cuma ngandelin nunggu dikasih melulu.
Sudah besar, mestinya bisa dong cari informasi sendiri.. jaman sekarang ada internet juga kan, bisa E-Mail ke depdikbud nanya2, telepon juga bisa, datang sendiri nanya juga nggak jauh.
Nanya langsung aja persyaratan utk dapat KIP itu apa aja, terus ajukan saja sendiri.
Jumlah aparat sedikit jumlah penduduknya buanyaaak, lumrah kalau ada yg terlewat, maka dari itu bagi penduduk yg merasa terlewatkan ya maju sendiri aja, lapor.
Disebut Kartu Indonesia Pintar maksudnya supaya anak2 Indonesia menjadi pintar... makanya itu dikasih bantuan supaya semua bisa sekolah supaya semua bisa pintar nantinya.
Jadi bukannya dikasih untuk yg sudah pintar. Anak pergi sekolah kan tujuannya supaya jadi lebih pintar :-D