Stop Terrorism # 1

in #indonesia6 years ago

Terrorism is a universal threat faced by Muslims around the world. Terrorism has defiled the good name and beauty of Islam. Terrorism also destroys the harmony of Muslim relations with the country. Terrorism creates a sense of mutual suspicion amongst Muslim society.

Terorisme adalah ancaman universal yang dihadapi oleh kaum muslimin di seluruh dunia. Terorisme telah mencemarkan nama baik dan keindahan Islam. Terorisme juga merusak keharmonisan hubungan kaum muslimin dengan negaranya. Terorisme menciptakan rasa saling curiga antarelemen masyarakat muslim.

The issue of war on terrorism is often 'fried' by many parties to smooth its interests and to destroy the Muslims from the side of the image. They make use of the terrorists, even creating them as an arm of their hands to realize their various bad plans.

Isu perang terhadap terorisme kerap 'digoreng' oleh banyak pihak untuk memuluskan kepentingannya dan untuk menghancurkan umat Islam dari sisi pencitraan. Mereka memanfaatkan para teroris itu, bahkan menciptakannya sebagai kepanjangan tangan mereka mewujudkan berbagai macam rencana buruknya.


image
Source


Similarly, the liberals, riding a deradicalization program to spread liberalism. Their aim is to undermine the Islamic creed and principles. Exclusive issues of tolerance and allegations are also used to discredit certain parties. Terrorism is a matter of ideology. About choice and belief. About killing and terrorizing on behalf of the truth. How can it kill a man for no good reason, to be such a truth? In fact, as has happened lately, the suicide bombers have also invited their children to carry out their actions. They claim that the murdered are people who are immersed in disobedience or kafir.

Demikian pula kaum liberal, menunggangi program deradikalisasi untuk menebarkan liberalisme. Tujuan mereka adalah merusak akidah dan prinsip-prinsip Islam. Isu toleransi dan tudingan eksklusif juga tak luput mereka manfaatkan untuk memojokkan pihak-pihak tertentu. Terorisme adalah soal ideologi. Soal pilihan dan keyakinan. Soal membunuh dan meneror atas nama kebenaran. Bagaimana bisa membunuh manusia tanpa alasan yang benar, menjadi sebuah kebenaran yang begitu rupa? Bahkan, seperti yang terjadi akhir-akhir ini, sang pelaku bom bunuh diri juga mengikutsertakan anak-anaknya untuk melaksanakan aksinya. Mereka mengklaim bahwa yang dibunuh adalah orang-orang yang berlumur kemaksiatan atau kafir.


image
Source


That is terrorism with all its peculiarities. Recognized or not, the aridity of religious knowledge becomes a fertile ground for the growth of seeds of radicalism. Easily influenced and easily ignited emotion, because only dominant capitalize spirit.

Itulah terorisme dengan segala keanehannya. Diakui atau tidak, kegersangan akan ilmu agama menjadi lahan subur tumbuh kembangnya bibit-bibit radikalisme. Mudah dipengaruhi dan gampang tersulut emosi, karena hanya dominan bermodalkan semangat.

Khawarij as the 'ancestor' of terrorists, is counted obedient worship. However, without the guidance of science, all the worship that is done day and night it becomes meaningless. When he interprets the Shari'a as he pleases himself, a new understanding emerges that up till now and will make Islam tarnished its image.

Khawarij sebagai 'nenek moyang' teroris, memang terhitung taat beribadah. Hanya saja, tanpa bimbingan ilmu, semua ibadah yang dikerjakan siang dan malam itu pun menjadi tidak ada artinya. Ketika ia menafsirkan syariat semaunya sendiri, muncullah pemahaman baru yang hingga kini dan akan datang membuat islam terus tercoreng citranya.


image
Source


The existence of terrorism was finally like a tit for the enemies of Islam. Terrorism is a major issue for continuing to corner Islam and people who are committed to implementing Islamic law. Islam is now envisaged, certainly not far from the image of violence alone. As a result, because of the speck, one milk casserole damaged.

Keberadaan terorisme pun akhirnya seperti gayung bersambut bagi musuh-musuh Islam. Terorisme menjadi isu utama untuk terus menyudutkan Islam dan orang-orang yang berkomitmen mengamalkan syariat Islam. Islam yang kini tergambar, bisa dipastikan tidak jauh-jauh dari gambaran kekerasan semata. Alhasil, karena nila setitik, rusak susu sebelanga.

Even more sad, as stated by Rasulullah SAW, the terrorists who are acting in the name of Islam, in practice actually kill the Muslims and let the unbelievers harbi. The terror they perpetrate is based on a very wrong belief. Therefore, the key is to quell the conviction that is entrenched in the thinking of the perpetrators of terror. He must be cut with the sword until it is extinct. If the belief is still allowed to live, the act of terror will not be reduced. If it is like this, it is difficult to expect terrorism will cease to exist.

Lebih miris lagi, sebagaimana dinyatakan oleh Rasulullah SAW, para teroris yang mengatasnamakan Islam ini, pada praktiknya justru membunuh kaum muslimin dan membiarkan orang-orang kafir harbi. Teror yang mereka lakukan didasari keyakinan yang sangat keliru. Karena itu, kuncinya adalah menumpas keyakinan yang bercokol pada pemikiran para pelaku teror. Ia harus dibabat dengan pedang sampai punah. Jika keyakinan itu tetap dibiarkan hidup, tindakan teror pun tak akan berkurang. Jika sudah begini, sulit berharap terorisme akan berhenti eksis.