Semangat Merdeka dan Revolusi [3]

in #indonesia7 years ago

Berita yang dilansir Harian Semangat Merdeka itu menumbuhkan rasa percaya diri masyarakat untuk mempertahankan kemerdekaan. Apalagi, koran itu membingkai pernyataan Jenderal Christison bahwa Jepang dilarang mencampuri urusan politik dalam negeri Indonesia.


learning-3107773_960_720.jpg

Pengakuan dan penegasan dari Christison meneguhkan bahwa Indonesia telah diakui sebagai sebuah negara berdaulat. Dimana, tidak dibolehkan negara mana pun mencampuri urusan politik dalam dan luar negerinya. Pernyataan itu dalam konteks komunikasi propaganda sebagai upaya Semangat Merdeka menegaskan eksistensi bangsa Indonesia dimata dunia.

Makna lainnya yaitu Indonesia telah mampu mengatur sendiri persoalan dalam negerinya. Sehingga, koran ini pun dikirim ke perwakilan Indonesia di PBB, India dan sejumlah negara lainnya.

Pembingkaian yang sama dilakukan oleh Harian Semangat Merdeka edisi Sabtu, 27 Oktober 1945. Pada edisi tersebut, surat kabar ini memuat headline (laporan utama) dengan judul “sikap Amerika terhadap Indonesia”. Selain itu, di samping berita tersebut pada halaman yang sama ditulis berita dengan judul “Kongres Pemoeda Indonesia di Djokjakarta”.

Kedua berita itu saling berhubungan satu sama lain. Pada berita pertama, dimuat sikap Pemerintah Amerika Serikat tentang kemerdekaan Indonesia. Pada berita itu disebutkan, negeri Paman Sam tidak berniat untuk mencapuri pemerintah Indonesia dengan cara paksa. Sebaliknya, jika diminta, Amerika Serikat siap membantu pemerintah Indonesia.

Berita ini juga memuat pertemuan antara Presiden Sukarno, Wakil Presiden Muhammad Hatta serta 15 anggota kabinet yang berbincang dengan wakil menteri luar negeri Inggris saat itu. Dalam pembicaraan itu, Inggris dukungan terwujudnya perdamaian dan pembangunan di Indonesia.

Lalu, berita tentang kongres Pemuda Indonesia menyatakan dukungan pemuda untuk mengawal kemerdekaan. Komitmen pemuda ini merupakan dukungan terhadap pemerintahan untuk melawan segala bentuk penjajahan. Saat itu, tulis Harian Semangat Merdeka, wacana Belanda akan kembali ke Indonesia dengan bersembunyi dibalik tentara sekutu mulai beredar di masyarakat.

Dalam konteks kajian komunikasi pemberitaan Harian Semangat Merdeka tersebut dapat disebut sebagai propaganda di media massa. Hal ini sejalan dengan metode komunikasi dalam dunia kontemporer yang meliputi jurnalistik, hubungan masyarakat, periklanan, pameran, publikasi dan propaganda . Karena propaganda merupakan salah satu metode komunikasi, maka unsur komunikasi yang digunakan yaitu penekanan tertentu dalam teks untuk mempengaruhi masyarakat.


MASRIADI.gif

Sort:  

Semangat merdeka masih tetap ada dan menyala @masriadi. Tanyakan kepada @yahqan kalau tidak percaya.

Harian Semangat Merdeka, lebih tua dua tahun dari Harian Waspada..

Dalam konteks kajian komunikasi pemberitaan Harian Semangat Merdeka tersebut dapat disebut sebagai propaganda di media massa

Nyan ka beh ?