"Studi Religi Aceh" (Acehnologi II : 20)
Assalamualaikum..
Ini adalah tugas ketujuh saya untuk menyelesaikan tugas review buku acehnologi volume II bab ke-20 yang berjudul Studi Religi Aceh.
Dan pembahasan yang akan dibahas dalam bab ini adalah mengenai studi religi di aceh, seperti yang kita ketahui kata-kata religi itu sangat identik dengan “agama”. Dan agama sendiri memiliki arti suatu keyakinan atau kepercayaan yang dipegang dan diyakini oleh umat manusia, suatu agama tidak bisa dipaksakan kepada orang lain agar mereka dapat memeluk atau mengikuti seperti agama yang kita yakini.
Diindonesia sudah ada enam agama yang tersebar, yaitu agama islam, agama Kristen, agama hindu, agama katolik, agama budha dan yang terakhir agama kong hu cu. Dan semua agama itu harus saling mengormati demi kenyamanan serta ketertiban dalam bermasyarakat.
Dan secara khususnya diaceh, diaceh agama yang lebih dominan itu adalah agama islam, maka dari itu aceh dan islam tidak dapat dipisahkan karena daras-dasar pijakan pada kerajaan-kerajaan aceh terdahulu berlandaskan pada keyakinan atau kosmologi islam. Bahkan pengetahuan-pengetahuan dan dasar pembangunan kebudayaan diaceh pun sangat kental dengan konsep islaminya, maka sebab itulah apabila mendengar nama aceh pasti akan terlintas dibenak mereka adalah sebuah kota yang sangat identik dengan nuansa keislaman dan syariat islamnya. Tapi malah ada sebagian orang yang mengatakan tidak sanggup kalau tinggal diaceh, karena mereka berpikir aceh itu sangat ketat dalam memberlakukan syariat islam dan itu rasanya mengekang sekali dan tidak adanya kebebasan untuk mereka. Tapi tidak sedikit pula orang yang nerasa bersyukur karena ditegakkannya syariat islam diaceh, karena dengan adanya syariat islam ini masyarakat aceh sekarang hidup dengan sangat teratur, dan mereka tidak berani lagi sesuka hati dalam melakukan suatu perbuatan serta lebih memasukkan nilai-nilai islami kedalam kekehidupan mereka.
Jika dilihat dari sejarah, aceh menjadi tempat pertama kali masuknya islam, dan aceh juga dikenal dengan “Tanah Aulia-Aulia Allah”. Sementara jika dilihat dari segi geografisnya aceh ini menjadi tempat berlabuhnya para ulama dan para pedagang dari timur tengah dan asia selatan. Diaceh daerah yang menjadi tempat perdagangan yang menjadi incaran para pedagang dari cina dengan wilayah barat(india) adalah “Peureulak”, yang lebih sering disebut orang india dengan sebutan lakpus atau lakapur.
Dengan segala keidentikan dan keistimewaan aceh dengan islam tidak heran bahwa seluruh daerah atau kabupaten-kabupaten yang ada diaceh ( kecuali aceh tenggara yang berbatasan langsung dengan sumatera utara), semua kabupaten yang ada diaceh lebih mengutamakan pendidikan yang berbasis islami, banyak dayah-dayah, madrasah dan perguruan tinggi yang mengutamakan ajaran islam. Pendidikan islami ini sangat bagus dan berguna sekali untuk anak dan generasi bangsa ini, karena mereka lah yang akan menjadi penerus bangsa ini dan bangkit atau jatuhnya bangsa ini ada ditangan mereka sehingga sangat diperlukan penerus-penerus yang dididik serta diberi ilmu terutama ilmu islam.