"Tradisi Melemang" (Kutacane : Seri ke-II)

in #indonesia6 years ago

PhotoGrid_1532059459478.jpg
Assalamualaikum..
Baiklah pada kesempatan kali ini saya akan kembali menceritakan salah satu tradisi atau kebudayaan yang ada di daerah saya, Kutacane, Aceh Tenggara.
Di kutacane, Aceh Tenggara dihuni oleh berbagai macam suku dan setiap suku itupun memiliki adat dan kebudayaan yang berbeda beda pula. Seperti salah satu suku asli dari Kutacane ini yaitu suku “Alas”. Suku Alas memiliki satu kebiasaan atau tradisi yang mereka lakukan pada saat menyambut moment moment tertentu seperti menyambut Maulid Nabi, dan menyambut Lebaran Idul Adha, tradisi tersebut adalah “MELEMANG”.
Berbeda dengan daerah Aceh pada umum nya pada saat menjelang hari raya Idul Adha biasaya masyarakat Aceh akan melaksanakan tradisi meugang yang dimana apabila seorang laki laki atau lebih tepatnya pasangan yang sudah berkeluarga tidak mampu membawakan daging lembu kepada keluarganya adalah suatu hal yang memalukan. Tetapi tidak dengan Suku Alas yang berada di kutacane, bagi mereka daging bukan lah satu satunya makanan yang harus ada, sebagai alternatif lain mereka akan memasak” Lemang” sebagai gantinya , dan memasak lemang ini merupakan sesuatu yang bisa menjadi kebanggan tersendiri bagi mereka dan wajib ada pada saat lebaran Idul Adha sebagai pengganti daging lembu tersebut.
PhotoGrid_1532059394149.jpg
Untuk memasak lemang ini tidak semua orang bisa melakukannya, hanya orang orang yang sudah biasa dan ahli lah yang bisa memasak nya dengan benar. Memasak lemang biasa nya dilakukan beramai ramai bersama anggota keluarga didepan atau dibelakang rumah. Bahan bahan yang di gunakan untuk memasak lemang ini tidak terlalu banyak dan sangat mudah di dapatkan di pasar. Bahan bahan nya adalah “bambu, daun pisang, pulut dan santan kelapa”. Cara memasaknya pertama pulut yang sudah di siapkan tersebut dimasukkan ke dalam bambu yang di dalam nya sudah di lapisi dengan daun pisang muda, lalu diisi dengan santan kelapa. Setelah lemang siap dibuat kemudian lemang tersebut dibakar dengan api dari kayu bakar, dengan cara meletakkannya berdiri tegak di panggangan khusus untuk memasak lemang dan tunggu selama sekitar 2-3 jam untuk lemang itu matang sempurna.
PhotoGrid_1532059424822.jpg
Masyarakat Kutacane biasanya memakan lemang ini bersama dengan durian atau dengan gula pasir. Biasa dibayangkan bagaimana nikmatnya? Hahaha..
Lalu setelah lemang selesai dimasak, selanjutnya akan di bagi sebagian kepada tetangga, dan jika ingin bertamu kerumah keluarga yang lain masyarakat suku Alas yang sudah menikah di wajibkan untuk membawa lemang, dan jika orang itu tidak membawa lemang saat bertamu maka dia akan dianggap tidak menghargai adat dan kebudayaan dari Suku Alas ini. Dan apabila orang itu telah selesai bertamu maka ketika mereka hendak pulang mereka akan diberi buah tangan oleh si tuan rumah, bisa berupa lemang yang dimasak oleh tuan rumah maupun berbagai macam makanan.
Nah jadi lemang ini bukan saja sekedar makanan khas saat menjelang Idul Adha, tetapi juga bisa mempererat hubungan silahturahmi antar keluarga dan tetangga.
Sekian cerita saya kali mengenai tradisi “MELEMANG” di Kutacane, Aceh Tenggara. Semoga postingan saya kali ini bisa bermanfaat bagi teman teman semua untuk menambah wawasan mengenai adat dan kebudayaan.

Sort:  

Congratulations @mirasyahputri! You received a personal award!

Happy Birthday! - You are on the Steem blockchain for 1 year!

You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking

Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!