Pelajaran Bagi Setiap Santri (Hanya Sebatas Bahan Renungan)
Kejadian yang luar biasa, seorang guru yang merupakan salah satu Ulama kharismatik Aceh dan juga merupakan Ulama besar mengecup keningmurid kebanggaannya yang juga merupkan salah satu Ulama kharismatik Aceh dan juga Ulama besar sama sepeti gurunya.
Tgk H Mustafa Ahmad atau yang lebih dikenal dengan sebutan Abu paloh gadeng ini merupakan Alumni Dayah Al-Madinatuddiniyah Babussalam yang bertempatan di Blang bladeh kabupaten Bireun, beliau juga pernah menjadi sebagai ketua umum di dayah tersebut. Setelah beberapa tahun beliau menjadi ketua umum di dayah BBS itu kemudian beliau di amanahkan oleh gurunya yaitu Tgk H Muhammad Amin atau yang lbih di kenal dengan sebutan Abu Tu Min itu untuk memimpin salah satu Daya yang bertempat di daerah Dewantara Krueng geukuh Aceh utara beliau dari sejak saat itu sampai sekarang lebih dikenal dengan salah satu Ulama besar di daerah Aceh Utara bahkan sampai ke seluruh Aceh.
Kejadian yang serupa juga terjadi disaat sosok Abu Tu Min memeluk dan mencium Abu Kuta Krueng.
Walaupun kedua sosok Ulama kharismatik Aceh itu bukan anak dari satu ayah rohani, ataupun ayah dan anak rohani tapi kejadian seperi itupun sering terjadi di antara para Ulama-ulama lainnya, dan sudah tidak asing lagi di mata masyarakat umumnya.
Di dalam menuntut ilmu agama itu tidak harus memandang sesama penuntut apakah dia itu saudara seayah rohani atau bukan, tetapi memandang yang bahwa kita adalah seama penuntut ilmu. Satu ayah rohani atau bukan itu bukanlah satu penghalang untuk kita bergabung dengan sesama santri, dengan titel itulah kita disatukan, bukanlah dengan satu atau tidakkah tempatnya kita mondok.Santri itu disatukan bukanlah dengan satu ikatan Dayah ataupun Pesantren, namun di karenakan mereka adalah sama-sama tercantum dalam organisasi itu.
Ingatlah saudaraku, kita sebagai santri janganlah memandang santri lin dengan sebelah mata, janganlah kita berbangga dengan perbedaan yang kita punya denan santri lain, janganlah merasa bangga karena kita lebih dari yang lain, karena itu sama. Di mata sang Khaliq itu tidakada yang lebih jadi untuk apa kita bebangga.Hargailah kawan sesama penuntut ilmu agama, walaupun ilmu kita lebih tinggi darinya. Janganlah salng menjatuhkan satu sama lain. Dan jangan pernah menganggap diri kalian lah yang lebih benar.
Wassalam.