Pengat Depik
Ketika bertamu pada sebuah keluarga Gayo di Bener Meriah, kami makan pagi dengan menu ikan kering dan tumis koro. Menu pagi itu kian istimewa karena ada sajian pengat depik, yang kalau dalam masakan masyarakat pesisir timur Aceh serupa dengan payeh. Bedanya, kalau payeh dibungkus daun pisang, dikukus dan bila perlu baru dibakar dengan bara api. Sedangkan pengat dikukus tanpa dibungkus daun pisang.
Pengat depik menjadi sangat istimewa karena ikan depiknya hanya ada di Danau Lut Tawar dan pada musim tertentu saja. Saya baru kali ini berkesempatan mencicipi depik segar, beberapa kali saya hanya sempat menikmati depik kering atau depik leubot (hampir kering).
Sebagai ikan khas dan hidup di air tawar, rasa depik di lidah saya seperti rasa aneuk gro--biasanya ikan ini hidup bergerombol di alur-alur di tiap gampong di Aceh-- tapu depik tentu lebih lezat. Serupa rasa tapi tak bisa sama.
Keluarga Gayo yang saya singgahi tersebut adalah kenalan kakak saya, mereka akrab ketika kakak saya dan suaminya mengadu untung ke Bener Meriah --tapi terpaksa pulang karena tak kunjung beruntung-- dan mereka sangat baik. Kedua keluarga ini saling berkunjung, bahkan sudah saling mengundang bila ada hajatan pernikahan atau kematian.
Lidah saya sebenarnya belumlah merasa puas menyicipi depik pengat itu. Tapi karena hanya ada dua piring kecil, tentu saya harus berbagi dengan beberapa orang, yang semuanya juga penasaran dengan rasa depik segar. Jadilah, kakak, adik dan istri saya, menertawai saya yang masih kesemsem sama pengat depik yang tidak seberapa itu.
"Kalaulah saya bukan tamu, sungguh pengat di depan tuan rumah sudah kusikat," bisikku pada adik saya yang duduk di samping.
Mendengar kata saya, seketika tawanya meledak, ia memang selalu enak diajak bercanda, karena pembawaannya yang enjoy, bila ia cemberut berarti ada masalah serius. Ia dan kakak saya, merupakan trio pelawak dadakan bersama istri saya, bila mereka sudah berkumpul. Ketiganya selalu saja heboh.
"Apa perlu saya ambilkan?"tanyanya sembari terkikik.
"Jangan, ini soal marwah, andaikan ini di warung, sungguh dia takkan sempat menyentuk depik itu," kata saya sembari menahan tawa. Saya jilati jemari yang masih bersisa bumbu depik yang sangat lezat itu.
Congratulations @muhajir.juli! You have completed the following achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the total payout received
Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Do not miss the last post from @steemitboard:
SteemitBoard and the Veterans on Steemit - The First Community Badge.